7. KEANDRA

403 21 2
                                    

Sepatu sneakers nya berjalan memelan keluar gerbang saat melihat motor familiar di depan sana.
"Loh katanya lagi di hukum?" tanya Ily membenarkan posisi tasnya.

Keandra yang di tanya malah melanjutkan aktifitas mengacanya, dengan sok ganteng menyibak rambut membuat beberapa para siswi yang berjalan keluar sekolah mencuri curi pandang ke arahnya.

Ily mendengus dan ..

PTASS!

"Aw!" Keandra mengusap bahunya. "Kenapa si?" tanyanya.

"Lu ngapain ke sini?" tanya balik Ily.

"Jemput lo lah apalagi?"

Ily mengeram kesal. "Maksud gue, kan lo lagi di hukum? Oh atau lu bohong sama gue, ya?"

"Enggak, sayang."

Ily mendelik.

"Kata bunda gue paling lambat pulang ke rumah jam 12.30, makanya gue sempetin waktu jemput lo, emangnya lu gak kangen gue apa? Seminggu gak ketemu lu itu kaya tanaman gak di siram air tau," lanjutnya.

"Lebay!"

"Udah naik. Katanya lu mau di bantu ngerjain tugas?" ujar Keandra memakai helmnya.

Tadi Ily sempat keceplosan saat bertukar pesan dengan Keandra, refleks aja si eh ternyata Keandra menanggapi nya dengan serius.

Gadis itu langsung naik tidak menolak, siapa juga yang menolak saat tugasnya ada yang bantu.

Ily sedikit memajukan wajahnya dan berkata. "Di rumah lo? Emang gak apa-apa?"

Keandra sedikit menoleh ke samping, membuat jarak mereka menipis. "Santai aja, penghuni rumah gue baik baik."

Ily melihat netra Keandra di kaca helm yang terbuka beberapa detik lalu manggut-manggut dan memakai helm yang di sodorkan laki-laki itu.

Sekitar puluhan menit, motornya masuk ke halaman rumah tingkat bercat putih bercampur Lilac.

Mata Ily terpaku dengan rumah mewah Keandra, rumah dia tidak sebagus ini apalagi catnya pudar dan sangat usang berbanding terbalik dengan rumah Keandra yang cerah seperti ada kehidupan di dalam.

Itupun pemberian dari orangtua bundanya atas pernikahan bundanya dahulu.

Mungkin kalau kakek dan nenek nya tidak menghadiahkan rumah, dia sudah lontang lantung entah gimana nasibnya.

Mengingat ayahnya seperti itu.

Dia turun dari motor yang sudah berhenti, membuka helmnya. Keandra menyuruhnya untuk mengikuti.

Sampai di depan pintu utama cowok itu memencet bel. Sambil menunggu, Ily memperhatikan setiap jengkal halaman rumah ini.

Krrttt

Mendengar pintu sudah di buka, Ily tersenyum canggung melihat wanita muda di dalamnya.

Mulut Ayyara yang sudah terbuka ingin memarahi Keandra karena telat 10 menit terkatup saat melihat perempuan di sampingnya.
"Eh? I-ini siapa, dra?" tanyanya.

Keandra tersenyum dan dengan bangga merangkul Ily yang diam diam menatapnya sinis. "Kenalin bun dia ca--"

"Saya temannya, tante," potong Ily, Keandra tersenyum kecut. Ily juga menurunkan rangkulan Keandra dengan halus dan pelan.

"O-oohh ya ampun cantik banget kamu, ayo masuk," sapa Ayyara hangat, menarik lembut Ily untuk ikut bersamanya.

Keandra mendengus. "Bun, Keandra gak di tarik apa?" katanya menyusul kedua orang itu.

KEANDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang