40. KEANDRA

194 14 2
                                    

*Flashback on

Sepulang sekolah Ily membicarakan hal yang dia dengar di lorong pada Keandra. "Lu yakin, ly?"

"Ish iya dra! Malam ini Agus minta gue nemuin dia di sini," katanya menunjuk ke bawah karena tepat mereka sedang di depan gerbang SMA Bimasakti.

Suasana sudah sepi karena memang Ily menunggu waktu sesenyap ini untuk keluar. Keandra tampak sedang mikir.

"Emangnya ntar malam lu ada apa si? Soalnya dia nyebut nama lu juga," tanya Ily.

"Kayaknya ada hubungannya sama balapan," balasnya. Ily menutup mulutnya.

"Ohh iya! Jadi jelas kenapa Agus mau kerja sama bareng Robin!" Dia berkacak pinggang sebelah. "Eh tapi balapan sama geng Lion?"

Keandra mengangguk. "Kayaknya lu gak usah temuin dia, di rumah aja."

"Iya si benar juga. Tapi .. gue takut kalau Agus nekat bahayain lu gimana?"

Raut senang terpancar di wajah Keandra. "Lu gak usah khawatir, gue bisa jaga diri sendiri. Gue malah khawatir tentang lo," katanya mengusap lembut pipi Ily.

Gadis itu terdiam, Robin memang bisa melakukan segala macam cara untuk kemauannya.

"Gimana kalau ikuti permainan dia aja?" usul Ily buat dahi Keandra mengerut.

"Jadi, gue coba ikutin semua yang dia inginin biar lu atau gue gak ada yang terluka."

Keandra merapatkan bibirnya. "Lu yakin? Kalau tetap luka gimana?"

"Iya si, tapi seenggaknya kalau ada ancaman dari mereka lu tinggal tenang dan menangin balapan karena lu udah tau. Kita kan gak tau usaha apa yang bakal mereka berdua lakuin biar gue tetap ikut ke dalam permainan mereka." Ily menatap mata Keandra. "Iya, kan? Lu kan tau Robin bisa lakuin apa aja."

"Gini aja, ly. Walau gue gak suka cara ini tapi lu benar juga seenggaknya gue tau mereka berniat main curang dengan entah lu bakal diapain. Gue bakal suruh beberapa teman gue ikutin lu buat jaga lu, tapi lu harus janji tetap jaga diri, gue bakal datang setelah balapan selesai. Maaf, udah bawa lu ke dalam masalah gue."

Ily tersenyum. "Gue gak masalah, gue yakin lu gak akan biarin gue terluka sedikit pun."

Mata Keandra berbinar ia menarik Ily ke dalam pelukannya, menepuk kepalanya berkali-kali. "Makasih."

"Sayang," sambungnya dalam hati.

*Flashback off

Ily sedikit menginjak kaki musuh. "Dasar jahat!"

Ngomong-ngomong keempat orang itu sudah di bawa ke halaman rumah. Ily di tinggal karena keenam orang itu sedang merunding sesuatu di depan sana.

"Ya udah, fiks ya?" tanya Keandra memastikan.

"Iya udah sana balik," usir Liam. Mereka sepakat Liam dan Gesta yang akan menjaga keempat orang tersebut sampai polisi datang.

"Kuy cabut duluan dadah bucinnya Gavya." Evan dengan sengaja melambaikan tangan pada Liam buat laki-laki itu menatapnya sinis.

"Dadah juga merahnya Upin Ipin," katanya terkikik sendiri berjalan menuju motornya. Gesta hanya mendengus pelan.

Berbeda dengan temannya yang menuju motor, Keandra menghampiri Ily di belakang. "Yuk pulang. Bener gak ada yang sakit, kan?" tangannya bergerak merapikan poni Ily yang basah.

"Gak ada tapi..." Ily menautkan tangannya buat dahi Keandra mengeryt.

"Kenapa?"

Ily melihatnya lalu menunjuk kecil celana pendek berwarna hitamnya. "Malu..." cicitnya.

KEANDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang