Kenzo membuka helm kemudian menoleh kesamping tepat dimana Keandra berada. "Lu ngapain ke rumah pacar gue?"
Keandra menghadap ke depan dengan malas. "Gak usah sok klaim lo."
Kenzo mendengus. "Dia emang pacar gue kalau lu gak percaya tanya aja sama dia sendiri."
Laki-laki gelang besi itu memilih tidak menjawab apa apa. Kali ini mereka berdua sedang berada di kediaman rumah Ily, menunggu gadis itu keluar.
"Gue masih penasaran." Kenzo melihat Keandra. "Waktu kejadian dimana Ily di rundung 2 temannya kok lu bisa tau? Padahal jelas jarak gue lebih dekat daripada lo."
Bibir Keandra merapat. Memang jarang yang mengetahui kalau dia memiliki telinga yang sensitif sering mendengar hal hal sekecil apapun.
Bahkan dalam jarak yang lumayan jauh. Disaat orang lain gak dengar dia mendengar nya dengan samar-samar.
"Perlu banget gue jawab?" Keandra memandangnya malas.
Kenzo mengedikkan bahunya. "Gak penting si. Ada hal yang lebih penting dari itu."
Alis Keandra terangkat sebelah.
"Daripada lu buang buang waktu nungguin Ily keluar dan akhirnya sama gue, mending lu cabut sekarang."
Keandra mengepalkan tangannya. "Lu gak usah sok iye! Mentang-mentang lu pacaran sama dia."
Kenzo malah semakin songong. "Gue kan cuma kasih tau lo. Karena gue yakin seratus persen Ily lebih milih berangkat bareng gue daripada sama lo."
Dengan gerakan kesal ia memakai helm lalu pergi dari perkarangan rumah itu membuat Kenzo tertawa senang.
Jadi seperti ini rasanya menang tanpa repot repot berjuang.
Dia memakai helm nya juga lalu pergi dari sana.
Ily tampak baru keluar dan terkejut bingung kala tidak ada satupun motor di depan rumahnya.
"Eh tadi kek ada suara motor berhenti deh." Ia menggaruk rambut dan mengedikkan bahunya. Mungkin dia salah dengar.
Lebih baik berangkat sekolah.
☠️
12.10
Koridor sekolah tampak ramai dengan siswa siswi yang berjalan, mengobrol juga bercanda.
Ily ingin menyentuh rambut Kenzo yang terusik angin.
"Gak usah," tolak Kenzo buat Ily mengurungkan niatnya.
Mereka berdua sedang berjalan menuju parkiran, jalan beriringan.
Kenzo membenarkan tas yang ia sangkil sebelah. "Ngomong-ngomong kayaknya gue buru-buru gak bisa antar lu."
Mendengar itu Ily melihatnya. "Oh? Ya udah, lagi ada acara ya?"
Kenzo mengedikkan bahunya. "Gitu deh."
Pada akhirnya Ily hanya bisa melihat kepergian motor Kenzo. Ia lantas berjalan menuju luar gerbang sekolah.
Tapi.. tepat di depan gerbang dirinya malah melihat hal tak terduga. Dimana Kenzo dan Keandra di motor masing-masing saling bertatapan intens.
Sontak ia berlari kencang untuk sampai kesana.
"Eh! Akur banget?" celetuk Ily dengan dada naik turun. Dia juga menyelipkan asal rambut ke belakang telinga.
"Akur mata lo." Keandra mendorong pelan dahi Ily buat gadis itu nyengir.
"Naik, ly," titah Kenzo buat Ily mengerutkan keningnya tajam.

KAMU SEDANG MEMBACA
KEANDRA
Teen FictionSequel 'Baby of a bad boy' { Bisa di baca secara terpisah } "Gak akan ada satu perempuan yang bisa buat gue bertekuk lutut!" Kata-kata bullshit dari sang ketua KAGELE THE DRAGON, nama geng motor terkenal di kota Jakarta. Jutaan perempuan mengejarn...