31. KEANDRA

153 11 2
                                    

Jari telunjuk Keandra mengetuk ngetuk meja dengan gerakan tenang. Melihat Liam yang senyam senyum sendiri dengan ponselnya, satu hal terlintas di benaknya. "Li, lu jago stalker Gavya, kan? Bisa bantu gue?"

Liam yang teramat fokus dengan ponselnya terkejut dengan penuturan Keandra. Pasalnya, semua temannya tidak ada yang tau perihal dirinya yang jago stalker.

Tawa menyebar di ruangan tapi yang paling besar adalah tawa Evan. "Hahaha sejak kapan lo jadi pinter stalker?"

"Njayy, bucin nya di luar galaksi," timpal Gesta.

"Di luar Fikri gak habis Nurul," sahut Elang.

Al yang sedang terfokus oleh laptop di depan hanya tersenyum sembari bergeleng pelan.

Liam sedikit malu. "Bacot lu semua!" katanya menyembunyikan rasa malunya.

"Ternyata oh ternyata selain Keandra list cowok bucin bertambah ekhem kiw kiw," ledek Evan.

Liam menatapnya sebal lalu melirik sinis Keandra. Seakan mengatakan, lo si njing!

Dia yang merasa hanya berucap refleks mengusap tengkuk lehernya. "Sorry, soalnya gue inget pernah pergoki lu sta--

"Iya-iya!" Liam sengaja memotong ucapan Keandra agar yang lain berhenti meledeknya walau mustahil. "Kenapa emangnya?"

"Ekhem kiw kiw cukuruk." Evan berdehem sengaja.

Sontak Liam melempar casing hpnya ke arah Evan. "Diam lo setan."

Evan tentu menghindar lalu menjulurkan lidah menantang dan tidak perduli dengan lemparan tersebut.

Mengabaikan Evan, Liam melihat Keandra dengan wajah bertanya.

"Lu bisa stalker akun Kenzo, gak?

Semua temannya menatap horor.

"Njir, lu belok, dra?" ucap Evan agak histeris.

Mendengar itu Gesta dan Elang mengeryt jijik. Keandra menggeleng cepat. "Kagak anj*ng! Gue masih suka sama si Ily, ya!"

"Lah terus? Lu ngapain stalker Ig si Kenzo?" tanya Evan.

"Kenzo siapa si?" Gesta bertanya.

"Tau tuh Keandra. Gue kan stalker akun Gavya because like. Ini malah disuruh stalker akun batang njir," ujar Liam geli sendiri.

"Kenzo itu pacar barunya si Ily," jelas Evan melihat Gesta. Laki-laki berambut merah itu manggut-manggut.

"Alasan gue mau stalker akun sosmed dia bukan karena gue suka kampret! Ya kali! Gue masih suka lobang Ily!"

"ASTAGHFIRULLAH!!" Al beristighfar buat Keandra meringis dengan ucapannya.

"Hehe sorry sorry kesel gue di tuduh gak normal sama bocah jamet kek mereka." Keandra menunjuk semua temannya kecuali Al.

"Jamet jamet gini kalau gak ada pasti ngangenin." Evan berucap pede dengan mengusap usap dagunya sok ganteng.

Semua temannya berekspresi mau muntah. "Jijay," timpal Liam.

"Udah cepetan bantu gue dong, li. Gue pengen tau si Kenzo ini sebenarnya siapa si?" ujar Keandra. "Masa lu gak bisa? Pas Gavya aja sampai akun emak nya lu tau."

"Anj*ng." Semua tertawa mendengar cerita Keandra dan umpatan Liam.

"Emaknya gak tuhh," ledek Evan. Liam memegang keningnya sedikit menunduk malu.

"Gak usah buka kartu, dra."

Keandra nyengir. "Udah makanya stalker buru."

Dengan berat hati Liam mengiyakan. Evan berpikir sejenak sebelum bertanya. "Serius bisa lo? Lu kan gak tau nama kepanjangan dia atau apapun tentang dia?"

KEANDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang