"Nih."
Ily sontak merampas tas yang di sodorkan Keandra, mengeceknya dengan teliti. Semua barangnya aman, buku yang dia beli juga ada.
Dia melihat Keandra lalu memukul bahu nya mengunakan buku berkali-kali. "Ihhh jadi lu yang nyuri ya! Dasar maling! Maling!!!!"
"Aduh duh! Bukan gue, ly. Sakit oi! Kalau gue maling mana ada gue balikin," katanya dengan melindungi dirinya dari pukulan.
Ily menghentikan pukulannya karena yang di ucapkan Keandra betul juga. "Terus? Maksud lo apa coba?! Gak tau apa gue panik banget!"
"Makanya jangan marah marah dulu. Tarik nafas tahan gak usah di lepas," ujarnya bercanda tapi malah dapat pukulan lagi.
"Iya iya, maaf," lanjutnya mengusap bahunya yang nyut nyutan.
Ily menaikkan satu alisnya dengan wajah serius. "Jadi?"
"Evan. Dia emang orangnya rada jahil," terus terangnya.
"Astaga!!! Temen lu tuh bener bener ya! Minta banget gue pukul satu persatu!" kesalnya membara.
Keandra malah tertawa buat Ily mengerutkan dahinya. "Kok lu malah ketawa si?"
"Hahahaha bukannya seram lu malah lucu," ujarnya mencolek hidung Ily.
Gadis itu membubut rambut Keandra. "Ihhh diam gak!!"
Keandra meringis. "Iya iya."
Ily akhirnya melepaskannya dengan wajah sebal.
"Awas aja temen lu!" ancamnya penuh dendam buat Keandra meringis ngeri.
"Lu mau apain juga gak apa apa jadiin kue bolu juga silakan," tutur Ikhlas Keandra. Ily merotasikan bola matanya.
Suasana tiba-tiba menjadi tentram padahal baru beberapa detik yang lalu gaduh.
Tangan Keandra terulur menyelipkan anak rambut Ily ke belakang daur telinga. "Pakai Jedar, ya?" Nada bicaranya juga berubah jadi sedikit manis.
Ily dengan memeluk buku mengangguk buat Keandra tersenyum dan mengambil Jedar di dalam tas kosongnya. "Agak besar soalnya punya bunda gue."
"Eh? Emangnya gak apa apa?" tanya Ily. Keandra menggaruk rambut lalu mengedikkan bahunya acuh.
Pagi tadi dia melihat Jedar di meja rias bundanya. Terus dia mengingat Ily Makanya dia ambil saja.
Maaf bun, bunda kan punya banyak hehe.
Mengikuti perintah mata Keandra, Ily membelakangi nya membiarkan laki-laki itu mengambil setengah rambutnya untuk di jepit Jedar.
Sambil mengumpulkan rambut dengan telaten, Keandra melihatnya dengan senyum kecil.
Bukan tanpa alasan Evan menjahili Ily. Laki-laki jamet itu juga memberikan sebuah video di mana hari keputusan Ily dengan Kenzo.
Sepertinya Keandra harus party hehe agak berlebihan ya.
Kan, ia sudah duga Kenzo itu tidak tulus dengan Ily, tatapannya saja beda. Kenzo laki-laki, dia juga sama tentu tau tabiat laki-laki ketika jatuh cinta seperti apa, setidaknya sedikit.
Laki-laki dengan kalung silet itu juga dengan sengaja mengambil barang barang Ily agar Keandra ada alasan untuk mengobrol dengannya hari ini.
Ternyata pengertian juga tuh anak.
Thanks bro.
"Udah belum?" tanya Ily karena lama sekali.
"Udah."
KAMU SEDANG MEMBACA
KEANDRA
Teen FictionSequel 'Baby of a bad boy' { Bisa di baca secara terpisah } "Gak akan ada satu perempuan yang bisa buat gue bertekuk lutut!" Kata-kata bullshit dari sang ketua KAGELE THE DRAGON, nama geng motor terkenal di kota Jakarta. Jutaan perempuan mengejarn...