12. KEANDRA

444 32 2
                                    

Dua bulan setengah Ily benar benar tidak bertemu dengan Keandra. Tapi sungguh itu tidak masalah, sebenarnya Ily hanya merasa kehilangan sedikit hanya sedikitttt banget gak banyak kok.

"Liat deh Agus post foto gue!!!"

Ily di belakang bangku mereka sedikit penasaran dengan kedua temannya yang asik mengobrol berdua saja.

"Gilaak si, jarang jarang deh Agus posting status gitu," ujar Sinta, Vira tersenyum malu.

Ily menghela nafas, waktu dengannya Agus tidak pernah mengunggah fotonya. Bibirnya sedikit mengerucut walau tangannya terus menyalin tulisan.

Vira melirik remeh Ily yang sedang menulis. "Anterin gue ke toilet yuk, sin." Sinta mengangguk menyetujui.

Ily hanya melihat kepergian mereka. Di pertemanannya yang terdiri dari 3 orang, Ily merasa dirinya yang paling tidak di anggap.

Mumpung jamkos ia mengeluarkan ponsel ingin mencari tau isi videonya. Dan banyak sekali video romantis dari teman temannya yang sudah berpacaran.

Hah! Bikin iri saja!

Dia mengantongi kembali ponselnya. "Pengen buat juga tapi masa sendiri terus."

Tringggg

Bel istirahat berbunyi, tapi rasanya Ily malas beranjak pergi dari tempat duduknya. Dia hanya memperhatikan siswa maupun siswi yang ramai untuk keluar.

Dengan helaan nafas berat akhirnya dia berdiri juga dan menjadi salah satu bagian di keramaian.

Tidak tau mau kemana? Mungkin ke kantin? Sinta dan Vira tidak bisa di andalkan selalu meninggalkannya.

"ILY!!"

Gadis itu berhenti menaikkan satu alisnya melihat cewek berkepang yanng berhenti di dekatnya dengan tangan menumpu dengkul kaki, nafas nya juga tak beraturan.

"Lu siapa?"

"Gue anak kelas sebelah, btw gue cuma mau kasih tau ada orang yang nungguin lu di belakang sekolah ini," bisiknya.

"Siapa?"

"Maaf, gue kurang up to date gitu tapi dia kek terkenal banget gitu siapa ya? Lupa," katanya menggaruk-garuk dahi dengan jari telunjuk.

"Ya udah, nanti gue kesana."

Cewek berkepang itu permisi untuk pergi.

Karena dia tidak ada tujuan juga jadi tidak masalah deh menemui seseorang itu di belakang sekolah.

Sampai disana dia sama sekali tidak melihat satu orang pun. "Gue di bohongin kah?"

Sekali lagi dia mengecek sekeliling tapi beneran tidak ada orang sampai sebuah tangan melingkar di matanya dari arah belakang buat dia terpejam. "Siapa?"

Kemudian ia merasakan dagu bersandar di bahunya. "Tebak."

Ily terkejut dengan suara familiar itu tapi masa iya dia berada disini?

"Lu? Keandra, ya?" Suara tawa terdengar bebas bertepatan dengan matanya yang terbuka.

Ily melihatnya dan benar itu Keandra dengan kancing seragam terbuka menampilkan kaos hitam dalamnya di tambah dasi yang dia jadikan pengikat kepala.

Urakan sekali.

"Lu ngapain di sini? Bahaya banget dra," ujarnya.

"Tau."

"Kalau lu tau kenapa kesini?!"

Gerakan selanjutnya membuat Ily tidak bisa berkutik.

Dengan tanpa beban Keandra melingkarkan tangan di pinggang Ily begitu manja menaruh kepalanya di pundak.

KEANDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang