"Semalam? Beneran?" tanya Keandra yang di angguki Gesta.
"Anjir tuh preman kudu gue pites kali kepalanya, ya!" geramnya.
"Gue pulang duluan deh, bunda gue pasti nyariin, ini gue kasih kuncinya ke lu," katanya yang di terima oleh Keandra.
"Thanks banget, ya! Kalau lu gak ada udah jadi santapan si Elang tuh di depan pintu."
"Yoi, duluan," katanya keluar markas.
Semalam hanya ada Gesta, Elang dan beberapa anggota lain yang menginap sisanya pulang ke rumah diantar anggota yang belum mabuk.
Pagi ini dengan pakaian sekolah, Keandra kaget saat Gesta menelponnya dan bilang kalau Ily ada di basecamp.
Keandra memang jarang keluar malam sepertinya dia harus meralat ucapannya, jika tidak ada party.
Ily melenguh kecil membuat Keandra menghampiri lalu berjongkok di sisi ranjang. "Ada yang sakit?"
Sontak gadis itu merapatkan selimutnya, ia berucap sangat pelan. "Lo gak apa apain gue, kan?"
"Enggak elah gue aja baru tau lu disini," ujarnya buat Ily memeriksa pakaiannya yang utuh.
"Badan gue pada sakit," keluh Ily, ia melihat Keandra kembali dengan mata yang segar. "Oh iya! Bunda gue lagi sakit! Gue harus pulang dra."
"Ya udah, ayok gue anter," katanya yang diangguki Ily.
Mereka berjalan keluar, banyak sekali anggota yang masih tidur. Botol minuman dan bekas rokok berhamburan di sekitar.
Dia memeluk lengan Keandra merasa takut dengan keadaan ini.
"Gak apa apa, cuma tampang sama pakaiannya aja yang seram," ucap Keandra seperti tau apa yang Ily pikirkan. Gadis itu tersenyum tidak enak.
Keandra mengacak rambutnya yang basah membuat cipratannya tidak sengaja mengenai kulit Ily kemudian memakai helm, agaknya laki-laki itu baru saja keramas.
Naik ke motornya dan menyuruh Ily untuk naik juga, setelahnya motor itu melaju membelah jalanan kota Jakarta pagi ini.
Kediaman rumah Ily.
Seorang wanita paruh baya berkacak pinggang di depan rumah. Ily turun dari motor Keandra memberikan helm yang baru saja dia buka.
Gadis itu tersenyum cerah ke arah sang bunda, ia menghampirinya. "Bunda, bunda udah sem--
Plak!
Keandra membulatkan matanya lalu melepas helm di kepala, terkejut dengan kejadian barusan.
"Darimana aja kamu gak pulang semalaman?! Mau jadi jalang hah?!"
Ily menunduk dalam dengan satu tangan memegang pipi yang panas.
"Katanya mau beli obat tapi mana?! Untung ibu gak mati semalam!"
Dia melengkungkan bibirnya ke bawah, menahan tangis. Para tetangga melongok dengan penasaran ke arah mereka.
Laura beralih menatap Keandra dan menghampirinya. "Kamu yang bawa dia?! Kalau aja terjadi sesuatu ke anak saya kamu yang akan saya tuntut!"
Keandra turun dari motornya. Berusaha menjelaskan tapi kalimatnya selalu di potong. "Ta--
"Membawanya malam malam tanpa izin dari saya! Laki-laki macem apa kamu!"
Ily berusaha menghampiri. "Bu--"
"Kamu juga! Diam! Bunda itu khawatir sama kamu!"
Keandra terdiam mencermati semua yang terjadi. Mencermati kepribadian seseorang di depannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KEANDRA
Teen FictionSequel 'Baby of a bad boy' { Bisa di baca secara terpisah } "Gak akan ada satu perempuan yang bisa buat gue bertekuk lutut!" Kata-kata bullshit dari sang ketua KAGELE THE DRAGON, nama geng motor terkenal di kota Jakarta. Jutaan perempuan mengejarn...