17. KEANDRA

220 16 1
                                    

Bruk!

Semua yang ada di klub malam itu terkejut melihat keributan yang tercipta dari dua orang yang salah satunya baru saja di lempar ke arah meja membuat meja tersebut roboh.

"MANA DUIT LU SINI!"

Gesta berdecih melihat pertengkaran itu. "Mulai."

Dia memang sedari tadi duduk bersama teman temannya memesan beberapa minuman.

Liam di ujung bangku tampak sudah tepar, ia memang paling payah jika soal minum.

Elang meminum minumannya sekali teguk ingin beranjak merelai perkelahian tapi bahunya di tahan Keandra. "Biar gue aja."

Elang menaikkan satu alisnya tapi menurut membiarkan Keandra yang mengurus keributan itu.

Tangan yang melayang ingin menonjok itu tertahan buat laki-laki yang setengah mabuk itu tampak geram. "LEPASIN!"

"Mau pake cara yang baik apa kasar?" tawar Keandra dengan wajar datar.

"BANYAK BACOT LO!"

Bugh!

Keandra memukulnya hingga tersungkur, ia sedikit menoleh ke belakang tepat ke arah laki-laki yang sempat di lempar. "Lu gak apa apa?"

Dia meringis mengusap sudut bibirnya yang terluka. "Aman, dra."

"Mundur," titah Keandra melihat kembali ke arah si pembawa keributan.

"BANGSAT!"

BRAK!!

Terjadi perkelahian antara Keandra dengan orang itu, ah setiap hari memang orang itu selalu mencari masalah.

Dengan memalak uang dari orang orang yang lebih lemah darinya, Keandra saja heran kenapa tidak ada hentinya seperti itu?

Brak!

Keandra menendang perutnya membuat laki-laki itu terlempar hingga punggungnya terbentur tembok. Dia menarik kerah baju cowok bernama Bara itu, menatapnya sangat tajam. "Sampai kapan lu begini? Ganggu orang orang yang ada disini? Keren lo begitu?!"

Bara dengan wajah babak belur tidak kalah balik menatapnya tajam. "SAMPAI GUE BISA DAPATIN APA YANG GUE MAU!"

Bugh!

Bara terkapar lemah di lantai. "Seret keluar," perintah Keandra buat dua orang yang berada disitu mengangguk mengerti.

Sebetulnya seisi klub ini sudah hafal dan sangat mengenal Keandra walau tidak dekat dekat banget.

Bisa di bilang Keandra cukup di segani dimana pun dia berada, apalagi pas mode serius kek gini.

Dia duduk kembali di samping Elang. "Cakep, dra!" puji Evan mengacungkan dua jempol nya.

"Makasih makasih gak perlu repot repot muji gue, gue udah tau kok," katanya buat yang lain mendengus

"Nyesel gue, gue tarik kembali kata kata gue," ujar Evan.

"Yeu mana bisa, yang udah terucap gak bisa di ambil lagi."

"Biarin lah suka suka prince Evan." Ia menyisir rambut sok ganteng sebelum meneguk minumannya kembali.

Keandra mendelik mendengarnya. Gesta sedikit menundukkan kepalanya, agaknya dia sudah mulai mabuk.

Al disitu tidak minum karena kalau dia minum yang bawa mobil siapa? Mati berjama'ah iya.

"Pusing kepala gue," keluh Gesta memegang kepalanya dengan kedua tangan.

"Lemah," cibir Elang, perlu di akui Elang yang paling kuat minum di antara mereka.

KEANDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang