44. KEANDRA

192 7 2
                                    

Ombak menggulung ke tepi. Ily berlari dengan tangan terentang menuju pantai. "Woawwwwwww."

Ia mengedipkan matanya berkali-kali. Takjub melihat senja di ujung pantai yang begitu merekah.

"Dra! Dra! Liat deh," tunjuk nya.

Keandra yang baru sampai di sisinya menatap apa yang gadis itu tunjuk kemudian matanya terkunci melihat wajah Ily dari samping.

Lagi-lagi polesan make up tipisnya membuat Keandra terhipnotis. "Cantik."

Ily mengangguk melihatnya sekilas. "Iya, kan? Senja nya cantik banget, kan?"

Laki-laki itu tersadar dan mengangguk walau bukan itu yang dia maksud. "Kesana, yuk?" ajaknya.

Ily setuju. Mereka jalan dengan bergandengan tangan di bibir pantai. Bukan sekedar berjalan, Ily sedikit loncat-loncat sambil bersenandung menggambarkan kebahagiaannya sore ini. "Na na na naa."

Melihat itu Keandra mengikutinya buat Ily mengerutkan keningnya.

"Ih ngapain lo ngikutin gue?"

"Pengen aja." Keandra ingin merangkulnya. "Sini peluk."

"Gak mau wlee," tolak Ily mendorong tangannya dengan bibir yang menjulur.

"Dasar." Cowok itu beralih mengusak poni tipis Ily.

Selepas puas bermain pasir. Mereka memilih duduk di atas karpet menikmati senja yang hampir lenyap dengan air kelapa menemani. Bersama beberapa pasangan lainnya.

Ily menyeruput sedotan miliknya begitu juga Keandra. Mereka saling bertatapan dengan menahan tawa. Tapi sepertinya Ily tidak bisa menahan tawanya.

"Hahaha aneh banget, ya?"

"Aneh kenapa?"

Ily mengedikkan bahunya. "Ngerasa aneh aja."

Tangan kekar itu menyelipkan anak rambut Ily kebelakang telinga yang sempat terusik angin. "Mungkin lu belum terbiasa aja."

Ily nyengir, padahal pacaran bukanlah hal yang baru untuknya. Menyadari sekeliling sedang berciuman buat ia membuang wajah.

Astaga, astaga! Kenapa dia harus liat. Tangannya menampar dahi beberapa kali dengan gerakan pelan.

"Kenapa?" tanya Keandra menyadari.

Gadis itu menggeleng gugup. "Gak apa apa. Itu senjanya mau hilang," katanya berbohong. Sontak Keandra menatap lurus ke depan.

Deg

Jantung Ily berdebar saat Keandra menggenggam tangannya yang berada di atas pasir, ia menoleh.

Merasakan tatapan aneh yang di layangkan cowok itu, tatapan teduh yang menginginkan sesuatu.

"Mau?" bisik Keandra.

Seperti sudah di setting otaknya langsung mengerti. Dia tidak menjawab hanya terdiam kaku.

Sampai Keandra memberanikan diri memajukan wajahnya. Tangannya perlahan terselip di antara rambut-rambut gadis itu.

Sebelum melancarkan aksinya, Keandra menatap respon Ily. Lantas ia semakin gencar mendekatkan wajahnya.

Menempelkan bibirnya di atas bibir Ily yang sedikit terbuka. Ia menciumnya sekali dan mendaratkan bibirnya lagi.

Wajah Ily melengos saat Keandra ingin menciumnya lebih buat bibir laki-laki itu merapat.

"Gak mau, ya?"

Ily menatapnya tidak enak. "Gak apa apa, kan? Gue butuh waktu."

Keandra mengulas senyum lalu mengangguk mengerti, ia duduk tegap kembali.

KEANDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang