40

4.9K 248 28
                                    

Mobil hitamnya terparkir sempurna di beranda rumah Felin. Varon keluar lebih dulu. Sejenak ia mengatur nafas membuat gadis bersamanya berusaha mengulas tersenyum.

"Terima kasih sudah mengantarku. Aku akan bicara dengan ayah nanti tentang kita"

"Aku ingin bicara pada paman sebentar"

Felin sedikit tersentak. Ini pertama kalinya panggilan Varon berubah untuk ayahnya. Tapi teringat hubungan mereka yang sudah berakhir membuatnya harus menelan kenyataan pahit. Ia akhirnya mengangguk lantas melangkah lebih dulu.

"Ayah pasti ada di ruang kerjanya"

Selisih dua kamar dari arah tangga, ruang kerja David terlihat.

"Ayah"

Pria baya itu mendongak, kemudian berdiri denga wajah khawatir.

"Kau darimana saja? Kenapa tidak mengatakan sesuatu atau mengirim pesan pada ayah?"

Felin mengatakan maaf lalu menarik Varon mendekat pada mereka. David jelas mengetatkan rahang melihat presensi itu, mengingat percakapan mereka terakhir kalinya membuat emosi.

"Varon ingin bicara"

David hanya menatap, berusaha menerka apa yang akan Varon bicarakan.

"Kau bisa meninggalkan ku dengan paman sebentar?"

Paham ini akan sedikit melibatkan emosi, Felin mengangguk lalu meninggalkan mereka.

Di tempatnya David memandang Varon datar, tidak serta-merta bertanya apa yang akan menjadi topik pembicaraan mereka. Biar saja Varon yang memulainya.

"Aku dan Felin sudah berakhir"

"Apa maksudmu?"

"Aku sudah menjelaskan semuanya padanya dan dia mengerti. Tidak ada lagi hubungan di antara kami. Jadi mulai dekarang berhenti mengusik keluargaku"

Varon menatap David yang hanya diam. Bisa ia lihat rahang pria baya itu mengetat.

"Kau yakin dia sudah mengerti?"

"Ya"

"Yakin dia tidak terluka karena penjelasan itu?"

"Sangat yakin. Sudah waktunya membawa Felin pada Zero. Kau tahu sendiri pria itu sangat ingin menebus kesalahannya, jadi jangan ada alasan lagi untuk menahanku tetap bersama Felin. Aku tahu kau membenciku"

Varon menjeda

"Tidak ada yang lebih menyakitkan daripada perasaan palsu yang ia terima selama ini dariku. Maaf mengatakan hal ini, tapi ku mohon biarkan kami dengan jalan kami masing-masing. Bahagianya bukan bersamaku"

Selesai dengan semua kalimatnya dan tidak berniat mendengar balasan pria itu, Varon bangkit. Membungkuk sopan sedikit lama pada David kemudian pergi meninggalkan ruangan itu tanpa menoleh lagi.

Inilah akhir yang seharusnya ia lakukan dari lama. Tapi karena belenggu kesakitan Felin terus menjeratnya, ia sampai tidak bisa bergerak sedikitpun. Tapi hari ini, akhirnya kelegaan itu berhasil ia genggam. Ini langkah awal yang baik untuknya, yang membuatnya begitu semangat mengendarai mobil  menuju rumah. Annette pasti menunggunya.

°°°

Sangga terus diam di samping Annette. Ini sudah setengah jam sejak ia terus di peluk. Ingin bertanya tapi enggan karena ibunya terus menghela nafas seolah tengah sesak.

Pintu kamar tiba-tiba terbuka perlahan, sosok sang ayah muncul.

"Anne"

AFFECTION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang