29

4.2K 264 22
                                    

"Hai tampan" Safa baru saja keluar dari dalam kafe dan langsung menyapa Sangga yang berada di samping Annette.

"Ibunya menitipkannya lagi?" Pertanyaan tersebut membuat Annette tersenyum kaku, ingin jujur tapi terlalu bingung memulai dari mana.

"Bibi apa hari ini kita bisa pergi ke taman bermain?" Annette menoleh pelan pada Sangga yang tersenyum senang.

"Oh! Kau masih mengingatnya ternyata" Safa terkekeh sambil menoleh ke dalam kafe sebentar.

"Hm sepertinya bisa, hari ini tidak terlalu banyak pelanggan" Gadis itu mengangkat alis meminta pendapat Annette.

"Boleh?"

"Iya"

"Oke tunggu sebentar bibi akan kembali" Safa berlalu.

"Mau pakai syal?" Annette mengelus kening anaknya sebentar.

Sangga menggeleng.

Safa akhirnya kembali, lalu tiba-tiba mengambil alih Sangga.

"Mari bersenang-senang hari ini!"

Dibelakang mereka Annette tersenyum manis. Melihat bagaimana Sangga tumbuh di sampingnya walau belum lama membuat hatinya menghangat.

"Wahana apa yang bagus kita naiki lebih dulu?"

"Terserah bibi saja"

"Huh.. Kan kau yang meminta kesini" Kesal Safa.

"Yang itu saja kalau begitu. Bagaimana ibu?" Annette mengangguk pelan. Sedari tadi ia terus memikirkan bagaimana cara menjelaskan pada Safa tentang anaknya,

"Pilihan bagus. Mari mulai dari wahana yang kecil dulu"

"Pilih yang pelan-pelan saja. Jangan  yang terlalu ekstrim"

"Siap!" Teriak Safa tiba-tiba membuat Annette kesal.

"Ck, diamlah"

Gadis di depannya itu tertawa keras, membuat Annette  memutar mata malas.

"Let's go boy"

Melihat sikap dua orang itu yang terlampau senang, lagi-lagi Annette tersenyum. Sejak di dalam mobil tadi ia sudah mengatakan jika tidak mau ikut bermain bersama mereka. Dirinya hanya akan menemani dan duduk mengawasi.

Dan disinilah ia sekarang, dibawah pohon menghadap ke arah perginya Sangga dan Safa. Matanya menatap sekitar. Melihat bagaimana setiap anak terlihat bahagia bersama keluarga lengkapnya membuat hatinya sedikit terketuk. Sangga tidak pernah seperti mereka.

"Oh, maaf" Saat tengah asik memperhatikan sekitar, tiba-tiba sebuah bola kecil mengenai pahanya, membuat Annette menoleh cepat. Presensi gadis kecil tengah tersenyum canggung di depannya, mengundang senyum kecil terbit di wajahnya juga.

"Ini bola mu?"

"Iya"

"Kenapa sendirian? Dimana orang tuamu?"

"Sedang ke kamar kecil" Annette ber"oh" ria lantas mengajak gadis kecil itu untuk duduk di sampingnya.

"Bibi tidak mau menaiki itu?" Annette melirik sebentar kearah wahana yang anak itu tunjuk.

AFFECTION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang