Multimedia: Aryn Adhrita Herley
*-----*
Aryn berdiam diri saat ia melihat isi dari koper milik Abigail. Isi koper milik Abigail tak begitu banyak. Tapi di sana ada masing-masing dua pasang pakaian yang berpasang-pasangan.
Ada dua baju tidur berenda berwarna hitam yang terlihat menerawang. Dua setel baju renang, serta empat setel pakaian sederhana yang mungkin akan digunakan esok.
Aryn menggigit bibirnya sendiri dengan gugup saat ia mengambil satu setelan baju tidur yang terlihat seksi.
Aryn yakin kalau pipinya yang berisi tampak merah karena malu sekarang. Gadis itu menggeleng lantas tak jadi melepaskan handuk kimono yang ia kenakan dan keluar dari kamar mandi dalam bungkusan handuk putih itu.
Rambut Aryn yang panjang dibiarkan terurai setelah ia tadi membungkusnya menggunakan shower cap. Ia mengibaskan itu sesekali karena kusut dan mendekat ke cermin untuk mengambil sisir yang sudah disediakan hotel.
Aryn bisa melihat Abigail tengah terdiam di balkon. Wanita cantik itu sedang terduduk tenang meski sesekali ia bergerak tak nyaman dari posisinya.
Berusaha untuk tidak menghiraukan Abigail yang sesekali menempelkan telepon genggamnya ke telinga, Aryn menyisir rambutnya secara perlahan untuk merapikan kembali surai hitamnya yang kusut.
Saat mendengar pintu terbuka, Aryn melihat Abigail tengah berusaha melepaskan handuk kimono yang ia kenakan dengan terburu-buru.
"Shit!" umpat wanita cantik itu ketika ia hampir tersungkur karena kimononya sendiri.
Kakinya yang jenjang sedikit tertatih ketika memasuki kamar mandi dan tingkah wanita cantik itu langsung saja membuat Aryn mengerutkan kening dalam-dalam karenanya.
"Kenapa sih? Kok heboh banget?" ujar Aryn pada Abigail yang bahkan tak mendengarnya karena wanita cantik itu sudah hilang ditelan pintu.
Sambil tetap memfokuskan diri pada rambutnya yang baru rapi sebagian, Aryn menggumamkan lagu yang belakangan ini sering muncul di FYP aplikasi tiktok miliknya.
Lagu 'Think Alike' kepunyaan Rebecca Armstong yang belakangan ini terus-terusan mengiang di dalam kepalanya menjadi teman gadis itu merapikan rambut sampai kemudian terdengar suara gerusukan tidak jelas dari dalam kamar mandi.
Aryn berdiri cepat karena saat ia mendengar sesuatu membentur lantai. Itu terdengar keras hingga membuat gadis bergigi kelinci itu khawatir sekarang.
"Miss?" tak ada jawaban dari dalam kamar mandi dan Aryn memutuskan untuk nekat masuk ke sana untuk menemukan tubuh telanjang Abigail tengah tergeletak di bawah kucuran air shower.
"Astaga! Miss?!!" Aryn melangkah cepat dan hati-hati untuk memangku kepala milik Abigail yang tergeletak di atas lantai yang licin.
Ada cairan kental di kepalanya tapi itu bukan darah dan melainkan shampoo. Asumsi Aryn mengatakan bahwa wanita cantik itu pasti terpeleset karena menaruh kebanyakan shampoo di atas kepalanya.
Dengan pelan, Aryn menepuk pipi milik Abigail lantas membukakan kelopak mata milik si cantik dengan paksa "Miss? Miss baik-baik saja?"
Alis rapi milik Abigail mengkerut saat ia mendapati tepukan ringan di pipinya. Wanita cantik itu meringis "Awwwhh" ujarnya seraya memegang belakang kepalanya sendiri.
Dengan perlahan, Aryn membantu Abigail untuk terduduk "Miss kenapa?"
"Terpeleset" jawabnya singkat seraya mencuci wajahnya yang dipenuhi oleh busa di bawah aliran air shower yang membuat handuk di tubuh Aryn basah.
KAMU SEDANG MEMBACA
GEMINI [BECKYXFREEN]
Teen Fiction"Apa kamu tidak lelah berpura-pura baik-baik saja sementara hatimu membutuhkan pertolongan?" -Aryn Adhrita Herley