GEMINI - 45

413 45 27
                                    

Multimedia: Abigail Edna Farah Gwin

*-----*

               Abigail menatap Aryn penasaran. Apron yang ia kenakan sudah dipenuhi dengan bekas minyak, saus dan tepung, tapi wajah wanita cantik itu tampak semangat ketika udon buatannya terlihat menggiurkan.

Aryn memiringkan kepala ke satu sisi saat mengambil sendok cekung dan menyicipi kuahnya. Kurang pedas, tapi yang lainnya sudah enak, meski ada rasa bawang yang kurang garing, Aryn menyukainya.

Aryn tak bicara ketika ia mengambil sumpit dan mengambil sedikit mie lantas menyeruputnya perlahan. Tekstur mie udonnya cukup kenyal, dan itu enak.

"Gimana? Aku lolos kan?" ujar Abigail tak sabar karena Aryn selaku juri masakannya hanya terdiam sedari tadi.

Aryn terkekeh sebentar "Mungkin, karena kamu kurang suka pedas, masakanmu jadi lebih mengaju ke manis dan asin. Selain kecap yang terlalu banyak, lain kali kamu harus mengurangi penyedap rasanya"

Mata bulat milik Abigail yang sedari tadi berbinar kini tampak murung "Gagal?" ia cemberut di akhir kata.

Aryn menggeleng "Enggak gagal. Tapi kurang. Ini sudah enak kok"

Dengan ragu, Abigail mengangkat pandangan dan menatap Aryn dengan mata bulat andalannya "Jadi? Sudah lolos untuk pernikahan?"

Aryn terkekeh seraya mengangguk "Hanya kalau kamu melewati restu orangtuaku dan orangtuamu dulu, Aby. Hanya itu. Selain itu, kamu sudah mendapat lampu hijau dariku" balas Aryn dengan mantap.

Abigail mengerjap sesaat. Wanita cantik itu kemudian melepas apronnya yang penuh dengan corengan lantas mendekat pada Aryn dan menariknya ke dalam dekapan.

"Aku tahu. Hubungan kita baru seumur jagung, Aku tahu aku tak bisa menjanjikan hidupmu akan bahagia setelah pernikahan. Aku tahu kami akan mendapatkan hujatan masyarakat, aku tahu semuanya akan sulit. Tapi, aku akan tetap berada di sampingmu, Aryn. Dalam keadaan apapun. Ketika kamu sedih, gembira, marah, cemburu, manja, kekanakan, atau apapun itu" Abigail menarik napas panjang "Aku akan selalu berada di sana. Bersamamu" ia tersenyum sebentar "Dan kamu tak akan pernah sendirian lagi dalam hidupmu"






*-GEMINI By Riska Pramita Tobing-*







               Abigail memejamkan mata saat wanita cantik itu terdiam ketika berdiri di depan papan tulis yang masih kosong.

Di antara banyaknya karyawan yang tengah menunggu Abigail untuk berucap, wanita cantik itu justru terus-terusan mengulur waktu dan mengacungkan tangan seolah meminta waktu lebih banyak meski para karyawan sudah menunggu lebih dari tiga puluh menit lamanya.

Abigail tampak menawan dalam dress ringan berwarna merah muda yang membuat kulitnya terlihat begitu putih.

Rambut yang ia miliki sudah mulai panjang sekarang dan ia terlihat begitu menggemaskan dengan tubuh kecilnya di kejauhan.

"Seluruh pekerja kantor sudah kumpul di sini" ujar wanita cantik itu memulai. Jari jemarinya yang panjang terikat satu sama lain di depan perutnya dengan anggun.

"Saya hanya sedang menunggu beberapa orang yang saya undang untuk ikut rapat sore hari ini" ujar wanita cantik itu melanjutkan.

Kening Aryn mengkerut. Apa wanita cantik itu akan mengundang Inaya serta Farizan untuk rapat penutupan bulan ini?

Tak ada suara selagi beberapa orang menunggu. Wanita cantik itu tampak gugup di kejauhan, tapi ia terlihat berusaha untuk terus-terusan tersenyum meski ia terkadang menggigiti bibirnya.

GEMINI [BECKYXFREEN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang