Multimedia: Mrs and Mrs Gwin
*-----*
Aryn menghela napas panjang saat ia melihat mobil-mobil mewah berderet rapi di hadapannya.
Di kursi depan, ada Aidan serta Jonathan yang sekarang tengah menyetir sementara Abigail yang tampak sudah terbiasa dengan acara formal seperti ini tampak tenang sambil mengusap perutnya yang sedikit menonjol dari dress cantik yang ia kenakan.
Setelah menjalani USG beberapa saat lalu dan dikabarkan memiliki bayi kembar, Abigail serta Aryn menjadi ekstra hati-hati sekarang.
Meski begitu, untuk saat ini, Aryn mengizinkan istrinya mengenakan sepatu hak tinggi dengan syarat tak boleh terlalu lama berdiri lantas terlalu jauh berjalan dan harus selalu berada di sisi Aryn.
"Sayang?" bisik Abigail ketika mobil kembali berhenti karena deretan mobil di depan mereka di cek satu per satu.
Aryn melirik pada istrinya yang tampak menawan dalam dress berwarna putih yang memiliki ekor. Rambut milik Abigail disambung hingga itu mengguntai se punggung. Ia tampak menawan dan menggemaskan karena pipinya bertambah bulat "Aku kelihatan gendut ya?" ujar wanita cantik itu sedikit cemberut.
Aryn bisa mendengar Aidan terkekeh "Tak masalah. Kamu tetap terlihat menawan meskipun menggemaskan" jawab ayahanda Abigail ketika mobil mereka dihentikan untuk di cek.
"Mr. Gwin, silahkan masuk" ujar seorang security setelah melihat isi mobil sesaat.
Jonathan, selaku supir mereka bertiga mulai melajukan mobil menuju parkiran secara perlahan sebelum kemudian mereka berhenti di dekat puluhan orang yang tengah menunggu mereka melewat di red carpet.
"Ready?" ujar Aidan pada Aryn serta Abigail yang sama-sama tampak cantik menawan.
"I think so" jawab Aryn sebelum kemudian ia menggenggam tangan istrinya dan menunggu Jonathan membukakan pintu untuk mereka.
Jonathan, atau yang kerap dipanggil Jo oleh Abigail sedikit membungkuk seraya menyerahkan tangan ketika ia membantu Aryn untuk turun dari mobil secara perlahan.
Kilatan dari kamera mulai menyambut mereka dan Aryn menorehkan senyum ketika Abigail turun dengan perlahan sebelum kemudian ia merengkuh pinggang istrinya dengan percaya diri ketika mereka mengikuti langkah Aidan yang berjalan dengan gagah di atas karpet merah.
Aryn sempat merasa takut saat melihat banyak pasang mata menatap pada dirinya dan Abigail, tapi saat ia ingat kalau dirinya di sini bertugas untuk menjaga sang istri dengan dua anak mereka yang ada di dalam perut Abigail, ia kemudian memperlambat langkah lantas mengusap belakang punggung milik Abigail selembut mungkin.
"Kalau lelah, kamu boleh kasih tahu aku" ujar Aryn berbisik pada Abigail yang tersenyum seraya melambai pada kamera yang sedari tadi terarah pada mereka berdua.
"Jangan khawatir. Aku baik-baik saja. Melambai pada kamera. Kamu terlihat gugup sedari tadi" jawab Abigail yang langsung membuat Aryn terkekeh sedikit sebelum kemudian ia mengikuti Abigail yang melambai-lambai pada berpuluh-puluh kamera yang mengambil gambar keduanya.
*-GEMINI By Riska Pramita Tobing-*
Di hadapan banyak kamera, Aryn membimbing Abigail untuk berdiri tegap pada semua lensa yang mengabadikan pose mereka berdua, ada beberapa microphone yang menyodor serta beberapa wartawan yang mengajukan pertanyaan.
Abigail menjawab semuanya dengan fasih seolah wanita cantik itu sudah terbiasa dengan kegiatan seperti ini sementara Aryn lebih memilih untuk terdiam dan mengangguk lantas mendengarkan setiap penjelasan istrinya tentang perusahaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GEMINI [BECKYXFREEN]
أدب المراهقين"Apa kamu tidak lelah berpura-pura baik-baik saja sementara hatimu membutuhkan pertolongan?" -Aryn Adhrita Herley