GEMINI - 47

436 43 14
                                    

Multimedia: Alah siah cepet amat woi 😭😭😭

*-----*

               Aryn terpejam saat ia mendengar alunan lagu khidmat dari dalam ruangan.

Gadis cantik itu sudah dalam balutan pakaian cantik yang ekornya panjang sampai menyapu lantai. Di dekapannya, ada satu buah bucket bunga berwarna-warni sementara di sisinya ada Ezra yang tampak tampan dalam balutan jas berwarna putih.

Tak terasa, waktu yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba. Hari ini, Aryn serta Abigail akan mengucapkan janji untuk terus bersama selama mereka hidup atau bahkan setelah kematian.

"Siap?" ujar Ezra melirik pada putri sematawayangnya.

Aryn menarik napas dan menggenggam lengan Ezra yang terbuka untuknya. Gadis cantik itu kemudian mengangguk mengiyakan.

Ezra melirik pada lelaki berperawakan tinggi besar di dekat pintu yang sedari tadi menunggu, ia kemudian mengangguk lantas membiarkan pintu besar di hadapan Aryn terbuka secara perlahan.

Gema alunan piano yang berputar disertai iringan biola yang terdengar begitu menyejukkan, para tamu yang kebanyakan mengenakan setelan berwana merah muda serta putih itu berdiri dan menghadap pada Aryn yang dituntun oleh Ezra menuju altar. Tapi satu-satunya yang menarik perhatian Aryn adalah Abigail yang berdiri di atas altar.

Wanita cantik itu tampak menggemaskan dan menawan dalam dress berwarna putihnya.

Rambut pendeknya ia ikalkan sehingga itu tampak lebih pendek, ada jejak senyum haru di bibirnya belum lagi disertai dengan kilauan bahagia di kejauhan sana. Dan karena pemandangan itu, segala beban yang ada di dalam diri Aryn terangkat secara tiba-tiba.

Rasa ragunya yang mengkhawatirkan kehidupan mereka setelah pernikahan, tuntutan kedua orangtua mereka untuk memiliki anak, pemikiran tentang hinaan banyak orang terhadap hubungan mereka yang tak wajar, beban trauma masa lalu, dan segalanya. Itu menghilang tergantikan dengan kepercayaan akan kekuatan cinta mereka berdua.

Dengan itu, Aryn mengangkat dagu tinggi-tinggi lantas menatap pada tujuan hidupnya. Abigail Edna Farah Gwin.

Perempuan yang sudah membawa hubungan mereka sejauh ini bahkan sampai membuat kisah mereka yang awalnya mustahil menjadi nyata dengan segala keindahannya.

Genggaman tangan Ezra mulai terlepas ketika langkah Aryn semakin dekat dengan altar. Lelaki yang terlihat tampan serta gagah itu kemudian menyerahkan tangan Aryn pada Abigail yang menuntunnya menuju altar untuk bersumpah di hadapan banyaknya orang yang menyaksikan pernikahan keduanya.

Sambil tetap tersenyum, Abigail menempatkan Aryn di sisinya ketika ia menatap pada puluhan orang yang menjadi tamu terhormat mereka hari ini.

"Hadirin dipersilahkan berdiri" ujar pembawa acara ketika Aryn dan Abigail saling berhadapan.

Bunyi derit dari kursi yang bergeser sempat memenuhi indra pendengaran Aryn, tapi saat ia melihat Abigail tersenyum di hadapannya, gadis cantik bergigi kelinci itu hanya tersenyum dan terfokus pada kekasihnya seorang.

Abigail tampak mengambil napas panjang "Hari ini, di hadapan seluruh tamu yang terhormat, saya bersumpah" wanita cantik itu menahan kalimatnya sebentar "Untuk terus bersama dengan Aryn Ardhita Herley dalam keadaan sehat ataupun sakit, kaya ataupun miskin, bahagia ataupun sedih, hingga maut memisahkan kita berdua di akhir khayat nanti" wanita canik itu tersenyum haru saat ia mendekatkan diri pada Aryn yang bersiap menjawab sumpah Abigail.

Dengan satu kali hentakan napas, Aryn berucap lugas "Hari ini, saya menerima Abigail Edna Farah Gwin sebagai pasangan hidup saya dalam keadaan sehat ataupun sakit, kaya ataupun miskin, bahagia ataupun sedih, hingga maut memisahkan kita berdua, atau bahkan mungkin di kehidupan selanjutnya" suara Aryn sedikit gemetar di akhir kata, terlalu tak percaya kalau sekarang mereka sudah dinobatkan secara sah sebagai pasangan yang terikat sebuah pernikahan.

GEMINI [BECKYXFREEN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang