Multimedia: The twins :)
*-----*
Aryn meringis tak tega saat ia melihat Abigail didorong di atas kasur. Wajah perempuan cantik itu tampak tegang dan gugup ketika Aina mengabarkan bahwa proses persalinan akan dilaksanakan dalam beberapa menit ke depan.Aryn, yang tak diperbolehkan untuk masuk ke ruang operasi hanya bisa meruntuk ketika ia terpaksa dipisahkan dengan Abigail dikala wanita cantik itu sangat memerlukannya.
Di sisinya, ada Felicia yang baru saja datang beberapa saat lalu serta Ezra yang sesekali mondar-mandir mengkhawatirkan Abigail.
Auria tak dapat hadir hari ini karena wanita karir itu masih sibuk di luar negeri. Begitu juga dengan Aidan yang tengah berada di penerbangan pesawat menuju negara matahari terbit.
Sementara itu, Irene --ibu kandung Abigail, sudah terduduk tenang selama beberapa jam terakhir. Meski beliau tampak tegang dan takut, tapi ia tetap terdiam seraya membacakan beberapa doa dengan mata tertutup.
Sudah sekitar lima menit Abigail dibawa Aina ke dalam ruang operasi dan Aryn jatuh terkulai saat ia mendengar suara tangis dua orang bayi secara bersamaan. "Ya Tuhan. Anakku" ia menangis sekarang, merasa lega sekaligus haru ketika mendengar anak kembarnya saling menyauti satu sama lain dalam tangisan.
Kedua anak Aryn serta Abigail terlahir dengan selamat dan wanita cantik bergigi kelinci itu sudah tak harus lagi mengkhawatirkan keduanya. Sekarang, ia tinggal menunggu Abigail selesai dan sadar. Hanya itu saja tugasnya sekarang.
Dengan tangis yang masih saja tersisa, Aryn berdiri ketika ia melihat Aina membukakan pintu dengan membawa satu papan dada berisikan selembar kertas "Puji Tuhan. Kedua anak sudah lahir dengan sempurna dan dalam keadaan sehat. Abigail juga sudah sadar dan sudah selesai. Tapi mohon maaf belum bisa dijenguk sampai beberapa menit kedepan karena masih dalam proses pembersihan" Aina menjelaskan dengan lantang dan fasih.
Wanita cantik yang masih mengenakan masker itu tampak mengangkat alis saat melirik pada Aryn "Apa kalian sudah merencanakan pemberian nama?"
Aryn menarik napas panjang untuk memenuhi paru-parunya yang sedari tadi terasa sesak karena lelah menunggu.
"Fillio Arsya Gwin dan Fiona Arsyi Gwin" ujar Aryn dalam satu kali hentakan napas seolah ia sudah menghafal dua nama cantik yang barusan ia ujarkan secara lantang pada Aina yang langsung mencatatnya.
"Terimakasih. Sepuluh menit lagi, Aryn boleh masuk ke ruang bersalin"
"Thank God"
*-GEMINI By Riska Pramita Tobing-*
Wajah yang tempak kelelahan, rambut yang berantakan, kulit yang tampak pucat, serta ruangan yang dipenuhi berbagai macam alat kesehatan menyambut Aryn ketika ia baru saja diberbolehkan untuk bertemu dengan istrinya yang sudah melahirkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
GEMINI [BECKYXFREEN]
Teen Fiction"Apa kamu tidak lelah berpura-pura baik-baik saja sementara hatimu membutuhkan pertolongan?" -Aryn Adhrita Herley