Multimedia: Hmmmmm 😳😳😳
*-----*
Aryn terpejam saat ia melihat sosok menyeramkan di layar besar yang sedari tadi menampilkan film menegangkan.
Aryn benci film horor, tapi ia begitu penasaran dengan film ini karena rating yang begitu melejit tinggi.
Meski sejak awal gadis cantik bergigi kelinci itu menyukai alur ceritanya yang membuat ia penasaran, Aryn tak menyukai jump scare yang begitu menakutkan.
Gadis cantik bergigi kelinci itu bahkan tak menyentuh popcorn sama sekali karena ia sedari tadi sibuk bersembunyi di balik selimut.
Untung saja Abigail membawa selimut untuk mereka berdua. kalau saja tidak, Aryn yakin bahwa dirinya akan menutup diri menggunakan sweater yang ia kenakan.
"Sshhh honey" Abigail bergerak sedikit dari posisi duduknya, ia sedari tadi fokus pada layar besar di hadapan keduanya dan wanita cantik itu terlihat tenang, tak seperti Aryn yang menggigil karena takut.
"Sudah nggak seram kok sekarang" ujar Abigail seraya menarik selimut yang menutupi wajah cantik milik Aryn.
Rambut panjang milik Aryn sedikit berantakan ketika Abigail menarik selimut yang menghalangi wajahnya dengan lembut. Wanita cantik itu terkekeh kecil seraya mengulurkan tangan untuk menyingkirkan beberapa anak rambut yang jatuh menutupi wajah kekasihnya.
"Kenapa minta nonton film horor kalau takut seperti ini?" bisik Abigail seraya menyerahkan satu permen yang sudah ia buka pada Aryn. Gadis cantik bergigi kelinci itu terkekeh kecil lantas membuka mulut "Review filmnya menyenangkan. Aku penasaran" balas Aryn sambil mengunyah permen manis dengan rasa stroberi di mulutnya.
"Kamu tahu yang lebih menyenangkan daripada ini?" Abigail berbisik lembut seraya mendekat pada Aryn yang mengerutkan kening penasaran.
Wanita cantik itu mengambil satu permen lain dan memasukannya ke dalam mulutnya sendiri. "Ini" bisik si cantik seraya menarik belakang kepala milik Aryn dan menyatukan bibir mereka berdua.
Aryn tersentak. Gadis itu terkejut bukan main saat merasakan bibirnya dihisap lembut oleh Abigail.
Rasa stroberi dari dalam mulut miliknya, beradu dengan rasa dari dalam bibir milik Abigail. Itu manis, asam, dan hangat.
"Mhhhh" Aryn sedikit melenguh saat ciuman keduanya semakin dalam, tapi gadis cantik itu memisahkan diri dari keduanya karena ia tak ingin kepergok berbuat mesum di tempat umum.
Dengan napas yang masih tersenggal, Aryn melirik tidak percaya pada wanita cantik itu "Bisa-bisanya" ujar Aryn pada Abigail yang terkekeh lembut seraya mengulurkan tangan untuk mengusap bibir milik Aryn yang bersinar akibat dari air liurnya.
"Aku suka berciuman denganmu" ujar Abigail yang langsung membuat pipi Aryn panas sekarang.
"Kamu pandai berciuman" lanjut Abigail.
"Stop it" sergah Aryn dengan teriakan tertahan seraya mencubit lembut lengan kekasihnya "Kenapa kamu mesum sekali?"
#Woi balek sana! Mesum di bioskop, sangat tak beradab.
*padahal iri. eh.
*Lalu di keroyok pembaca.
*-GEMINI By Riska Pramita Tobing-*
Berjalan beriringan dengan Abigail nyatanya begitu menarik perhatian. Meski Aryn sudah berusaha sekuat mungkin untuk tidak memikirkan apa yang sekiranya ada di isi kepala beberapa orang yang melirik pada keduanya lantas berbisik-bisik di kejauhan, Aryn tetap saja memiliki perasaan tidak enak atas segalanya sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
GEMINI [BECKYXFREEN]
Teen Fiction"Apa kamu tidak lelah berpura-pura baik-baik saja sementara hatimu membutuhkan pertolongan?" -Aryn Adhrita Herley