part 9

1.2K 192 21
                                    

Setelah bekerja seharian kini akhirnya mereka pun kembali kerumah mereka masing-masing, dan Gulf pun masih harus mengurus Alex hingga ia tidur nanti.

"Alex!"

"Iya Bun!"

"Sini cepat, kita makan sayang,"

Alex pun yang sedang di kamar langsung menghampiri Gulf saat Gulf memanggilnya.

"Buna masak apa?"

"Masak sayur!"

"Sayur saja?"

"Kenapa! Alex tidak suka? Kalau tidak suka! Alex bisa tinggal dengan dady lagi biar Alex bisa makan enak,"

"Nda Bun! Alex mau makan sayur,"

"Sekarang duduklah!"

Alex pun menurut dan mau tidak mau harus menurut pada Buna nya seperti ini, daripada dia harus tingal bersama dady nya yang tidak pernah perduli dengannya.

"Nah sekarang makanlah,"

"Ini sayur apa Bun?"

"Sayur bayam dan wortel, di taburi dengan bawang goreng, nanti pasti Alex suka karna rasanya sangat enak, dan ini tempe dan ayam goreng nya,"

"Terimakasih Buna,"

Ting.. Tong..

"Menggangu saja,"

Saat sedang makan tiba-tiba terdengar suara bel, Gulf membuka pintu itu dan saat tau siapa yang datang membuat Gulf malas.

"Lama sekali buka pintunya, aku lelah apa kau tidak mengerti?"

"Datang-datang kenapa kau marah tidak jelas begini? Dasar aneh,"

"Diam kau! minggir aku mau masuk,"

"Sudah bertamu tidak tau diri pula, dasar menyebalkan,"

Mew pun masuk begitu saja, saat sudah di dalam Mew melihat Alex yang tengah makan lalu ia pun ikut duduk di meja makan bersama Alex.

"Dady tumben datang?"

"Dady kesepian di rumah,"

"Ya sudah dady tinggal disini saja,"

"Ide bagus, kebetulan dady pun sudah membawa baju,"

"Tapi nanti dady tidur di sofa, aku dan Buna tidur di kamar,"

"Kalau sedang makan jangan sambil bicara, dan kau! Apa kau sudah mencuci tangan?" Ucap Gulf.

"Sudah tadi siang!"

"Kenapa kau jorok sekali! Cepat cuci tanganmu,"

"Bawel sekali,"

"Ini di rumah ku, jadi aku berhak mengatur mu,"

"Awas saja nanti, akan aku kerjai kau,"

Mew menampilkan senyuman liciknya, karna rencana di otaknya sudah sangat banyak untuk mengerjai Gulf.

"Ini makanan apa? Kenapa hanya ada ini saja, tidak ada makanan yang lain kah,"

"Ini bukan di rumah mu, dan aku bukan orang berduit seperti dirimu,"

"Harusnya kau tadi menghubungi ku, agar aku membeli banyak lauk untuk kita, aku tidak mau makan lauknya saja membuatku tidak berselera,"

"Dasar tidak waras, kau mau makan atau tidak itu bukan urusan ku, Alex apa kau mau menambah sayang?"

"Mau Bun! Alex suka rasanya sangat enak,"

"Anak pintar!"

Gulf dan Alex pun melanjutkan makan ya, sedangkan Mew hanya bisa melihat dan menelan ludah, Mew yang melihat Alex makan begitu lahap menjadi sangat penasaran, namun Mew gengsi meminta lagi pada Gulf.

Heart's of choice (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang