part 54

1.1K 165 9
                                    

"Kenapa Phi harus buru-buru pulang nya? Tidak bisakah Phi disini lebih lama lagi?"

"Jika aku disini terlalu lama, aku tidak enak dengan suamimu, dan lebih baik aku pulang saja,"

"Suamiku juga adik mu Phi, aku mohon Phi berdamailah dengan Phi Mew, apa Phi tidak kasihan padanya?"

"Aku sudah bicara padanya, sesuai yang kau inginkan, setelah ini kau tenang saja aku tidak akan ikut campur dalam rumah tangga mu lagi, Gulf, maafkan aku jika selama ini aku selalu membuatmu kesal, dan setelah ini hiduplah bahagia bersama keluarga kecilmu,"

"Kenapa Phi bicara seperti itu, sebentar lagi aku akan melahirkan dan aku ingin Phi datang kesini dan menemaniku saat aku melahirkan nanti,"

"Akan aku usahakan datang tepat waktu, baik-baik lah saat aku tidak ada disini,"

Gulf menghampiri Sing lalu memeluknya, setelah ini ia pasti akan merindukan Phi nya.

"Aku dan anak-anak, pasti akan merindukan Phi,"

"Jaga dirimu baik-baik, aku tidak ingin ada kejadian seperti itu lagi, karna sudah siang, aku harus berangkat,"

"Sebentar Phi, biar seperti ini dulu,"

"Uncle!" Panggil Alex.

"Ada apa sayang?"

"Uncle sudah mau berangkat? Alex ikut boleh tidak?"

"Jika Alex ikut, nanti Nong Sean nya juga ingin ikut, lagi pula Alex kan harus sekolah,"

"Libur satu minggu tidak masalah, mereka tidak akan memarahi Alex,"

"Sayang! Kau tidak boleh bicara seperti itu, nanti jika ada waktu kita pulang ke desa bersama daddy," Jawab Gulf.

"Tapi Bun!"

"Benar apa yang Buna mu katakan, nanti kau bisa datang bersama daddy mu, dan nanti kita pergi piknik bersama,"

Tidak lama Mew datang dengan menggendong Sean yang terlihat sudah segar.

"Baiklah! Uncle harus berangkat sekarang,"

"Uncle tidak ingin peluk Sean dulu?"

Sing menghampiri Sean dan mengambil alih dari gendongan Mew, mengecupi bocah kecil itu hingga membuatnya tertawa.

"Bagaimana? Apa masih ingin dengan uncle bunny?"

"Mau! Tapi Sean tidak mau jika uncle Bai marah, membuat Sean sedih,"

"Jadi! Sean maunya dengan siapa?"

"Uncle Bai saja!"

"Tidak jadi dengan uncle bunny?"

"Sean tanya Buna dulu uncle,"

"Sudah, tidak perlu di bahas lagi, mengerti?" Jawab Gulf membuat Sean kesal.

"Daddy! Buna nya nakal,"

"Buna tidak nakal, karna benar apa yang Buna katakan sayang," Jawab Mew pelan.

"Sudah jangan di ributkan lagi, sekarang uncle ingin berangkat, ayo beri uncle senyuman manismu,"

"Nanti uncle kesini lagi kapan?"

"Do'ain ya uncle selalu sehat, supaya nanti saat adik kecilmu lahir uncle bisa datang,"

"Tentu saja uncle harus selalu sehat, supaya bisa selalu bermain dengan kami,"

"Kalian kebahagiaan uncle, kau tau uncle selalu kesepian setiap malam saat di desa, namun uncle Krist selalu membuat uncle tersenyum dan merasa jauh lebih baik,"

Heart's of choice (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang