Satu minggu dua minggu dan kini sudah hampir dua bulan Gulf menjalani hidupnya sebagai semestinya, karna sejak kehadiran putranya hidup Gulf benar-benar sempurna dan sebentar lagi ia pun akan menyandang status seorang istri, apa kalian berpikir jika Gulf sudah melupakan Mew? Itu tidaklah mungkin hanya saja Gulf mencoba menerima semuanya.
"Gulf! Biarkan aku menggendong baby," Ucap Krist yang baru datang.
"Phi! Baby sedang tidur jangan menggangu nya,"
"Ini sudah siang, jadi tidak boleh tidur terus, ayo baby kita berjemur supaya kau merasa hangat,"
"Astaga Phi! Kenapa Phi memaksa?"
"Sudah kau diam saja, di luar ada calon suami mu temui sana,"
"Aku masih sibuk, suruh dia menunggu sebentar,"
"Ya sudah, aku suruh ke kamar saja,"
"Phi! Jangan macam-macam, aku belum mandi,"
"Belum mandi pun kau tetap terlihat cantik,"
"Phi!"
Krist pun berjalan keluar kamar dan menyuruh Bright masuk ke kamar Gulf, mereka sudah biasa berbicara seperti ini karna biar bagaimana pun Bright sering mengunjungi Gulf dan baby nya sebelum dan saat pulang kerja.
"Gulf! Boleh aku masuk?"
"Masuk lah Phi, tapi maaf kamarnya masih berantakan,"
"Tidak apa-apa! Kau pasti sibuk dengan baby, jadi sudah wajar jika rumah dalam keadaan berantakan,"
"Benar sekali yang Phi katakan, tumben masih pagi Phi sudah datang, ada apa?"
Bright mendekati Gulf lalu memeluknya, Bright sudah tidak sabar menikahi Gulf dan membawanya tinggal bersamanya, membangun rumah tangga yang bahagia dengan baby Sean.
"Ada apa? Sepertinya kau ingin mengatakan sesuatu?"
"Besok aku ingin, mengajakmu dan Phi Sing ke kota,"
"Ke kota? Tapi untuk apa?"
"Aku akan menghadiri pembukaan rumah sakit, dan aku ingin sekalian mengajak kalian berlibur,"
"Tapi baby masih kecil Phi,"
"Tidak apa-apa, ada aku yang akan selalu menjaganya, kau mau kan?"
"Aku akan ikut kemanapun Phi pergi, yang terpenting Phi Sing menyetujuinya,"
Hati Gulf sedikit berkecamuk, ia takut jika ia bertemu lagi dengan Mew karna selama hampir satu tahun ia sudah berusaha melupakan Mew, dan itu berhasil walau tidak sepenuhnya.
"Kenapa? Apa ada yang kau pikirkan?"
"Tidak ada!"
Mereka saling pandang menyelami mata satu sama lain, Gulf mengalungkan tangannya pada leher Bright sedangkan Bright tangannya ia letakan pada pingang ramping itu.
"Jangan pikirkan apapun, aku hanya ingin kau selalu terlihat bahagia," Ucap Bright dengan memandangi wajah Gulf yang semakin hari semakin terlihat cantik.
"Aku bahagia karna ada Phi dan baby, Apa Phi sudah sarapan?"
"Sudah!"
"Sarapan apa?"
"Biasa roti bakar dan segelas susu, kau sendiri sudah sarapan belum?"
"Aku nanti saja,"
"Jangan telat sarapan, kau sedang menyusui jadi kau harus banyak makan,"
"Siap pak dokter!"
"Nakal ya!" Bright menarik hidung mancung Gulf dan membuat Gulf merasa kesakitan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heart's of choice (END)
Romancejika kau tidak mencintai ku, lebih baik kau lepas aku Phi jangan pernah bermimpi