"Bagaimana dok! Apa dia baik-baik saja?"
"Tidak perlu ada yang di hawatirkan, kau hanya perlu memberi obat penurun panas dan mengoleskan salep ini dibagian bawah sana, mungkin dia demam karna terlalu kasar kau bermain dan mungkin saja ini baru yang pertama kali untuknya melakukan ini semua, baiklah saya permisi semoga istri anda cepat sembuh,"
"Terimakasih banyak dok,"
"Sama-sama, dan ingat selama satu bulan kau tidak boleh menyentuhnya, biarkan istrimu istirahat dulu,"
Mew hanya tersenyum saat dokter itu mengatakan itu, bahkan kini Mew merasa berdebar saat sang dokter mengatakan jika Gulf istrinya.
"Mari saya antar dok!"
"Tidak perlu! Kau temani istri mu saja,"
"Baiklah! Sekali lagi terimakasih banyak dok,"
Dokter yang menangani Gulf adalah dokter penganti, dokter yang biasa datang sedang pergi berlibur keluar negri, sebab dari itu dokter itu tidak mengenal istri Mew.
"Buna!"
"Jangan berteriak, biarkan Buna istirahat dulu,"
"Tapi Alex mau sama Buna, Alex mau peluk Buna,"
"Boleh! Sudah sana naik ke kasur, jagain Buna dulu dady mau mencari sarapan untuk kalian,"
"Siap dad!"
Saat ingin keluar dari kamar tiba-tiba Mew tidak sengaja mendengar ponsel Gulf berdering, dan karna merasa penasaran Mew pun menjawab pangilan itu.
"Gulf!"
"Hmmm!"
"Gulf! Apakah benar ini kau? Kapan kau pulang Phi merindukanmu,"
"Maaf! Dia sedang istirahat,"
"Siapa kau! Berani sekali kau menjawab pangilan ku, cepat berikan padanya,"
"Aku kekasihnya, dan sudah aku katakan dia sedang istirahat,"
"Jangan bicara sembarangan, cepat berikan padanya,"
"Jika kau ingin bicara padanya, kau bisa menghubungi dia saat dia sudah bangun,"
"Dasar sialan!"
Sing memutuskan panggilannya dia merasa kesal tentu saja, sejak kapan adiknya itu punya kekasih bahkan saat di desa saja adiknya tidak mau di dekati siapapun, dan laki-laki tadi berani sekali mengaku sebagai kekasih adiknya, Sing mulai tidak tenang tentu saja ia perlu bicara dengan Gulf langsung, Sing ingin menanyakan kabar ini benar atau tidaknya pada Gulf.
Enghh..
Gulf membuka matanya saat merasa tubuhnya seperti terhimpit, saat sudah membuka mata dengan sempurna Gulf mendapati Alex yang tengah Memeluknya.
"Sayang! Jangan seperti ini Buna nya tidak bisa bernafas,"
"Buna sudah bangun, maaf Bun jika Alex menggangu tidur Buna,"
"Tidak apa-apa, dimana dady mu?"
"Dady sedang pergi,"
"Pergi kemana? Apa dia pergi ke kantor?"
"Tidak! Katanya dady mau pergi untuk mencari makan,"
Kruk.. Kruk
"Apa kau sudah lapar? Kenapa perutmu bunyi,"
"Alex sudah lapar Bun, tapi kenapa dady belum pulang,"
"Mau makan apa! Biar Buna buatkan,"
"Tapi kata dady, Buna sedang sakit,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Heart's of choice (END)
Romancejika kau tidak mencintai ku, lebih baik kau lepas aku Phi jangan pernah bermimpi