Pagi ini di perusahaan milik keluarga Jong itu mengalami sedikit masalah mereka kedatangan tamu yang tak di undang tentu saja, pihak keamanan gedung pun kualahan untuk melerai karna sang tamu ingin bertemu dengan bos mereka dengan paksa, beruntung Arm datang pada waktu yang tepat.
"Phi! Hentikan,"
"Arm! Katakan padaku dimana bos mu itu,"
"Phi tenang dulu, jangan membuat keributan seperti ini, nanti yang ada Phi di tahan pihak berwajib,"
"Aku tidak perduli,"
"Ayo kita ke ruangan ku dulu, mungkin sebentar lagi Tuan Mew datang,"
Saat Arm ingin membawa Sing masuk ke gedung itu tiba-tiba Joss datang memanggilnya, tentu saja Sing menyangka jika Joss lah orang nya, dengan langkah lebar Sing menghampiri Joss dan seketika Joss tersungkur saat bogeman mentah Sing layangkan tepat mengenai wajahnya.
"Hentikan Phi,"
Arm mencoba melerai namun tentu saja tidak semudah itu, apa lagi saat ini Sing sudah benar-benar di liputi rasa emosi.
"Berani sekali kau menyakiti adik ku, dasar bajingan, kau harus mati di tangan ku,"
"Phi jangan lakukan itu, bukan dia orang nya,"
"Apa yang kau katakan?"
"Bukan dia Phi orang nya, jadi tolong lepaskan dia,"
Sing melepaskan Joss yang sudah terlihat babak belur, namun biarpun begitu Sing engan meminta maaf.
"Tuan! Apa kau baik-baik saja?"
"Siapa dia Arm! Kenapa tiba-tiba memukuli ku?"
"Maafkan Phi Sing Tuan, dia adalah saudara Gulf, dia datang untuk mencari Tuan Mew,"
"Saudara! Mencari Mew? Maksudnya dia kakak nya Gulf?"
"Benar Tuan!"
Joss berpikir apakah Gulf sudah memberitahu keluarganya tentang kehamilan nya, dan saat ini kakak nya datang apa ingin meminta pertanggung jawaban pada Mew.
"Uncle!"
Suara Alex membuyarkan semuanya, dan seketika Joss melihat ke arah Sing tentu saja Sing masih terdiam di tempat karna ia belum tau bagaimana wajah Mew.
"Uncle! kenapa wajahnya seperti itu?"
"Ini tadi uncle waktu mandi terjatuh, dan tidak sengaja terbentur,"
"Kasihan sekali uncle,"
"Sekarang kau pergilah ke dalam dulu, tunggu uncle disana,"
"Tapi Alex ingin bicara dengan Buna,"
"Iya sayang! Nanti pasti kau akan bicara dengan Buna mu, sekarang cepat masuk,"
Alex pun menurut dan berlari ke dalam, sedangkan Mew berjalan ke arah mereka tanpa ia sadari bahaya sedang mengintai.
"Untuk apa sepagi ini kalian berkumpul disini? Dan siapa dia Joss,"
"Kebetulan kau sudah datang Mew, ada yang ingin bertemu denganmu,"
"Siapa?"
Bugh..
Satu pukulan telak Sing layangkan pada wajah Mew, membuat Mew merasa kesakitan dan pusing tentu saja.
"Apa yang kau lakukan? Berani sekali kau memukul ku?"
"Untuk apa aku takut pada manusia brengsek dan bajingan seperti dirimu, kau sudah berani menyakiti adik ku dan membuatnya hancur,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Heart's of choice (END)
Romancejika kau tidak mencintai ku, lebih baik kau lepas aku Phi jangan pernah bermimpi