part 41

1.3K 206 18
                                    

Sudah hampir satu minggu Mew di desa, dan hari ini ia harus kembali ke kota karna ia harus kembali bekerja dan Alex pun harus bersekolah lagi, sedangkan Gulf masih harus tetap tinggal di desa karna Sing melarang nya membawa Sean jika ia ikut ke kota.

"Jagoan! Maaf ya daddy harus kembali ke kota, karna pekerjaan daddy sudah menumpuk, nanti daddy akan datang lagi, jadilah anak baik jaga Buna saat daddy tidak ada,"

Mew tidak bisa menahan air matanya saat berbicara dengan putra kecilnya, lihatlah bagaimana lucunya bayi itu saat tersenyum tipis padanya, membuat Mew merasa senang tentu saja.

"Apa kau baru saja tersenyum padaku? Coba sekarang kau tersenyum lagi sayang,"

Seolah mengerti apa yang Mew katakan, bayi mungil itu pun tersenyum lagi membuat Mew terharu.

"Kau tersenyum lagi! Apa kau mengerti apa yang daddy katakan?"

Dengan perlahan Mew menggendong Sean, lalu ia pun menciumnya, sudah pasti setelah ini Mew akan sangat merindukannya, namun Mew tidak bisa berbuat apa-apa.

Setelah selesai mengurus Alex Gulf pun kembali ke kamarnya, saat memasuki kamarnya Gulf melihat Mew tengah menangis, dan lekas-lekas Gulf menghampiri suaminya dan memeluknya.

"Jangan menangis Phi, nanti baby akan ikut bersedih,"

"Maafkan aku sayang, andai saja kalian bisa ikut,"

"Akupun ingin ikut dengan Phi, namun Phi Sing belum mengizinkannya,"

"Tidak apa-apa, nanti kita bisa bicara lewat ponsel, apa Alex sudah siap?"

"Sudah! Dan dia sedang berbincang dengan Phi Kit di ruang tamu,"

"Apa dia menangis! Saat tau kau dan baby tidak ikut?"

"Dia anak yang pintar, dan dia tidak menangis dia paham dan mengerti apa yang aku katakan,"

Beruntung Alex mau mengerti, bahkan bocah kecil itu tidak ingin kembali ke kota bersama daddy nya, jika di boleh kan Alex ingin ingin tinggal di desa saja dan bersekolah di desa.

"Sudah jam tiga! Lebih baik Phi berangkat sekarang, supaya tidak ke malaman di jalan,"

"Kenapa berat sekali rasanya untuk pergi, bisa tidak jika disini satu minggu lagi?"

"Jangan seperti ini, kasihan Alex nanti tertinggal pelajaran, dan nanti pekerjaa Phi semakin menumpuk,"

Pelukan Gulf semakin erat, ia pun tidak suka dengan keadaan yang seperti ini namun ia tetap harus menerima karna memang harus seperti ini, Gulf hanya bisa berdoa semoga Phi nya bisa cepat menerima Mew sebagai adik iparnya.

"Sayang! Aku harus berangkat sekarang, jaga diri baik-baik saat aku tidak ada, dan jika terjadi sesuatu langsung hubungi aku,"

Mew meletakkan Sean di baby box, setelah itu ia menghampiri Gulf yang tengah menangis di ujung kasur.

"Jangan menangis! Bukankah kau sendiri tadi yang melarang ku menangis?"

Gulf hanya bisa menggelengkan kepala saat Mew memegangi wajahnya, mengusap air mata itu yang terus mengalir semakin deras.

"Phi! Tidak bisa kah! Sekali saja kita melakukan nya, hiksss. Aku mohon,"

"Jika kau yang meminta, aku akan melakukan nya,"

Mew pun berdiri dari jongkok nya dan ia pun berjalan ke arah pintu, menguncinya rapa-rapat dan tidak lupa menutup jendela dan tidak membuat suara bising agar putra kecilnya tidak terbangun.

Sedangkan Gulf sendiri pun sudah bersiap di atas kasur, bahkan kini ia sudah melepaskan semua pakaiannya menyambut suaminya dengan senyuman manisnya, sejak hari dimana pernikahan itu berlangsung mereka memang belum pernah melakukannya, setiap mereka ingin ber cinta ada saja yang membuatnya gagal terlebih lagi Sing masih mode sensitif.

Heart's of choice (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang