part 52

1.1K 161 13
                                    

Dua hari sudah berlalu dan selama dua hari Sean belum ingin membuka matanya, walaupun dokter sudah mengatakan jika Sean sudah melewati masa kritisnya dan melepas alat bantu namun Sean belum ingin membuka mata.

"Buna! Kapan Nong siuman?"

"Buna juga belum tau sayang, mungkin Nong Sean nya masih ingin istirahat,"

"Tapi Alex sudah rindu dengan Nong,"

"Nong nya pasti juga rindu dengan Phi, biarkan Nong nya istirahat dulu nanti kalau sudah puas pasti Nong siuman,"

"Buna benar, tapi Alex ingin memberitahu Nong jika hari ini di sekolah Alex mengambar kita berlima, ada daddy Nong Sean Buna baby dan Alex, seperti yang Alex gambar dulu saat Alex ingin memiliki adik,"

"Bolehkah Buna melihatnya sayang?"

"Sebentar Bun! Alex ambil dulu karna buku gambarnya ada di tas,"

Alex pun mengambil buku gambarnya di dalam tas sekolah nya, lalu ia membawanya untuk di perlihatkan pada Buna nya.

"Jika masih ada yang kurang, nanti Buna beritahu Alex saja, supaya Alex perbaiki,"

Gulf pun melihat gambar hasil lukisan putranya lukisan yang sangat indah, dan Gulf pun sangat terharu saat melihatnya karna lekisan gambar yang Alex buat benar-benar bagus dan indah bahkan mungkin jauh lebih indah dari lima tahun lalu.

"Ini sangat bagus sayang, kau memang sangat pintar seperti daddy mu, nanti Buna akan membingkainya dan memajang nya di ruang tamu,"

"Jadi Buna suka?"

"Sangat suka!"

"Terimakasih Buna, Alex sangat menyanyangi Buna,"

"Buna juga sangat menyanyangimu,"

Mereka berdua saling berpelukan dan saling menyanyangi satu sama lain, walaupun tidak ada darah yang mengalir di tubuh mereka satu sama lain, namun kasih sayang mereka tetap sama seperti saat pertama mereka jumpa dulu.

"Ekhm! Ada apa ini? Kenapa daddy tidak di ajak?" Ucap Mew yang baru datang.

"Daddy! Cepat sini, Alex punya sesuatu untuk daddy,"

"Apa itu sayang?"

"Lihat Phi! Bukankah ini sangat indah?" Jawab Gulf.

"Coba berikan padaku, aku ingin melihatnya,"

Gulf pun memberikan hasil lukisan Alex pada Mew, dan saat itu juga Mew tidak percaya jika putranya bisa mengambar sabagus ini, membuat Mew banga tentu saja.

"Pintarnya anak daddy, ini sungguh sangat indah sayang,"

"Terimakasih daddy, atas pujiannya,"

"Beri dia hadiah Phi!"

"Itu tidak perlu Bun, Alex hanya ingin Nong Sean cepat siuman, dan setelah itu Alex ingin bercerita tentang bagaimana saat di sekolah, karna Nong sangat antusias saat Alex bercerita bagaimana menyenangkannya saat di sekolah,"

"Nanti tahun depan Nong pun akan sekolah, dan pasti ia sangat senang mendengarnya,"

"Alex sudah tidak sabar, dan ingin berangkat sekolah bersama-sama,"

"Sudah selesai belum berbincang nya?" Ucap Mew.

"Kenapa sih Phi!"

"Kalian harus makan siang dulu, ayo daddy sudah menyiapkannya disana,"

"Phi tidak makan?"

"Kau dan Alex saja dulu, aku bisa nanti,"

"Phi tidak kembali lagi ke kantor?"

Heart's of choice (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang