part 18

1.2K 179 28
                                    

Beberapa bulan sudah berlalu hubungan mereka kini sudah semakin dekat bahkan Gulf sudah mau menerima Mew, namun entah mengapa Gulf masih tetap sedikit ragu pada Mew walaupun Mew selalu memperlakukannya dengan sangat baik.

"Phi! Maaf siang nanti aku harus kembali ke kota,"

"Tidak apa-apa kau kan harus bekerja, kau mau pulang saja Phi sudah senang,"

"Maafkan aku Phi, aku janji lain kali aku akan meminta cuti lebih lama lagi,"

"Tidak apa-apa, sudah sana bersiap,"

"Ini untuk Phi,"

"Apa ini?"

"Ini gaji pertama ku dulu, dan aku sudah berjanji akan memberikan semuanya  pada Phi,"

"Tidak perlu kau simpan saja,"

"Aku tidak mau tau, Phi harus menerimanya,"

"Baiklah! Phi akan menerima dan menyimpannya, jika suatu saat nanti kau membutuhkan kau minta lagi pada Phi,"

Gulf tidak hanya memberikan gaji pertamanya pada Sing, namun gaji yang selalu ia terima setiap bulannya pun ia berikan pada Sing, gaji Gulf double tentu saja karna dia harus mengurus Alex juga sesuai yang Mew katakan dulu, walaupun Gulf sudah menolak namun tetap saja Mew mengirimkannya.

"Phi hanya minta padamu, kau harus bisa menjaga diri, jika ada yang menyakitimu katakan pada Phi,"

"Iya! Gulf mengerti,"

Gulf merasa bersalah karna ia sudah membohongi Phi nya, bahkan Gulf sudah melakukan kesalahan jika saja Phi nya tau mungkin Phi nya akan marah besar dan tidak akan membiarkan Gulf kembali ke kota.

"Phi mau keluar sebentar,"

"Mau kemana Phi?"

"Kerumah Kit, jika nanti kau pergi dan tidak berpamitan, dia akan menangis sepanjang hari,"

"Baikal! Hati-hati di jalan Phi,"

Sing pun pergi kerumah Kit, memang tidak terlalu jauh jaraknya hanya saja Sing ingin sekalian pergi ke pasar membeli sesuatu untuk Gulf.

Saat tengah melamun Gulf mendengar dering ponselnya, saat tau siapa yang menghubunginya Gulf menjadi tambah malas.

"Hhhmm!"

"Sedang apa?"

"Tidur!"

"Butuh di temani tidak?"

"Tidak!"

"Jadi pulang hari ini? Aku jemput ya,"

"Tidak perlu, jika kau menjemput ku lalu Alex bagaimana?"

"Aku bisa mengantarkan dia kerumah Joss,"

"Tidak perlu, sebentar lagi aku berangkat,"

"Aku akan menjemputmu di terminal,"

"Aku bisa naik taksi,"

"Jangan menolak, aku merindukanmu,"

"Aku juga merindukanmu!"

"Kau berangkat jam berapa? Biar aku bersiap dari sekarang,"

"Jam satu, agar sampai kota tidak kemalaman,"

"Aku akan menunggumu di terminal,"

"Hhhmm!"

"Sayang!"

"Ada apa?"

"Aku!"

"Apa?"

"Tidak jadi, nanti saja saat kita sudah bertemu, aku ingin membawamu ke suatu tempat,"

Heart's of choice (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang