Malam pun sudah semakin larut namun Sing tak kunjung datang, Gulf pun merasa gelisah bahkan ia tidak berhenti menangis membuat Mew bingung untuk menenangkannya.
"Sayang! Sudah jangan menangis terus, percayalah sebentar lagi pasti Phi pulang,"
"Aku sangat menghawatirkan nya, bahkan aku tidak tau dia pergi kemana,"
"Dia laki-laki dewasa, dan sudah pasti dia bisa menjaga diri,"
"Aku takut terjadi sesuatu padanya,"
"Maafkan aku, harusnya kejadian seperti ini tidak terjadi,"
"Jangan meminta maaf, yang sudah terjadi biarkan terjadi, sekarang kita tinggal menjalani dan meluluhkan hati Phi Sing.
"Aku akan berusaha, jika perlu aku akan berlutut di kakinya,"
Tidak lama terdengar suara pintu terbuka dan ternyata itu adalah Sing, Gulf pun segera berdiri dan menghampirinya.
"Phi! Kau dari mana saja? Sejak tadi aku menunggumu,"
"Untuk apa kau menungguku? Lebih baik sekarang kau tidur sudah larut, aku juga ingin istirahat,"
"Phi!"
Karna tidak ingin berdebat tengah malam akhirnya Sing pun pergi ke kamar, tanpa memperdulikan jika disana ada orang lain yang kini sudah menjadi adik iparnya.
"Ayo sayang! Kita tidur saja. Besok kita bicara lagi dengan Phi,"
"Tapi Phi!"
"Mau aku gendong?"
"Jalan sendiri saja,"
"Ayo cepat! Lihat mata mu sudah bengkak begini,"
Mew pun membawa Gulf ke kamar melihat istrinya yang seperti ini membuat Mew menjadi sedih, jika nanti Sing melarang nya membawa Gulf ke kota tak mengapa Mew yang akan mengalah pulang ke desa setiap minggu untuk bertemu istri dan anaknya.
"Sekarang tidurlah!"
"Temani aku Phi,"
"Iya sayang!"
"Selama ini, apa saja yang Phi lakukan?"
"Mencarimu, aku mencarimu dan tidak bisa menemukannya, bertanya kepada Joss dan Arm pun sangat percuma karna mereka pun sangat menyebalkan,"
"Karna aku yang menyuruh mereka, bahkan setiap hari aku bicara pada mereka dan Alex,"
"Jadi!"
"Maaf! Aku terpaksa melakukan itu, supaya kau tidak bisa menemukan ku,"
"Kenapa kau lakukan! Kau tau aku seperti orang gila, jika tidak ada Joss mungkin aku sudah tiada,"
"Untuk apa kau sampai seperti itu! Bukankah ada istrimu,"
"Karna aku mencintaimu, dan hanya kau. Bahkan aku tidak perduli dengannya lagi wanita itu hanya ingin uang ku saja, tidak pernah benar-benar mencintaiku,"
"Kau tau Phi! Saat aku tau mengandung anak mu, rasanya aku sangat membencinya, bahkan rasanya saat itu aku tidak ingin dia lahir, beruntung ada Phi Krist yang selalu ada untukku, selalu mengatakan jika semua akan baik-baik saja,"
"Pasti berat hari-hari yang kau jalani, maafkan aku karna ulahku kau menanggung beban yang begitu berat,"
"Kau benar, bahkan Phi Sing marah besar padaku, dan melarang ku untuk pergi ke kota lagi,"
"Sayang! Bagaimana jika setelah ini Phi Sing tetap melarang mu ikut aku ke kota? Karna sudah pasti dia sangat membenciku,"
"Besok kita bicarakan lagi, dan sekarang lebih baik kita tidur,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Heart's of choice (END)
Romancejika kau tidak mencintai ku, lebih baik kau lepas aku Phi jangan pernah bermimpi