Dua bulan sudah berlalu hubungan Mew dan Gulf semakin mesra bahkan mereka tak jarang menghabiskan waktu berdua di Mansion yang berada di tengah hutan itu jika ada waktu senggang, namun akhir-akhir ini Gulf merasa aneh dengan sikap Mew yang selalu bepergian entah kemana, walaupun sikapnya masih romantis padanya namun Gulf seperti ada yang aneh dari sikap Mew.
"Sayang!"
"Phi! Jangan kebiasaan ihhh.."
"Kau sedang apa? Kenapa melamun?"
"Tidak ada! Phi mau pergi kemana? Tumben sudah rapih,"
"Aku akan pergi sebentar, mau menemui rekan bisnis sayang,"
"Bersama Phi Joss?"
"Tidak! Aku pergi sendiri,"
"Tapi kemana, dan kenapa akhir-akhir ini kau sering pergi,"
"Aku janji hanya pergi sebentar,"
"Aku merasa kau sedang berbohong padaku, aku merasa ada sesuatu yang kau sembunyikan dariku, apa kau memiliki orang lain di luar sana! Jika iya katakan saja,"
"Kenapa kau punya pikiran seperti itu hmm! Aku hanya mencintaimu sayang,"
"Tapi aku ragu,"
"Apa yang membuatmu ragu?"
Gulf hanya terdiam bahkan kini ia tidak ingin menatap Mew, entah mengapa hari ini hatinya sangat gelisah, Gulf merasa jika akan terjadi sesuatu yang membuat dirinya terluka.
Saat sedang berbincang tiba-tiba ponsel Mew berdering, lekas-lekas Mew menjawab pangilan itu dan menjauh dari Gulf. Karna merasa terabaikan akhirnya Gulf pun pergi keluar dari kamar untuk menghampiri Alex yang sedang asik dengan dunianya.
"Buna!"
"Kau sedang apa sayang?"
"Alex sedang belajar mengambar Bun,"
"Coba sini, Buna ingin melihat apa yang kau gambar,"
Alex pun memberikannya pada Gulf, saat melihat apa gambar yang di buat Alex membuat Gulf tersenyum, namun yang Gulf tidak mengerti mengapa Alex mengambar dua anak kecil.
"Bagus tidak Bun?"
"Sangat bagus, Sayang Kau mengambar siapa saja ini?"
"Ini dady, Alex adik dan Buna,"
"Adik?"
"Alex ingin punya adik Bun, supaya Alex ada temannya, Alex bosan jika harus bermain sendiri setiap hari, dan Alex berharap jika akan ada adik di perut Buna,"
Gulf hanya bisa tersenyum saat mendengar apa yang Alex katakan, Gulf berpikir bagaimana mungkin jika di perutnya akan tumbuh seorang bayi, sedangkan ia seorang laki-laki.
Saat Gulf ingin mengatakan sesuatu tiba-tiba pintu kamar terbuka dan ternyata Mew yang datang.
"Dady! Lihat Alex tadi belajar mengambar, bagus tidak Dad?"
"Coba sini Dady lihat,"
Mew pun memperhatikan gambar yang Alex perlihatkan padanya, bahkan Mew pun mempunyai pikiran yang sama seperti Gulf tentang dua anak kecil.
"Ini siapa saja sayang?"
"Ini Dady, Alex adik dan Buna,"
"Adik?"
"Iya Dad! Alex ingin punya adik,"
Mew melirik kearah Gulf yang sejak tadi hanya diam membelakangi dirinya dan Alex.
"Apa Dady mau pergi?"
"Iya! Karna ada urusan jadi Dady harus pergi,"
"Apa nanti Dady tidak pulang lagi, seperti kemarin?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Heart's of choice (END)
Romancejika kau tidak mencintai ku, lebih baik kau lepas aku Phi jangan pernah bermimpi