part 15

1.4K 186 20
                                    

Permainan itu tetap berlanjut bahkan kini mereka berdua sudah sama-sama tanpa sehelai benang, Gulf terus mendesah saat Mew terus menjamah nya bahkan baru kali ini Gulf merasakan hal semacam ini dan itu bersama Mew yang notabenya seorang laki-laki.

"Tu-tuan sudah cukup, ahhh.."

"Kita belum ke permainan intinya, jadi tunggu beberapa menit lagi,"

Mew kini sedang bersiap dia mengambil sesuatu dari dalam laci lalu dia mengoleskan kebagian intimnya dan Gulf, saat Mew menyentuh area intimnya Gulf mendesah dia meminta sentuhan lebih.

"Jika kau merasakan sakit, kau cakar atau gigit saja pundak ku,"

"Se-sentuh aku Tuan, emhhh.."

Mew sangat senang saat bagaimana melihat wajah sexy Gulf, dengan keringat bercucuran di dahi membuat Gulf benar-benar terlihat sangat sexy.

Karna sudah tidak tahan akhirnya Mew pun melakukan sesuatu dan itu sukses membuat Gulf menjerit kesakitan bahkan kini Gulf benar-benar mencakar tubuh bagian belakang Mew, walaupun terasa perih tetap saja Mew tidak perduli.

"Hiksss.. Sakit aku tidak mau,"

"Jangan menangis Gulf, lihat aku,"

"Tuan aku tidak kuat, rasanya begitu sakit dan sesak tolong keluarkan dia,"

"Heii.. Lihat aku sini,"

Gulf hanya memejamkan matanya dan menangis karna ia merasa jika ia benar-benar seperti menjadi terbelah dua, agar mengurangi rasa sakitnya Mew mengajak Gulf berciuman Mew harus sebisa mungkin membuat Gulf merasa baik-baik saja agar mereka bisa melanjutkan permainan panas ini.

"Bergeraklah Tuan, agar rasa sakitnya berkurang,"

Dengan senang hati memaju mundurkan pingulnya dengan mengengam tangan Gulf di dua sisi, Mew tidak pernah menyangka jika bercinta dengan laki-laki akan senikmat ini bahkan lebih nikmat saat ia bercinta dengan istrinya yang notabenya adalah seorang perempuan.

"I-iya terus Tuan, ahhh!"

Mew membalikan posisi Gulf menjadi di atasnya, dan lihatlah Mew melihat betapa sexy nya Gulf dengan rambut panjang di tambah wajah yang begitu mengoda membuat Mew benar-benar tidak tahan.

Gulf mulai mengerakan tubuhnya rasa nikmat kini benar-benar menjalar di hatinya, bahkan Gulf sendiri pun merasa bercinta dengan Bosnya begitu nikmat walaupun awalnya terasa membuatnya ingin mati, namun semua itu tergantikan dengan rasa nikmat yang tiada tara.

"Ahhhh.. Tuan aku sudah ingin keluar,"

"Keluarkan saja sayang,"

Gulf pun menambah temponya dan benar saja beberapa detik kemudian Gulf mengalami klimaks dan menjatuhkan tubuhnya di atas tubuh kekar Mew.

"Apa begitu nikmat?"

"Eummm! Dan aku lelah aku ingin mandi dan istirahat,"

"Tapi aku belum keluar sayang, jadi kita harus bermain dulu,"

"Aku tidak mau, aku lelah, hiksss.."

"Coba sini lihat aku dulu,"

Gulf melihat kearah Mew bahkan kini wajah mereka saling menempel, Mew menciumi setiap inci wajah Gulf lalu ia mencium bibir plum yang sekarang menjadi candu nya.

"Dengar aku baik-baik, sekarang kau sudah menjadi milikku, aku menyanyangimu bukan menyanyangi lebih tepatnya aku mencintaimu,"

"Apa kau bersungguh-sungguh padaku?"

"Tentu saja!"

"Aku takut kau hanya kesepian dan hanya memanfaatkan ku, untuk menjadi pemuasmu,"

"Sstt.. Jangan bicara seperti itu, kau mau kan menjadi kekasihku?"

Heart's of choice (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang