Pagi pun menjelang. Bright terbangun lebih dulu bahkan kini ia sudah rapih dan terlihat segar, baby Sean dan Alex pun sudah mandi dan hanya menunggu Gulf yang masih betah memejamkan matanya karna ia merasa kelelahan.
Saat mendengar sayup-sayup suara tangisan bayi dengan perlahan Gulf pun terbangun, dan sedikit terkejut saat melihat Bright dan kedua anaknya berada di hadapannya.
"Buna!" Sapa Alex yang melihat Gulf baru bangun.
"Sayang! Kau sudah mandi?"
"Sudah Bun, Alex sudah mandi begitu juga dengan baby,"
"Benarkah?"
"Mereka sudah mandi sayang," Jawab Bright.
"Jam berapa sekarang Phi?"
"Sudah hampir jam delapan,"
"Astaga. Maaf Phi aku kesiangan,"
"Tidak apa-apa, masih ada waktu dua juam sebelum kita meninggalkan hotel ini,"
Tok..
Tok..
Terdengar suara ketukan pintu, dengan segera Alex pun membuka pintu itu dan ternyata Krist yang datang.
"Uncle!"
"Selamat pagi semua,"
"Pagi Phi!"
"Kau baru bangun?" Tanya Kit saat melihat Gulf yang masih terlihat kusut.
"I-iya Phi,"
"Ya ampun Gulf! Ini sudah jam berapa? Sudah cepat sana mandi, biarkan anak-anak mu bersama ku,"
Krist pun mengambil alih Sean dari gendongan Bright, dan berniat membawa dua bocah itu keluar kamar.
"Kenapa Phi menguasai mereka semua?"
"Mereka saja tidak keberatan, jadi biarkan saja, ayo Alex ikut uncle kita sarapan,"
"Phi!"
Krist pun tidak perduli meskipun Gulf berteriak memanggilnya, dan tetap melangkah pergi.
"Phi Kit memang sangat menyebalkan,"
"Sudah biarkan saja, lebih kau mandi sayang,"
"Rasanya malas sekali aku Phi,"
Bright mendekat pada Gulf mengusap kepala Gulf, memberi kecupan sayang.
"Pergilah mandi, dan berdandan lah yang cantik,"
"Aku juga laki-laki jika Phi lupa,"
Bright mengeluarkan sesuatu dari dalam tas nya, kotak berwarna merah dan memberikannya pada Gulf.
"Untukmu!"
"Apa ini Phi?"
"Kau buka saja,"
Karna merasa penasaran Gulf pun membuka kotak itu, Gulf terkejut saat melihat isinya, sebuah kalung dengan liontin berbentuk angsa, sungguh sangat indah.
"Phi! Ini pasti mahal, aku tidak bisa menerimanya,"
"Jangan menolak, aku ingin kau memakainya dan pasti kau akan terlihat sangat cantik,"
"Tapi!"
"Sini. Biar aku Pakaikan,"
Gulf hanya menurut saat Bright memakaikan kalung itu, dan lihatlah Gulf terlihat begitu cantik.
"Kau lihat cermin itu! Bahkan ia tidak ingin saat kau berkaca padanya, karna ia takut tidak akan kuat melihat bagaimana kecantikanmu,"
"Phi jangan gombal ihhh. Kau membuat ku malu saja,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Heart's of choice (END)
Romancejika kau tidak mencintai ku, lebih baik kau lepas aku Phi jangan pernah bermimpi