"Phi! Kau kenapa! Sejak tadi aku perhatikan sepertinya kau gelisah?"
Krist merasa heran karna sejak tadi Sing seperti sedang gelisah, dan itu entah karna apa namun yang pasti sepertinya sedang memikirkan Gulf.
"Phi!"
"Aku hanya sedang memikirkan Gulf, entah mengapa aku merasa hawatir dan tidak tenang, aku merindukannya,"
"Sabar Phi! Bukankah Gulf sudah mengatakan jika dia akan pulang,"
"Kau benar, tiga hari lalu dia mengatakan jika akan pulang, namun entah mengapa aku merasa dia seperti sedang kesulitan, Kit apa aku harus menyusulnya kesana,"
"Itu tidak perlu Phi, percayalah Gulf bisa menjaga diri dengan baik,"
"Tapi! Hatiku tidak tenang,"
"Sabar! Coba kita hubungi dia saja,"
Sing pun mencoba menghubungi Gulf, dan beruntung lagi Gulf menjawab pangilan itu.
"Halo.. Phi!"
"Gulf!"
"Iya Phi! Ada apa?"
"Apa kau baik-baik saja?"
"Aku baik-baik saja, Phi tidak perlu hawatir,"
"Kapan kau akan pulang?"
"Minggu depan aku akan pulang, aku merindukan Phi,"
"Apa kau habis menangis?"
"Tidak! Untuk apa aku menangis?"
Tentu saja Gulf mencoba baik-baik saja, Gulf tidak ingin Phi nya merasa hawatir.
"Gulf! Jika terjadi sesuatu beritahu Phi, jangan kau simpan sendiri,"
"Percayalah padaku, jika aku baik-baik saja, Phi sudah dulu ya aku mau istirahat,"
"Iya! Dan kau harus menjaga kesehatan disana, phi menunggumu pulang,"
Gulf lekas-lekas mematikan ponselnya saat mendengar suara pintu terbuka dan ternyata itu adalah Mew.
"Sayang! Aku datang,"
Saat Mew menuju kamar, Mew melihat kamar itu dalam keadaan sepi dan gelap, dan saat menyalakan lampu Mew tidak mendapati Gulf di atas kasur melainkan mendapati Gulf yang tengah duduk di lantai dengan bersandar di pinggiran ranjang.
"Kenapa kau tidur di bawah sayang, dan kenapa kau tidak menyalakan lampunya?"
"Itu tidak perlu, biarkan saja seperti itu karna hidupku pun sekarang tidak secerah dulu, semuanya sudah redup hanya sebuah lilin yang bisa meneranginya,"
"Jangan bicara seperti itu, bukankah aku sudah mengatakan aku mencintaimu dan akan selalu ada untukmu,"
"Untuk apa kau masih mencintai ku? Sekarang hidupmu sudah lengkap dan seharusnya kau tidak membutuhkan aku lagi,"
"Hidup ku akan jauh lebih sempurna, jika kau terus bersama ku,"
"Dan kau tetap harus memilih satu di antara kami, karna kau tidak bisa memiliki keduanya,"
Mew memandangi wajah yang tengah memejamkan mata itu, lalu dengan pelan menciumnya.
"Maafkan aku, tapi aku tidak bisa meninggalkanya,"
"Kalau begitu, tinggalkan saja aku,"
"Dan sampai kapanpun aku tidak akan pernah meninggalkanmu, sayang Alex sakit sekarang dia sedang di rawat,"
Hati Gulf semakin sakit saat mendengar kondisi Alex, apa begitu menderitanya bocah kecil itu, bukankah harusnya dia bahagia karna keluarga kecilnya sudah berkumpul.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heart's of choice (END)
Romancejika kau tidak mencintai ku, lebih baik kau lepas aku Phi jangan pernah bermimpi