part 39

1.3K 209 39
                                    

Hari pernikahan pun di gelar, sejak kemarin Sing sibuk untuk menyiapkan pernikahan untuk adik semata wayang nya, dan tak henti-hentinya Sing tersenyum, bahkan ia merasa bahagia karna adiknya akan menikah dan lepas dari Mew.

"Phi!" Sing pun menoleh saat mendengar suara Bright memanggilnya.

"Ada apa! Kenapa kau sudah datang?"

"Aku hanya ingin melihat persiapannya, dan ternyata sudah siap semua,"

"Tentu saja! Karna hari ini hari yang bahagia untuk adik ku,"

Sejak kemarin Bright melihat jika Sing terlihat begitu bahagia, ia pun sama namun di hatinya ada yang sedikit menganjal.

"Kembalilah ke rumah Kit, nanti siang kau datang kesini harus sudah dengan keadaan rapih,"

"Baiklah! Maaf jika aku sudah menganggu Phi,"

"Tidak apa-apa!"

Bright pun kembali ke rumah Kit, karna ia akan datang bersama orang tua Kit tentu saja untuk mewakilinya.

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih hampir tiga jam, Joss dan yang lainnya pun sudah tiba di desa dengan selamat bahkan Joss membawa kekasihnya Mild, sedangkan Mew yang awalnya menolak ikut pun akhirnya datang, tak mengapa karna ia pun ingin melihat Gulf untuk yang terakhir setelah itu bukankah mereka jarang akan bertemu lagi dan sudah pasti Gulf akan sibuk dengan kehidupan baru yang Gulf miliki.

"Gulf!"

"Phi Mild! Ayo Phi masuk lah,"

"Apa ini baby Sean, yang sering Joss ceritakan padaku itu?"

"Apa dia sangat lucu?"

"Tentu saja! Dan sangat mirip dengan Alex,"

"Karna dia adalah Phi nya,"

"Apa kau sudah yakin dengan hatimu?"

"Tolong Phi, jangan membuatku ragu dengan semua ini,"

"Aku hanya bertanya, dan aku hanya merasa kasihan dengannya,"

"Phi hanya merasa kasihan dengannya, tapi tidak padaku?"

"Kenapa kau bicara seperti itu? Aku akan ikut bahagia dengan pilihan mu, karna bagaimanapun juga yang menjalani kehidupan ini adalah kau, maafkan aku jika sudah bicara yang tidak-tidak,"

Terkadang saat mengingat kenangan dulu Gulf merasa sedih, di saat Mew seperti membawanya pergi melambung tinggi, dan seketika itu juga Mew menjatuhkannya begitu dalam, tidak akan ada siapun yang ingin berada di posisi Gulf karna itu sungguh sangat menyakitkan.

"Apa Alex tidur sejak tadi?"

"Iya! Dan sejak semalam entah mengapa ia menjadi murung, bahkan ia tidak ingin bicara padaku,"

"Kenapa?"

"Aku juga tidak tau,"

"Tidak perlu kau pikirkan, lebih baik sekarang kau bersiap, dan pergi lah ke kamar mu,"

"Aku titip mereka Phi,"

"Kau tenang saja, aku akan menjaganya,"

Gulf pun pergi ke kamarnya, saat melewati ruang tamu ia melihat Mew tengah duduk sendiri, Gulf ingin menghampirinya namun ia urungkan takut tiba-tiba Phi nya datang.

"Gulf!" Panggil Mew.

Mew pun menghampiri Gulf lalu membawanya ke dalam kamar, dan mengunci kamar itu agar tidak ada yang masuk, sedangkan Gulf hanya memandangi Mew yang meneteskan air matanya.

"Ada apa Phi! Apa ada yang ingin kau katakan?"

"Tidak adakah harapan lagi untukku? Apa kau benar-benar sudah melupakan ku?"

Heart's of choice (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang