"Bagaimana! Enak tidak makanannya,"
"Enak Bun! Nanti malam Buna masak lagi untuk Alex ya,"
"Nanti Buna harus kembali ke kantor, dan pulangnya larut karna pekerjaan menumpuk sayang,"
Raut wajah Alex berubah sendu saat Gulf mengatakan itu, membuat Gulf sedikit merasa tidak tega.
"Begini saja, nanti hari sabtu dan minggu Alex boleh menginap di apartemen, dan nanti kita jalan-jalan ke taman kota bersama Paman Arm, bagaimana Alex mau tidak?"
"Mau Bun!"
"Ya sudah, berarti sabtu sore nanti Buna jemput Alex, kau tidak perlu membawa baju karna bajumu yang kemarin masih disana semua,"
"Siap Buna! Alex sayang Buna,"
"Cepat habiskan makanan mu, setelah itu pergilah istirahat,"
"Apa Buna mau pergi lagi?"
"Tidak! Buna mu akan tetap disini sampai besok," Jawab Mew.
"Apa yang kau katakan? Aku masih banyak pekerjaan jadi kau jangan mengada,"
"Apa kau tidak melihat, sekarang sudah jam berapa?"
"Karna semua ini gara-gara kau, semuanya menjadi kacau,"
"Kenapa aku? Kau hanya bisa menyalahkan orang lain saja,"
Gulf ingin mengeluarkan kata-kata makian, namun ia urungkan karna ada Alex yang sedang melihat pertengkaran mereka.
"Bicara denganmu tidak akan ada ujungnya, Alex mau ikut Buna tidak?"
"Kemana Bun?"
"Kita bermain di halaman belakang rumah, sambil melihat bunga,"
"Ayo Bun, nanti kita sekalian memberi makan ikan,"
Dan pada akhirnya mereka berdua pergi ke halaman belakang, dan tidak sengaja Gulf bertemu dengan Kao.
"Phi Kao!"
"Gulf!"
"Phi sedang apa?"
"Aku sedang menanam bibit bunga,"
"Bunga apa itu Phi?"
"Macam-macam, jika kau ingin melihat yang sudah berbunga ada di sebelah sana,"
Disaat Gulf sibuk dengan Kao, Alex pergi ke kolam ikan karna ia sudah tidak sabar untuk memberi makan ikan itu.
"Antar aku kesana Phi, aku ingin melihatnya,"
"Ayo, tapi hati-hati jalanannya sedikit licin, karna habis di siram,"
Benar saja saat Gulf akan melangkah ia terpeleset, beruntung saat itu Kao berada di belakangnya dan menangkap Gulf walau pada akhirnya mereka tetap terjatuh.
"Buna!" Triak Alex saat melihat Gulf terjatuh.
Sedangkan Mew yang melihat kejadian itu semakin kesal, dan setelah ini ia akan memecat Kao karna sudah berani menyentuh Gulf.
"Apa kau baik-baik saja?"
"Maaf Phi, karna aku tidak berhati-hati jadi terpeleset,"
"Tidak apa-apa, yang terpenting kau tidak terluka,"
"Ayo Bun, Alex bantu,"
"Terimakasih sayang,"
"Gulf! Lebih baik kau ganti pakaian mu, karna pakaian mu menjadi kotor,"
"Benar Buna! Baju Buna kotor ayo kita kembali ke dalam dan Buna harus mandi dan menganti pakaian,"
"Baiklah! Phi aku masuk dulu sampai jumpa lagi,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Heart's of choice (END)
Romancejika kau tidak mencintai ku, lebih baik kau lepas aku Phi jangan pernah bermimpi