part 58

1.4K 158 16
                                    

Mew tengah kebingungan pasalnya Sean belum kembali sejak tadi siang, perkiraan Gulf melesat jauh karna ia berpikir jika Sean pergi menghampiri Bright namun nyatanya Sean tidak pernah menghampiri Bright, dan membuat Sing marah besar tentu saja.

"Apa yang sebenarnya kalian lakukan? Bagaimana bisa kalian se ceroboh ini, bagaimana jika terjadi sesuatu buruk padanya, aku tidak akan pernah maafkan kalian," Ucap Sing dengan nada marah.

"Phi! Maafkan aku sungguh, disini aku yang salah,"

"Sudah sering aku katakan bukan! Jangan pernah bicara sembarangan padanya, tapi kalian. Ya Tuhan Gulf,"

Sing yakin jika Sean marah tentang sesuatu yang harusnya tidak perlu mereka bahas, dan sejak dari jauh-jauh hari bahkan Sing sudah mengingatkan pada Gulf ataupun Mew namun mereka berdua mungkin terlalu bodoh dan ceroboh.

Saat terjadi ketegangan Bright pun datang dengan membawa Sean yang tengah menangis ketakutan, saat mendapat kabar Sean menghilang tentu saja Bright tidak tinggal diam ia pun mencari di setiap sudut rumah sakit, dan menemukan Sean di dekat kamar jenazah entah apa yang di lakukan Sean disana namun ia mengatakan jika ia berjalan begitu saja dan saat sadar ia berada di halaman kamar jenazah membuat bocah kecil itu ketakutan setengah mati.

"Sean!" Panggil Sing saat melihat Bright membawanya dalam gendongannya.

"Uncle! Sean takut, hiksss.."

"Sudah sayang! Jangan menangis lagi, sekarang Sean aman,"

"Sean mau pulang, Sean tidak suka disini,"

"Iya sayang kita pulang, tapi Sean harus diam dulu, dan lain kali tidak boleh seperti ini lagi mengerti?"

"Sean mengerti uncle,"

Pelukan bocah kecil itu semakin erat karna ia seperti memiliki trauma, niat hati ia ingin menyendiri mencari tempat yang sepi namun alangkah sialnya saat waktu sudah malam Sean melihat sekeliling benar-benar sepi dan hanya ada ia sendiri, membuat ia takut dan akhirnya yang bisa ia lakukan hanya menangis, beruntung Bright bisa menemukannya jika tidak mungkin saja bocah malang itu tak sadarkan diri di tempat sepi itu.

"Phi! Tolong berikan Sean padaku, aku mohon," Ucap Gulf dengan nada sedih.

"Aku akan membawa dia pulang, kau urus saja dirimu disini,"

"Aku Buna nya, aku ingin memeluknya, jadi tolong berikan padaku Phi, hiksss.."

Sing tetap pada pendiriannya, ia tidak ingin memberikan Sean pada Gulf walaupun Gulf memohon dengan menangis.

"Sean! Maafkan Buna sayang, maaf,"

Gulf ingin mengejar Sean namun itu tidak mungkin karna ia masih dalam masa penyembuhan.

"Phi Mew! Cepat ambil Sean Phi, tolong bawa Sean kembali,"

"Sayang! Sudah jangan menangis lagi, biarkan Phi Sing membawa Sean pulang, supaya dia tidak merasa truma,"

"Benar apa yang di katakan suamimu Gulf, biarkan Sean istirahat di rumah jika tidak dia akan mengalami trauma," Jawab Bright.

"Phi! Kau menemukan dia dimana? Kenapa dia seperti orang ketakutan,"

"Aku menemukan dia di ujung sana, tepatnya di dekat kamar jenazah, kau tau disana sangat sepi jadi wajar saja jika dia ketakutan,"

"Kenapa bisa dia sampai disana? Aku pikir dia menghampiri Phi namun aku salah,"

"Sudah kau tidak perlu bersedih lagi, yang terpenting Sean sudah kita temukan dan keadaannya pun baik-baik saja, ingat kau tidak boleh stress dan jadikan ini pembelajaran untuk kalian,"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 26 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Heart's of choice (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang