part 42

1.3K 188 19
                                    

Pagi ini Gulf merasa gelisah walaupun Mew sudah memberitahu jika ia dan Alex sudah sampai dengan selamat namun Gulf tetap gelisah, pasalnya baby Sean mengalami demam dan sedikit rewel sejak semalam, Gulf ingin memberitahu Mew namun ia tidak ingin Mew merasa hawatir.

"Apa kau merindukan daddy mu hmmm? Maafkan Buna sayang. Jika nanti uncle sudah tidak marah lagi dengan daddy kita bisa ikut, sekarang yang hanya bisa kita lakukan bersabar,"

Rasanya Gulf ingin ikut menangis saat melihat baby nya seperti ini, selama hampir tiga bulan baru pertama kali ini Gulf merasa hatinya sangat sakit saat melihat putra nya seperti ini.

"Masuklah Bright! Gulf dan Sean ada di dalam," Ucap Sing, mendengar Sean sakit Sing tidak bisa berpangku tangan, ia menghubungi Bright agar datang untuk melihat keadaan Sean.

Saat masuk ke dalam kamar Bright melihat Gulf yang tengah mencoba menenangkan baby Sean, namun bayi itu tetap menangis karna tidak tega akhirnya Bright menghampiri Gulf lalu menggendong Sean.

"Biar aku yang menggendong nya, lebih baik kau beristirahat saja,"

"Bagaimana aku mau beristirahat, jika anak ku saja sedang rewel, Phi tolong sembuhkan Sean aku mohon,"

"Tenanglah! Dia hanya mengalami demam biasa, aku sudah membawakan obat untukmu, karna aku ingin Sean minum obat melalui dirimu,"

Lihatlah bayi kecil itu, tertidur pulas saat berada di gendongan Brihgt, begitu nyaman kah tangan itu hingga ia terlelap.

"Sekarang Sean sudah tidur, dan kau istirahatlah agar kau tidak sakit,

"Phi! Apa kau marah padaku?"

"Marah karna apa?"

"Maafkan aku Phi! Aku tau pastinya kau kecewa padaku, hiksss.."

"Kau tidak perlu meminta maaf, aku sudah merelakanmu. Bagiku melihatmu hidup bahagia bersama orang yang kau cintai, itu sudah lebih dari cukup untukku,"

"Aku yakin! Jika seuatu saat nanti kau menemukan seseorang yang benar-benar mencintaimu Phi, tidak sepertiku yang hanya memberi luka di hatimu,"

"Aku sudah berjanji pada diriku sendiri, jika aku tidak akan pernah memiliki siapapun setelah aku mencintaimu, kau tidak perlu memikirkan perasaan ku karna jika kau melakukan itu aku seperti laki-laki yang sangat menyedihkan,"

Gulf pun memeluk Bright ia merasa bersalah tentu saja, ternyata Bright benar-benar tulus mencintainya namun bukankah hati tidak dapat di paksakan.

"Jangan menangis! Percayalah aku akan baik-baik saja, lebih baik kau makan dan setelah itu mandi lalu istirahat,"

"Tapi!"

"Jika kau sakit! Siapa yang akan mengurus Sean? Saat ini ia sedang tidur jadi kau harus melakukan apa yang aku katakan,"

Bener apa yang di katakan Bright, jika ia harus melakukan seperti apa yang Bright katakan, jika ia sakit siapa yang akan mengurus putra kecilnya itu.

"Phi! Apa kau tega melihat keadaan Sean yang seperti ini? Aku mohon biarkan Gulf ikut bersama suaminya tinggal di kota, kau tidak bisa memisahkannya seperti ini, mereka sudah menikah dan mempunyai kehidupan sendiri," Ucap Kit, karna ia tidak tega melihat Gulf yang seperti ini.

"Apa kau tau! Bagaimana rasa sakit hati yang aku rasakan, saat bajingan sialan itu membuat hidup adik ku hancur dan berantakan? Apa kau tau! Aku seperti seorang kakak yang tidak bisa menjaga adiknya dengan baik, harusnya Gulf masih menikmati masa mudanya seperti teman-temannya yang lain, tapi karna bajingan itu hidup adik ku menjadi hancur,"

"Aku tau! Aku pun mengerti dengan apa yang Phi rasakan, tapi tidak seperti ini Phi,"

"Lalu aku harus bagaimana? Katakan padaku apa yang harus aku lakukan? Apa salah jika aku menginginkan yang terbaik untuk adik ku? Andai saja sejak awal tidak seperti ini akupun pasti tidak akan bersikap seperti ini," Sing menarik nafasnya dalam-dalam agar ia tidak menangis.

Heart's of choice (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang