part 23

1.1K 177 37
                                    

"Kenapa kau membawa ku kesini?"

"Aku membeli apartemen ini atas namamu, dan aku ingin kau menepatinya,"

"Aku tidak mau, dan tidak akan sudi,"

"Gulf!"

"Apa kau belum puas menyakitiku?"

"Tidak seperti itu, percayalah jika aku mencintaimu,"

"Bulshit Phi, dan kau pikir aku akan percaya setelah apa yang kau lakukan padaku? Kau tidak hanya menyakiti tubuhku kau bahkan menyakiti hatiku, hati yang sepenuhnya aku berikan padamu,"

"Aku mohon maafkan aku, kau boleh memukuli ku bahkan kau boleh menampar ku, tapi tolong jangan tinggalkan aku,"

"Untuk apa aku melakukan semua itu? Jika kau ingin di pukuli kenapa kau melawan saat Phi Joss memukulmu,"

Gulf sudah siap melangkah pergi keluar dari apartemen itu, namun lagi-lagi Mew  menarik Gulf dan kini bahkan Mew membawa Gulf kedalam kamar, walaupun Gulf memberontak namun tetap saja Gulf kalah dalam tenaga.

"Lepas Phi!"

"Aku tidak akan melepas mu,"

"Jangan membuatku semakin membencimu mu, mulai saat ini kau tidak ada hak apapun untuk menyentuh ku,"

"Aku akan tetap melakukannya,"

Gulf menatap wajah Mew rasanya ingin sekali Gulf memukulnya, namun saat melihat ada bekas luka lebam di wajah Mew ia urungkan untuk melakukannya.

"Alex merindukanmu, dia selalu mencarimu bahkan dia tidak ingin makan jika tidak bersamamu,"

"Ada kau dan istrimu yang bisa merawatnya, jadi kau katakan saja padanya jika aku sudah tiada,"

"Kenapa kau bicara seperti itu? Datang lah ke rumah temui Alex aku mohon,"

"Dimana perasaan mu Phi! Kau menyuruhku datang untuk di hina oleh istrimu begitu?"

"Tapi Alex merindukanmu,"

"Lebih baik kita lupakan semuanya, lupakan jika kita pernah menjalin hubungan, angap saja jika tidak pernah terjadi apapun di antara kita,"

"Itu tidak akan mungkin, dan sampai kapanpun kau tetap akan menjadi milikku,"

"Aku bukan milikmu lagi setelah kau menyakiti ku, apa kau tidak sadar jika kau sudah menggoreskan luka di hatiku! Sejak awal aku sudah ragu padamu, namun aku terlalu bodoh karna mau menerimu, kau hanyalah seorang pembohong bahkan jika saat ini aku menyuruh mu memilih kau pasti tidak akan bisa memilih,"

"Gulf!"

"Biarkan aku menjalani hidupku Phi, dan kau jalani hidupmu dan jangan pernah mengingat lagi tentang masa lalu kita, biarkan aku menyembuhkan lukaku dengan caraku,"

"Tetaplah bersama ku, kita jalani hubungan ini seperti ini dan hanya kita berdua yang tau, kau mau kan sayang?"

"Untuk apa kita menjalani hubungan tanpa status? Apa kau hanya ingin menyakiti ku?"

Bukankah Gulf harus tegas dengan Mew, agar dirinya bisa terlepas dengan hubungan yang menyakitkan ini.

"Sayang! Dengarkan aku, tetaplah bersama ku aku berjanji akan selalu ada untukmu, disini di dalam hatiku kau mempunyai tempat tersediri,"

"Kau tidak bisa mencintai dua orang sekaligus Phi, dan kau hanya bisa menyimpan satu nama di hati mu bukan dua orang, tolong jangan sakiti aku atau melukaiku lagi cukup bagi ku ini untuk yang pertama dan yang terakhir, hiksss.."

Mew memberi luka yang teramat dalam untuk Gulf bagaimana tidak, disaat Gulf sudah mencintainya dan saat itu juga Mew menyakiti dirinya, Gulf tidak akan menyalahkan Mew sepenuhnya karna Joss pun sudah pernah mengingatkan padanya jangan menaruh hati pada Mew dengan alasan Alex dekat dengannya.

Gulf masih menangis sesenggukan, sedangkan Mew hanya bisa menatapnya karna Gulf menolak disentuh olehnya, walaupun Gulf merindukan pelukan Mew untuk sekarang Gulf akan membiasakan diri hidup tanpa Mew, saat suana seperti ini tiba-tiba ponsel milik Mew bergetar dan dengan segera Mew menjawab pangilan itu.

"Ada apa?"

"Kau dimana? Pulang lah Mew aku tidak sanggup mengurus Alex, dia tidak ingin aku sentuh,"

"Kau bujuk dia pelan-pelan, aku yakin kau pasti bisa membujuknya,"

"Aku sudah melakukan semuanya, tapi tetap dia tidak mau dan dia hanya menyebut laki-laki itu, pulang Mew cepat aku pun merindukanmu,"

"Aku masih di luar kantor sayang, ada pekerjaan yang harus aku selesaikan,"

"Aku tidak mau tau Mew, kau harus cepat pulang,"

"Tunggu satu jam dari sekarang,"

Mew berbicara pada istrinya namun Mew tidak melepaskan genggamannya pada Gulf, meskipun Gulf sudah memberontak Mew malah semakin kuat menggenggam tangan Gulf.

"Aku akan pulang dulu, dan nanti malam aku akan datang lagi, dan kau jangan mencoba kabur dari sini jika tidak aku akan membawamu ke Mansion di tengah hutan,"

"Phi! Aku mohon biarkan aku pulang jangan tinggalkan aku disini sendiri, hiksss.."

Mew menghapus air mata yang terus mengalir sejak tadi, jujur saja ia pun tidak menyukai situasi seperti ini.

"Jangan menangis sayang, ini apartemen milik mu, kau bisa tinggal disini sesukamu,"

"Aku tidak mau tinggal disini, aku mau pulang,"

"Gulf! Jangan membuat ku marah, dan melakukan hal yang tidak-tidak, lebih baik sekarang kau istirahat,"

"Aku tidak mau disini, aku mau pulang pasti Phi Joss dan Arm sudah menunggu ku, hiksss.."

Mew merasa kesal saat Gulf terus merengek seperti ini, rasanya ia ingin sekali memberi pelajaran namun itu tidak mungkin karna istrinya terus menghubunginya.

"Tunggu disini ya, aku janji hanya sebentar, setelah itu kita habiskan malam ini bersama,"

Sebelum pergi Mew menciumi Gulf, jujur saja dua hari tidak menyentuh Gulf rasanya ada yang kurang bagaikan sebuah nikotin tanpa wine, dan sekarang Mew sudah menemukan Gulf dan membawa ke tempat yang ia inginkan dan tentu saja Mew tidak akan melepaskannya lagi, ia tidak perduli meskipun Gulf menangis tiada henti.

Setelah kepergian Mew Gulf menghubungi joss ia ingin meminta tolong tapi Gulf tidak tau dia sekarang di apartemen apa namanya, karna apartemen itu lumayan jauh dari kantor bahkan saat menuju apartemen itu Gulf tidak fokus karna di sepanjang jalan Gulf hanya menangis bahkan ia sudah sangat takut jika Mew membawanya ke Mansion yang berada di tengah hutan.

"Sayang! Aku pulang,"

Lekas-lekas Venika menghampiri Mew saat mendengar suara Mew, wanita itu sangat senang saat tau Mew sudah pulang.

"Mew! Kenapa kau lama?"

"Maaf sayang! Jalanan macet,"

"Aku merindukanmu,"

"Dan aku jauh merindukanmu dan mencintaimu, sayang dimana Alex?"

"Dia ada di kamarnya, sejak tadi tidak mau keluar aku sudah membujuknya namun dia tidak ingin bicara padaku, dan dia selalu memanggil laki-laki itu, Mew sebenarnya siapa dia?"

"Seperti yang Joss katakan, dia sekretaris di kantor,"

"Kenapa dia bisa seakrab itu dengan putra ku?"

"Maafkan aku sayang, Alex sering ikut dengan ku ke kantor, dan karna sering nya mereka bertemu membuat mereka dekat,"

"Kenapa Alex memanggilnya Buna?"

"Lebih baik tidak perlu membahasnya lagi, ayo kita pergi ke kamar aku ingin mandi,"

"Apa malam ini kita akan menghabiskan waktu bersama?"

"Tentu saja! Karna aku merindukan desahan mu,"

Saat sudah bersama istrinya Mew akan melupakan segalanya, bahkan saat ini ia lupa jika ia meninggalkan seseorang yang sudah terluka karna ulahnya, semoga saja Joss dapat menemukan Gulf dan menolongnya karna Joss tidak ingin terjadi sesuatu pada Gulf.








Bersambung...

❤️❤️

Heart's of choice (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang