part 53

1.1K 161 15
                                    

Ruang rawat itu kini terlihat ramai karna hari ini hari libur, dan mereka pun kompak untuk datang mengunjungi Sean agar bocah kecil itu merasa senang.

"Jika masih ada yang sakit katakan sayang, jangan diam saja, mengerti?" Ucap Sing yang sejak tadi tidak henti-hentinya bicara dengan Sean.

"Uncle tenang saja, Sean sudah baik-baik saja,"

"Benarkah?"

"Hmmm! Seperti yang uncle katakan, jika Sean anak yang kuat dan hebat,"

"Kau membut uncle takut dan hawatir, jangan pernah lakukan ini lagi, jika tidak. Uncle benar-benar akan menghukum diri uncle karna tidak bisa menjagamu,"

"Apa uncle sangat menyanyangi Sean?"

"Uncle sangat menyanyangimu dan Phi Alex, uncle hanya tidak ingin terjadi sesuatu yang buruk pada kalian,"

Hati Gulf rasanya begitu sedih saat mendengar pembicaraan itu, ia tau jika Phi itu sangat menyanyangi anak-anaknya namun terkadang Gulf pun merasa kesal jika Phi nya selalu menyalahkan suaminya, Gulf hanya ingin Phi nya bisa berdamai dengan suaminya karna Gulf tidak bisa jika harus memilih diantara mereka berdua.

"Uncle!"

"Ada apa sayang?"

"Menurut uncle Sing, uncle bunny tampan tidak?"

"Uncle bunny? Siapa itu sayang?"

"Calon masa depan Sean uncle," Bisiknya pada Sing.

"Astaga! Masih kecil udah punya calon masa depan,"

"Stts.. Uncle jangan berisik, nanti Buna mendengarnya,"

Tidak lama Win pun datang dan di susul oleh Bright, karna Bright sekarang merasa seperti memiliki saingan berat.

"Selamat siang semua," Sapa Win.

"Siang juga dok," Jawab mereka secara bersama.

"Uncle bunny!" Teriak Sean, saat melihat Win datang, dan seketika Sing mengerti dengan yang Sean maksud tadi.

"Halo jagoan, bagaimana keadanmu sekarang?"

"Disini masih sakit uncle," Tunjuk Sean pada dadanya.

"Coba sini uncle periksa dulu,"

Dengan senang hati Sean membaringkan dirinya, bahkan kini bocah kecil itu tidak berhenti tersenyum.

"Pasti kau hanya berpura-pura kan?" Tanya Bright pada Sean.

"Tidak! Lebih baik uncle pergi sana,"

"Kenapa?"

"Karna sudah ada uncle bunny,"

"Jadi uncle di butuhkan, disaat dokter itu tidak ada begitu?"

"Uncle jangan marah,"

Bright pun pergi menghampiri Alex yang sedang bersama Sing, lalu memeluknya dari belakang, kejadian itu membuat Sean sedikit kesal karna ia tidak terima jika uncle nya hanya menyanyangi Phi nya, dan itu artinya Sean cemburu.

"Hiksss!"

Melihat Sean tiba-tiba menangis membuat Win merasa bingung dan cemas, bahkan Win merasa jika ia melewatkan sesuatu atau salah memeriksa Sean.

"Ada apa anak manis! Kenapa kau menangis?"

"Huwaaaa.. Buna!"

"Kenapa kau menangis? Apa ada yang sakit," Tanya Gulf dengan wajah cemas.

Dan lihatlah semua yang berada di ruangan itu kini menjadi hawatir, karna tiba-tiba Sean menangis.

"Sayang! Kenapa kau menangis? Ayo katakan pada daddy, dimana yang sakit?"

Heart's of choice (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang