Wrong Person| 11

392 30 3
                                    

Hari ini jae kembali berangkat lebih awal lagi dari rumah, tetapi ngk langsung ke sekolah

Setelah mendengar cerita asahi tadi malam, jae memutuskan untuk mampir ke cafe kesukaannya dulu waktu dia dan orang tuanya masih tinggal dikorea, dan masih menjadi langganan kakeknya sampai sekarang, yang ternyata cafe kecil itu tidak terlalu banyak perubahan

Jae membeli beberapa makanan untuk sarapan dan juga teh kesukaan ayah dan kakeknya yang bisa dia bawa kesekolah

♧ Million International High School

Sesampainya disekolah, jae bertemu dengan asahi yang sedang menunggunya di gerbang sekolah

"Nih aku bawain ini buat kamu" ucap jae sembari memberikan sekantong roti lapis yang menjadi kesukaan asahi

"Hehe terima kasih hyukieee" ucapnya so imut
"Apa kamu sudah merasa baikan sekarang?? Kita masih ada jadwal latihan hari ini, apa kamu bisa??"

"Hmm, seperti yang dokterku blg kmrn aku hanya kelelahan karena lama tidak berlatih keras, jadi yaa aku bisa ikut latihan tentu saja" jawabnya dan terus mengobrol sampai tanpa mereka sadari akhirnya mereka tiba didepan kelas asahi

"Baiklah, kalau begitu aku masuk duluan yaa, babai hyukieee, terima kasih rotinya" ucap asahi sembari melambaikan tangan pada jae yang berjalan ke arah kelasnya

Setibanya dikelas, ternyata jeongwoo sudah sampai lebih dulu di kelas, jae pun langsung meletakan tas nya dan duduk dikursinya

Dengan perasaan ragu, jae sesekali melirik ke arah jeongwoo yang sedang fokus membaca bukunya ingin mengatakan sesuatu tapi dia mengurungkan niatnya

"Kamu ini kenapa sih jae, ayolah padahal cuma tinggal bilang makasih, maaf sama kasihin aja kok jadi susah sih"

Jeongwoo yang menyadari gerak gerik aneh jae akhirnya menutup bukunya, menyilangkan tangannya di depan dadanya dan menatap kearahnya

"Hei, kau bisa diam tidak? Tingkahmu itu menggangguku kau tau" ucap jeongwoo tiba tiba

"Aah itu maafkan aku.... tapii, apa kamu masih tidak membawa scraf ku?" Tanya jae tiba tiba diluar topik yang dihiraukan oleh jeongwoo tentunya

Jeongwoo hanya terus menatap ke arah jae dan membuatnya menjadi gugup. Akhirnya dengan susah payah jae memberanikan diri memberikan makanan dan teh dalam botol termos kecil yang iya beli tadi dan dia gabungkan didalam sebuah tas kecil

"Ini untukmu, asahi bilang kamu menggendongku kemarin ke mobil. Maafkan aku merepotkan dan terima kasih untuk bantuannya" ucapnya cepat sambil menyodorkan tas kecil itu ke arah jeongwoo

Jeongwoo hanya melirik sebentar kearah tas itu dan kembali menatap jae, yang pasti membuat jae keheranan

"Dia kenapa sih? Kenapa dia natapnya gitu banget sih? Apa aku melakukan sesuatu yang salah padanya? Tapi asahi ngk ada blg apa apa kmrn? Jadi kenapa? Apa mungkin dia tidak mau itu ya"

"Kalau kamu tidak mau itu, ngk apa, kamu bisa memberikannya ke orang lain atau membuangnya terserah padamu, aku tidak akan mengambilnya kembali" jelasnya tiba tiba

"Apa kamu pikir itu cukup?" Ucapnya tiba tiba sambil bergantian melirik kearah tas itu dan jae

"Hah? Apa yang tidak cukup?" Tanya jae bingung

"Ini, yang kamu beri ini ngk cukup untuk imbalan kemarin kau tau" ucap jeongwoo masih menatap kearah jae

"Terus kamu mau apa? Kalau kmu gk terima yaudah gpp, yang pasti aku meminta maaf dan aku berterima kasih" jelasnya langsung menghalangi wajah sampingnya dengan buku agar tidak terlihat dan melihat jeongwoo

"Kamu harus datang bersamaku lebih awal, membantuku mempersiapkan dan membereskan segala hal untuk latihan kita hari ini, itu hukuman buat kamu" jelasnya tiba tiba sembari membaca bukunya lagi

"Hah??? Kenapa aku jadi dihukum?? Tidak! aku tidak mau" jawabnya menatap kesal kearah jeongwoo

"Kamu itu merepotkan! kau membuatku terjatuh, berani menyentuh wajahku dan kau tau? kau itu berat!" ucapnya berasa tanpa dosa sambil menunjukan hitungan jari

"Apa aku semerepotkan itu?? Tunggu?? Barusan dia bilang aku berat?? Apa aku seberat itu?? Tinggi 172cm berat 54kg, dan lagi kan aku pingsan karena dia yang membuatku kelelahan"

Mendengar pernyataan jeongwoo barusan, jae langsung merasa lemas, entah kenapa tapi rasanya seperti entahlah agak menyakitkan?

Jae hanya bisa menatap sinis ke arah jeongwoo tak bisa merespon entah kenapa rasanya tidak ada kata kata yang ingin diucapkan dan jae langsung menundukan kepalanya kemeja dengan tangan kiri sebagai bantalan membelakangi jeongwoo dan membaca buku dengan posisi buku menyesuaikannya

"Kau mendengarku tidak hei?!! Kenapa tidak menjawab ucapanku!!" Ucap jeongwoo yang sepertinya agak kesal karena diabaikan jae

"Penilaian baikku pada kapt. tolong bertahanlah jangan pergi begitu saja"

"Oy jake" panggil jeongwoo tiba tiba pada teman sekelasnya yang duduk disebrang kanan jaehyuk

"Kenapa woo?" Jawabnya

"Nih ambil, buat lu" ucapnya sambil menyodorkan tas kecil itu pada jake agar dia mengambilnya

"Waah kebetulan gue blm sarapan, tapi apa ini?" Tanyanya lagi

"Gue ngk tau, tadi ada yang ngasih" ucapnya sambil nenggerakan tangannya tanda menyuruhnya pergi

"Waah terima kasih" ucapnya sambil kembali duduk dibangkunya

Jaehyuk yang mendengar itu hanya bisa tertawa getir didalam hati, apalagi kapt.nya itu benar benar memberikannya pada orang lain, yah meski begitu jae juga bersyukur karena cowok itu menikmati makanannya

"Meski aku bilang gpp, tapi kan jangan pas ada aku juga harusnya! Baiklah aku rela!! silahkan kalian pergi saja penilaian baikku, pergi lah pergilah yang jauh"

Wrong Person || JeongjaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang