Sesampainya dirumah, jae bertemu sebentar dengan kakeknya untuk memberi salam yang setelahnya langsung masuk ke kamarnya untuk beristirahat dan bersih bersih
Braak
Suara pintu yang tertutup kencang karena seseorang masuk kekamar jae "yaampun sa, bisa rusak itu pintu" kata jae terganggu fokusnya yang sedang membaca buku dikasurnya
"Bodo amat! tinggal ganti, uang banyak. Sekarang cerita!" Kata asahi yang langsung duduk dikasur sembari menyilngkan tangannya menghadap jae
"....." jae diam karena bingung harus memulai dari mana
"Oke! Kalau kamu ngk cerita langsung aku tanya! Barusan pergi sama siapa?! Jangan bilang temen! Karena temen kamu cuma aku, jadi siapa?"
"Aaah apa aku harus bener bener kasih tau?" Tanya jae lagi balik karena dia bingung
"Harus! Jadi siapa?!"
"Aku pergi dengan kapt" jawab jae pelan
"APA??!! SIAPA KAMU BILANG?!!"
"Aduh saa, jangan teriak teriak biasa aja. Aku bilang aku pergi sama kapt"
"HAH? AKU NGK SALAH DENGER? ASTAGA BISA BISANYA KAMU NGK BILANG HAL PENTING BEGINI SAMA AKU?!"
Jae membekap mulut asahi karena dia bicara berteriak "sst meski kedap suara tetep aja jangan teriak teriak sa takut ada yang denger, dan lagi pusing aku kamu teriak teriak gitu" pinta jae
"Oke maaf aku kaget. Jadi kenapa bisa kamu pergi sama jeongwoo? Kalian taruhan lagi? Dia ngk ngancem kamu kan? Atau berbuat buruk sama kamu kan supaya mau pergi sama dia?"
"Ngk.. ngk, aku pergi dengan kesadaran penuh dan sukarela"
"Kok bisa?! Kamu serius?! Kamu ngk bohong kan?! Kamu beneran ngk diancem kan?! Atau ada pemaksaankan?!" Kata asahi sambil memegang bahu jae dan mengguncang guncang badan jae
"Sa.. sa.. tenang aku pusing kalau kamu gituin terus. Aku kencan sama kapt" jelas jae santai yang tentu saja tidak santai untuk asahi
"KENCAN???? KAMU SERIUS??!!, OMG KALIAN PACARAN?!!" teriak asahi lagi kaget rasanya seperti jantungnya mau copot "JAE KAMU NGK BERCANDAKAN KAMU NGK BOHONGKAN? KOK BISA BISANYA KAMU SAMA JEONGWOO?? ASTAGA AKU MASIH NGK PERCAYA! GIMANA BISA?!!"
Jae yang yang lelah dengan teriakan asahi hanya diam menutup kupingnya "saa tenang saa kuping aku sakit kamu teriak teriak gitu. Yaa bisa, buktinya jadi. Aku gak cerita karena yaa ini aku ngk mau liat rekasi kamu yang begini. Lagian juga kapt itu beda sma yang orang orang dan kamu omongin" jelas jae santai
Asahi masih tidak percaya, dia tidak menyangka kalau temannya ini bisa berpacaran dengan seorang park jeongwoo yang terkenal cuek, dingin, tak berperasaan itu dalam waktu secepat ini "Oke maaf. Jadi gimana ceritanya kamu bisa jadian sama jeongwoo?" Tanya asahi pelan tapi masih agak kaget
Jae pun menceritakan semua kejadian sedari awal bagaimana sampai akhirnya mereka bisa berkencan "jadi begitulah kurang lebih awalnya" jelas jae
"Astaga jae, rasanya aku mau pingsan aja. Bisa bisanya kamu salah orang bgitu sih"
"Yaa aku juga ngk tau kalau bakal gtu sa"
"Jadi sekarang kalian backstreet? Terus jeongwoo nerima gitu aja?"
"Iyaa.. Aku juga ngk tau sa, tapi kayanya dia beneran suka sama aku. Aku jadi ngk tega bilangnya"
"Pantesan aja aku perhatiin bukan cuma haruto tapi jeongwoo juga sikapnya aneh ngk biasa kalau sama kamu. Ah itu ngk penting, sekarang yang penting jangan sampe maklampir tau dan seisi sekolah tau"