♧Di kantin
Braak
"Maksud lu apaan?! Bisa minggir gak? Gak usah ganggu dia?!" Ucap chenle yang kesal karena jisung diganggu dan karena keributan itu para siswa siswi yang berada dikantin langsung mengalihkan perhatiaannya pada mereka
"Oouh, jadi sekarang lu punya pelindung ceritanya, hahaha emang beban doang hidup lu itu" ucap sunghoon sembari menoyor kepala jisung
Chenle yang mulai emosi berusaha untuk memukul sunghoon, tetapi jisung berusaha keras menahannya
"Le, jangan, aku gak apa apa, aku gak mau kamu kena masalah gara gara aku"
"Tapi ji.."
"Sekarang belaga jadi pahlawan lu hah? Dan buat lu, mending lu diem! Gua ngk punya urusan sama lu!" Kata sunghoon sembari mendorong bahu chenle cukup keras
"Hei, gua mau tanya ke lu lu semua yang ada disini" kata sunghoon agak kencang sembari berdiri, "lu semua pernah denger ngk ada orang biasa yang bisa masuk ke sekolah ini? Hah?" Tanyanya lagi pada siswa siswi disana, "asal kalian tau, dia, entah bagaimana bisa masuk ke sekolah ini"
"Apa salahnya kalau orang biasa masuk sini hah? Kalau dia bisa berati dia mampu!! Sekolah itu buat semua orang!!" Timbal chenle yang sudah jengkel
"Pfttt. Lu bercanda? sekolah ini punya standar yang tinggi, lu yakin? Lu berada di tempat yang tepat? Yang perlu lu inget, Ini bukan tempat untuk ditinggali orang miskin kaya elu!" Katanya sembari menoyor berkali kali kepala jisung
Jisung yang menerima perlakuan seperti itu hanya bisa diam, tidak berani untuk melawan ditambah lagi dia tidak ingin sahabatnya itu terkena masalah karenanya
"Rakyat jelata kaya lu itu harus tetap di tempatnya!" Sambung sunghoon sembari menumpahkan makanan bekas dia dan teman temannya kepiring makan jisung dan bahkan dia menambahkan sebotol jus juga disitu
Disisi lain, asahi yang memang sedang makan bersama jae dikantin sedang bersusah payah untuk menahan jae agar tidak ikut campur pada keributan yang sedang terjadi
"Jae tahan jae, tahan, please kali ini jangan, please" kata asahi rada memohon sembari memeluk badan jae sekuat tenaga
"Sa, aku lagi makan loh" kata jae santai
"Iyaa, aku tau tapi kalau aku lepas nanti kamu pasti langsung nyamperin mereka"
"Ngk sa, ngk" jawab jae masih santai, akhirnya dengan penuh keraguan asahi melepaskan pelukannya pada jae, dan saat ini jae memang tidak berniat untuk ikut campur
Tetapi, disaat yang bersamaan, jae melihat sunghoon dan teman temannya menumpahkan makanan sisa pada piring makan jisung
"Tuh kan ah!!!" Ucap asahi panik karena jae tiba tiba malah mendekati keributan
"Hei, ketemu lagi kita" sapa jae sembari mengguyur sunghoon dengan makanan yang ada di piring jisung
"Sialan lu!!! Maksud lu apaan hah? Mau sok jadi pahlawan kesiangan?!!" Katanya kesal sembari menarik kerah baju jae, dan asahi yang melihat itu panik se panik paniknya bingung harus melakukan apa
Mendengar itu jae hanya menyeringai dan langsung memasang wajah datarnya menarik paksa sebelah lengan sunghoon dengan sedikit memelintirnya, mendorong dagunya menjauh sejauh tangan lurus jae
"Lepas atau aku tendang?!" Tanya jae dingin
"Urrggh sial!!" umpat sunghoon kesal sembari melepaskan cengkramannya pada kerah jae dan lamgsung berpindah tempat sedikit menjauh
"Hei kamu!!" Panggil jae pada wonyoung yang berada disitu dan terkejut takut pada jae, "kalian sekarang sekomplotan? Kamu serius?" Tanya jae pada wonyoung