♧ Di kelas
"Jae kenapa kamu ngk angkat telepon aku semalam?"
"Apa kamu tahu itu jam berapa?'
"Jam setengah satu, apa itu masalah?"
"Haah yang benar saja.. itu waktunya orang tidur park jeongwoo"
"Tapi aku ngk bisa tidur karena kepikiran kamu terus, aku khawatir, apa itu baik baik saja?"
"Apanya?"
"Tangan dan kaki kamu"
"Ini bukan apa apa dan aku tidak apa apa" kata jae sembari mengacungkan jari telunjuknya yang dibalut handsaplast dan jeongwoo langsung menggapai tangan jae dan mengecup singkat jari jae yang terluka
Jae yang merasa malu karenanya, langsung menarik tangannya,"kamu ngapain sih?"
"Biar cepet sembuh sayang.." katanya santai, "Oh! Kenapa kamu ngk pakai gelangnya?" Tanya jeongwoo yang melihat jae tidak memakai gelang yang dia berikan
"Aah, aku takut menghilangkannya lagi" kata jae sembari tersenyum kecil singkat
"Aku kan udah bilang, itu bukan masalah, aku tinggal memberikan yang baru"
"Aku tau, tapi itu tidak sama"
"Apa nya yang ngk sama? Itu tetap aku yang memberikannya"
"Aku tau, tapi momen dan kenangannya berbeda, jadi aku ngk mau menghilangkannya lagi"
"Ada apa? Kenapa kamu kaya gini lagi? Apa kamu marah?"
"Marah? Untuk apa? Tidak ada hal yang harus membuatku marah"
"Apa karena gantungan yang aku berikan ke winter?"
"Kapt dengarkan aku, aku tidak marah atau apapun, aku menyimpan gelangnya karena aku takut menghilangkannya lagi, dan untuk gantungan itu, itu milikmu, kamu bisa melakukan apa saja pada barang milikmu, tidak ada urusannya denganku dan soal kamu yang memberikannya pada winter, itu bukan suatu perkara penting yang akan membuat aku marah, sekali lagi itu bukan masalah, aku baik baik saja"
"Kalau memang iya, kenapa kamu baru melepasnya sekarang?"
"Haah, itu karena kemarin sempat terlepas lagi saat diperjalanan pulang, dan tertinggal di mobil asahi, makanya aku putuskan untuk menyimpannya"
"Baiklah baiklah, kalau kamu memang ngk marah coba buktiin"
"Hah? Untuk apa?"
"Ya kamu harus meyakinkan aku kalau kamu memang ngk marah"
"Hah? Ngapain ah, ngk penting banget kamu tuh"
"Ya penting dong sayangku.. namanya juga meyakinkan, jadi ya harus ada buktinya dong, kalau enggak gimana mau percaya"
"Yaudah terserah kamu mau percaya atau enggak, bukan urusan aku, yang penting aku udah bilang apa adanya"
"Kamu tuuh gitu terus kalau sama aku, hmmpt!" katanya langsung menyilangkan kedua tangannya didada dan memalingkan wajah kearah lain sembari mempoutkan sedikit bibirnya
"Kamu ngambek ceritanya nih?"
"Iyaa aku ngambek" katanya masih dengan posisi yang sama
"Yaudah ngambek aja kalau kaya gini gak apa apa kok, soalnya aku ngk rugi, sesekali ngk apa liat kamu yang gemesin" katanya tanpa melihat kearah jeongwoo
"Kok malah bilang gemesin sih?" Protesnya sembari kembali melihat kearah jae, "Aku tuh lagi merajuk loh sayaang, minimal dibujuk gitu loh, aku udah susah payah kaya gitu, seenggaknya ditanggepin kek biar aku ngk malu sendiri" sambungnya masih protes