Tiba tiba pria didepannya itu berdiri dan mendekat ke arahnya yang sedang berdiri mematung
~Jdeerrr
Jaehyuk merasa seperti tersambar petir mengetahui fakta bahwa pria didepannya tadi bukanlah haruto
"Kenapa ini bisa terjadi, bukan kah tadi itu haruto yang berjalan kesini? Kenapa kenapa malah jadi PARK JEONGWOO" ucap jae sambil berteriak dalam hatinya
"Sial sial sial sepertinya aku sedang sangat sial, kenapa harus park jeongwoo dari sekian banyak orang, tunggu padahal aku hanya ingin menyatakan persaan tapi kenapa aku malah terdengar seperti sedang menyatakan cinta padanya aaaaaaaa" teriak batin jaehyuk
"Jeongwoo" ucap pria itu tiba tiba
"Huh?" Jaehyuk terkejut bingung
Tiba tiba pria itu sedikit membungkuk untuk mensejajarkan wajah mereka, menyentuh kening jae dengan telunjuknya dan
"Mulai sekarang kamu harus memanggil aku dengan namaku bukan kapten lagi ingat itu yoon.jae.hyuk." jelas pria ini sambil tersenyum lembut padanya
Deg
Deg
DegJaehyuk yang melihat itu, kembali terkejut karena untuk pertama kalinya selama mereka bertemu, jaehyuk baru melihat seorang park jeongwoo tersenyum
"Waah lihat itu, bukankah sangat tidak adil?? Wajah datarnya saja sudah tampan tapi bagaimana bisa dia yang tersenyum juga sangat tampan, eey kenapa aku jadi malah salfok sih"
"Senyum?? Tunggu tunggu tunggu sebentar, kenapa ini? Ada apa ini? Ini aneh sekali, dia tersenyum PADAKU? Memintaku memanggil namanya? apa dia..... APA DIA MENYUKAIKU? APA DIA MENERIMA PERNYATAANKU??!!" Teriak batin jae
"Bagaimana ini?? Apa yang harus ku lakukan sekarang??" Batin jae panik
"Ada apa? Kenapa kamu diam?" Tanya jeongwoo lembut sembari memegang wajah jae yang agak terdiam terpaku dan sudah merah padam
"Bagaimana ini?? Ah terserahlah"
"A..a..ap.. ukh apa kamu menerima pernyataanku?" Ucapnya lagi sembari memejamkan matanya dan sedikiti menunduk malu dan mengepalkan kedua tangannya
Jeongwoo yang melihat tingkah jae seperti ini hanya bisa menaikan sedikit sudut bibirnya dan sedikit tertawa
"Hei kenapa kamu menunduk? Kamu malu? Iyaa, aku menerimanya" ucap jeongwoo lagi dengan suara rendahnya dan sangat lembut sembari mengintip wajah jae yang menunduk
Saat jae menegakan kepalanya lagi dia terkejut karena wajah mereka sangat dekat, ditambah lagi tatapan mata jeongwoo yang entahlah bagaimana harus mendefinisikannya
Deg
Deg
DegJantung jae semakin berdegup kencang tidak karuan, apalagi jeongwoo yang tiba tiba berkata dengan suara lembut yang jarang dia dengar, dia merasa bingung dengan situasi saat ini
"Aduuhh bagaimana iniii, melihat sifat dan situasi ini, sepertinya aku tidak bisa membatalkan pernyataan cintaku padanya, ya tuhan aku harus bagaimana" batin jae menangis
.
.
.
"Jae, kamu ngk bisa tidur lagi semalam?" Tanya asahi pada jae yang masih kesulitan untuk membuka matanya karena mengantuk"Hmm, aku tidur tapi ngk tidur" jawab jae masih sambil memejamkan matanya
"Ayo kita sarapan dulu, abis itu baru bersiap"
Mereka berduapun akhirnya keruang makan berasama sama untuk sarapan dengan jae berjalan sembari menggandeng asahi karena mengantuk
Setibanya diruang makan ternyata belum semuanya berkumpul, jae dan asahi langsung duduk dimeja makan