Sesuai dengan apa yang haruto katakan sebelumnya, ia benar benar bersikap terang terangan jika dirinya menyukai jae
Dari mulai dirinya yang sering secara sengaja memanggil jae calon pacar didepan siswa lain sampai bersikap manis dan perhatian kepada jae tanpa memperdulikan sekitar
Tidak hanya disekolah, bahkan setiap malam haruto selalu menghubungi jae meski hanya untuk mengucapkan selamat malam padanya
Tentu saja, jae sering meminta haruto untuk tidak melakukan semua hal itu, meski begitu sesuai dengan apa yang ia ucapkan sebelumnya meski jae melarangnya ia akan tetap melakukannya
Berkat semua tindakan haruto, mereka sekarang menjadi pembahasan dikalangan para siswa. Memang sebagian besar mendukungnya bahkan sampai beberapa kali siswa siswi menghampiri jae dan memintanya menerima dan membuka hatinya untuk haruto
Meski memang banyak yang mendukung, tapi tidak sedikit juga yang menentangnya. Meski begitu jae tidak ambil pusing akan hal itu, tapi jae merasa jadi tidak enak hati karenanya
Bagaimana tidak, karena hanya permasalahan haruto dan dirinya terkadang membuat pertengkaran diantara para penggemar haruto yang mendukungnya dan yang menentangnya seperti tadi siang saat mereka sedang makan siang dikantin tadi
"Rutoya, apa kamu bisa berhenti melakukan hal itu?" Tanya jae diparkiran motor sebelum mereka pulang
"Melakukan apa? Aku tidak sedang melakukan apa apa" ucapnya sembari memakaikan jae helm
"Maksudku berhenti bersikap seolah kamu sedang mengejarku"
"Bukan seolah, tapi aku memang melakukannya" ucap haruto sedikit menurunkan badannya agar wajah mereka sejajar
"Tapi kan kamu tau kalau.."
"Ssst! gak ada tapi tapi gak ada kalau kalau, pokonya aku tetap akan seperti ini" ucapnya tegas yang membuat jae hanya diam menghela nafas panjang, "udah ayo sekarang kita pulang" ajaknya tapi jae hanya terdiam tidak berniat untuk beranjak
"Gak usah merajuk, gak mempan! semakin kamu melarangku semakin aku melakukannya, aku tau dan aku sadar tapi setidaknya biarkan aku tetap melakukan hal ini ya" ucapnya lembut sembari menatap mata jae tapi jae masih tetap cemberut menatap haruto
"Udah dong cemberutnya, gelato 3 scoop tanpa penawaran?" Bujuk hatuto yang mulai membuat ekspresi wajah jae agak berubah, "mau kan pasti?" Tanya haruto lagi sembari terus menatap jae agak sedikit tersenyum yang akhirnya membuat jae tertarik, "udah ayok" ajak haruto tersenyum sembari menarik lengan jae untuk segera menaiki motornya
.
.
♧ Kamar JaeKarena sudah hampir jam 10 malam, selesai dengan tugasnya, jae berniat untuk merebahkan dirinya di kasur, sampai ponsel jae berdering
Kriing kriing
"Iya halo kak jaehyun"["Kamu siap siap ya pake baju buat motoran, entar kakak kesana jemput kamu"]
"Kakak mau balapan lagi?"
["Iyaa, kamu temenin kaya biasanya"]
"Nanti kalau kak june tau gimana? Ntar kakak kena omel lagi loh"
["Udah gak apa gak usah dipikirin, pokonya kamu siap siap, kakak berangkat bentar lagi"]
"Iyaa, hati hati kalau berangkat"
["Terima kasih cantik"]
"Iyaa iyaa"
TuutJae pun bersiap untuk pergi dengan jaehyun, menggunakan pakaian bernuansa hitam termasuk jaket kulit yang ia kenakan