Saat ini, sekolah jae sedang melaksanakan pekan olah raga yang memang sudah menjadi jadwal rutin untuk sekolah ini dan ini menjadi kegiatan pertama jae bersama teman teman sekelasany
Semangaat semangaat 11-2 pasti menang
Semangaat maju terus pantang mundur 11-2
Ho ho ho ho huuuuuSaat ini adalah pertandingan semi final basket putri antara kelas 11-2 dan 11-3, yaitu kelas jae dan kelas wonyoung
"Urggh" rintih jae pelan saat sedang mendribel bola dan membuat langkahnya terhenti karena pergelangan kakinya sudah terasa sangat nyeri. Kali ini pergelangan kaki kiri jae terasa sangat nyeri yang sepertinya ini terjadi karena sudah ketiga kalinya dia terjatuh dalam pertandingan ini, baik itu karena terdorong saat melompat dan tersandung saat berlari, saat mencoba mencetak point dan menembus pertahanan
Meski kakinya terasa sakit jae tetap berusaha melanjutkan permainan. Dia terus bermain agar selisih skor menjadi jauh untuk berjaga jaga dia tidak bisa bermain, karena pada akhirnya jae takut sudah tidak bisa menahan rasa nyerinya lagi
"Ah untuk saat ini sepertinya cukup" gumam jae setelah mencetak 3 point sembari melihat papan skor dengan tim kelas jae jauh memimpin 56 - 21 dengan 90% point di cetak oleh jae
"Kita melakukannya dengan cukup baik bukan? Jika seperti ini terus kita sudah pasti menang" ucap salah satu rekan tim jae dengan senang
"Ah y..yeah, kita lakukan yang terbaik" jawab jae yang agak terkejut karena temannya memegang bahu jae
"Yaa.. ayok kita menangkan ini" saut temannya yang lain yang disambut semangat oleh rekan timnya
Saat istirahat sebelum masuk babak kedua jae tiba tiba ditarik oleh jeongwoo untuk ikut bersamanya "kapt apa yang kamu lakukan? Aku masih harus bertanding setelah ini" ucap jae yang kebingunan karena jeongwoo yang tiba tiba menariknya
Dengan wajah yang serius membuat teman teman yang lainnya tidak ada yang berani menyela "lu gantiin dia main" ucap jeongwoo serius menunjuk salah satu siswi dibangku cadangan
"Tapi kenapa?" Tanya jae yang makin heran dengan sikap jeongwoo yang tiba tiba
"Kamu mau berjalan sendiri atau aku paksa?" Ucap jeongwoo sekali lagi
"Tapi... yaaak kapt turunkan aku" pinta jae karena tiba tiba digendong seperti karung beras "yaak.. kapt turun kan aku.. kamu mau bawa aku kemana sih...??!!! yaaak park jeongwoo!!!" berontak jae yang tetap diacuhkan jeongwoo yang terus berjalan "haah, kenapa rasanya dejavu sih" gumam jae pasrah
Mereka berduapun akhirnya sampai diruang kesehatan, "Kamu bodoh ya?" Ucap jeongwoo selepas menurunkan jae di tepi kasur ruang kesehatan yang kemudian dia berlutut dan mulai membuka sepatu jae
"Ka.. kamu mau ngapain kapt?" Ucap jae agak panik karena ketahuan dan yah tentu saja jae lagsung mendapatkan tatapan tajam dari jeongwoo, bagaimana tidak pergelangan kakinya sudah mulai bengkak "urgh" rintih jae
"Untuk apa kamu memaksakan diri, jika yang lain tidak berusaha. Jangan bersikap bodoh!! Padahal kamu juga sadar itu" kata jeongwoo dengan poker facenya dan setelahnya mencari dokter untuk memeriksa
"Ukh kenapa dia harus marah" gumam jae
Setelahnya dokter memberikan pengobatan pertama dan membalutnya dengan perban untuk sementara
"Setelah ini kamu tidak usah bertingkah, cukup duduk dan menonton saja" ucap jeongwoo tegas setelah dokter pergi dari sana "Masih banyak siswa kelas kita yang bisa menggantikan, jadi jangan macam macam dan melakukan hal bodoh, meski masih lama tetap saja, kamu harus bersiap untuk interhigh nanti" Ucap jeongwoo sekali lagi sambil berdiri