"Hei kapt, kapt, kapt" panggil jae sembari menepuk nepuk lengan jeongwoo dengan jarinya
"Hmm" jawab jeongwoo sembari sedikit menengok ke arah jae tapi matanya tetap ke layar dan menggeser sedikit headphonenya
"Aku ingin memesan makanan, bagaimana caranya" tanya jae lembut
"Kamu lapar?" Tanya jeongwoo yang disambut anggukan jae
Jeongwoo pun menjelaskan pada jae bagaimana cara memesan makanan disitu dan setelahnya lanjut bermain lagi
Setelah beberapa lama, makanan yang jae pesan pun mulai berdatangan satu persatu, ada ramyeon, gimbap, sotteok, dan beberapa cemilan lainya
"Kapt" panggil jae lagi sembari menepuk nepuk lengan jeongwoo
"Hmm"
"Apa kamu mau?"
"Tidak, tidak usah"
"Hmm baiklah" ucap jae yang langsung mencoba semua makanan itu
Tak berselang lama, jeongwoo yang masih asik bermain terganggu lagi oleh panggilan jae
"Kenapa lagi?" Tanya jeongwoo tanpa menengok kearah jae dan menggeser lagi sedikit headphone nya agar bisa mendengar jae
"Bisa bantu aku habiskan ini?" Tunjuk jae kemakanan makan yang dia pesan tadi
"Kenapa kamu pesan banyak kalau ngk bisa habisin?"
"Iyaa abisnya keliatan enak, jadi aku pesan semuanya.. yah mau yah? Aku makannya bersih kok.. ya ya?"
"Ngk, aku lagi main dan aku tidak lapar" ucap jeongwoo menolak, tapi dia jadi berhenti main sejenak karena tiba tiba sudah ada makanan di depan mulutnya
"Kamu ngapain?!" Tanya jeongwoo sembari melihat ke arah jae heran dengan kening yang mengkerut
"Nyuapin kamu lah, ngapain lagi, biasanya kakak ku akan memakannya jika aku menyuapinya" ucap jae masih berusaha menyodorkan makanannya
"Ini makan cepet ih, tangan aku pegel" ucap jae yang akhirnya makanan nya mau gak mau di hap sama jeongwoo dan dia lanjut bermain lgi dengan rasa bingung
"Hehe enak kan makanannya" ucap jae sembari cengengesan yang diangguki jeongwoo
Setelahnya, jae terus menyuapi segala makanan yang ada ke jeongwoo yang masih terus bermain game sampai akhirnya habis semua
"Waah, akhirnya habis semua, terima kasih kapt" ucap jae dengan senang sembari membereskan peralatan makannya
Setelahnya jae hanya bersandar dikursinya sembari menonton jeongwoo bermain game sampai selesai
"Udah cukup?" Tanya jeongwoo setelah selesai bermain
"Hmm" ucap jae mengangguk agak mengantuk
"Yaudah skrg kita balik sekolah, trs pulang"
Mereka berduapun berjalan bersama lagi untuk kembali ke sekolah dan selama perjalanan kembali jae terus berpegangan pada lengan baju jeongwoo agar tidak tertinggal karena memang jae agak mengantuk juga. Tetapi, karena jae berjalan sangat lambat jeongwoo jadi kesal sendiri karenanya
"Kenapa kamu jalannya pelan banget sih?" Ucap jeongwoo sembari berbalik ke arah jae yang ada sedikit dibelakangnya
"Aah maaf kapt, aku mengantuk" ucapnya pelan sembari mengucek matanya
"Udah cepet naik sini, bisa bisa keburu malem kalau begini terus" ucapnya sembari berjongkok memberikan punggunya
"Ngapain? Aku ngk mau digendong" jae menolak
"Udah cepet, ini perintah"
Akhirnya mau tidak mau jae menuruti jeongwoo, mereka berdua pun kembali menjanjutkan perjalan mereka kembali kesekolah
"Perasaan kamu itu anak sma tapi kenapa kelakuan kaya anak kecil sih!"
"....."
"Hei jae, kamu tidur? Ya ampun, tadi bilang nya ngk mau digendong sekarang malah langsung tidur"
Selang waktu berlalu akhirnya mereka hampir sampai disekolah dan jeongwoo membangunkan jae
"Maafkan aku jadi merepotkan dan terima kasih kapt" ucap jae yang masih setengah mengantuk sambil agak sedikit membungkuk
"Hmm" ucap jeongwoo yang langsung pergi ke parkiran motor untuk pulang
Ngk lama dari itu jemputan jae sampai dilobby dan dia langsung pulang
Keesokan harinya seperti sebelumnya, jae harus menunggu jeongwoo di parkiran motor untuk membawakan tas nya dan hari ini jeongwoo benar benar memerintah dengan seenaknya dari mulai menyuruh jae menuliskan catatannya, memfotocopy berbagai hal, mengerjakan tugas yang harusnya dilakukan jeongwoo atas perintah guru dan banyak hal lainnya
~ Jam Istirahat
"Ukh" keluh jae
"Kamu kenapa jae?" Tanya asahi
"Haaaah, lelah aku sa, apalagi tanganku ini"
"Emg kamu ngapain sih jae?? Smpe kamu jadi disuruh suruh kapt gitu?" Tanya asahi penasaran
"Aku kalah taruhan" jawab jae santai
"Kok bisa?! Kalian taruhan apaan?? Kapan?? Kenapa aku ngk tau??"
Jae pun menceritakan semuanya dari awal sampe akhirnya jae dan jeongwoo membuat kesepakatan itu
Asahi yang tidak percaya dengan cerita jae, langsung menjitak kepala jae
"Lagian kamu tuh ngapain sih terima terima kaya gitu, udah tau bakal kalah juga"
"Yaa abisnya tawarannya menarik, dia juga mau terima syarat tambahan jadi yaa gimana"
"Emangnya apa sih yang kamu mau jae?? Kenapa ngk blg ke aku aja???"
"Kamu kan ngk mau aku ajak ke warnet, makanya aku ambil kesempatan"
"Yaa terus udah kalah gini ngk ngk juga kan, udah gitu malah jadi babu nya"
"Tapi kemarin dia mau kok nemenin aku ke sana"
"Hah???? Serius???"
"Iyaa beneran sa, dia blg hadiah katanya"
"OMG, sesuatu benget ini mah, ngk mungkin!!!"
"Yaah percaya gak percaya begitu faktanya sa"
"Tapi kamu harus hati hati jae.. inget perkataan aku tentang wonyoung"
"Iyaa, tpi mau gimana lagi"
"Halo anak baruu" sapa wonyoung yang langsung duduk disamping jae yang sedang makan
"Baru juga di omongin dah dateng aja nih mak lampir dan dayang dayangnya" gumam asahi
Karena kedatangan tiba tiba wonyoung kemeja mereka, membuat perhatian siswa siswi lain mengarah kearah mereka termasuk senior jihoon yang sedang bersama jengwoo dan lainnya
"Hei woo, itu bukannya anak baru kan yah? Mau diapain tuh sama gebetan lu?" Ucap jihoon pada jeongwoo yang duduk didepannya sembari menunjuk ke arah meja jae
Jeongwoo yang mendengar itu melihat kerah yang dimaksud
"Gue ngk punya gebetan ya hyung dan itu bukan urusan gue" ucapnya melanjutkan makannya lagi
"Waah parah lu woo, pasti gak jauh jauh gegara masalah lo pasti" balas jihoon
"Dia mah ngk bakal ikutan urusan cewek hyung" saut haruto
"Udah udah lanjut makan aja mendingan" ucap hyunsuk tiba tiba pada jihoon yang langsung diturutinya