Wrong Person| 13

375 26 3
                                    

Meski ada kejadian dikelas yang membuat jae harus berdiri diluar, jae yang kesal juga tetap diam tak memulai keributan soal tadi, kali ini jae benar benar hanya diam

Setelah selesai berganti pakaian, jae mengikuti arah teman teman yang lain ke gedung olah raga

~priit

"Semuanya berkumpul dan berbaris dengan rapih" ucap guru olah raga itu yang dituruti oleh seluruh siswa dan jae berdiri dipaling belakang dan melakukan pemanasan

"Hari ini kita akan belajar tentang basket, tapi sebelumnya kita akan berlatih fisik dlu, jadi semuanya berpasangan sesuai dengan teman sebangku kalian, untuk anak perempuan sit up terlebih dulu, lalu bergantian dengan anak laki laki push up, oke semuanya sekarang segera ambil posisi dan bersiap" jelasnya panjang kali lebar sambil menepuk nepuk tangannya sebagai tanda untuk mereka segera bersiap posisi

"Ish, kenapa juga sih harus berpasangan segala" guman jae agak kesal dan masih berdiri di posisinya

"Hei, kamu anak baru kenapa masih belum bersiap?"

"Iyaa maaf pak" ucap jae sambil berjalan menghampiri jeongwoo dengan ogah ogahan

Tanpa drama babibu antara jeongwo dan jae, dia pun mulai bersiap mengambil posisinya untuk sit up

"Ish, kenapa pula lagi ini orang natap gitu banget?! Napa hobinya natap serem orang sih heran"

Selama jae sit up memang tidak ada perkara yang berarti, tapi jae merasa risih dengan tatapan tajam dari jeongwoo padanya yang entah kenapa, sampai akhirnya giliran jeongwoo untuk push up dan jae berhitung

Jeongwoo mengambil posisi untuk push up dan bersiap menunggu aba aba dari guru mereka

"Mulai" ucap gurunya yang kemudian disusul suara pluit

Jeongwoo pun memulai push up nya

"Satu, dua, tiga, tiga, tiga,tiga" hitung jae malas

Jeongwoo yang mendengar hitungan jae barusan terdiam sejenak menatap kearah jae yang acuh ngk peduli

"Empat, lima, lima, lima, lima,lima,lima" hitung jae lagi

"Kau ini ngk bisa berhitung?" Ucap jeongwoo berhenti sejenak masih dalam posisi push up sembari kembali menatap kearah jae

Jae yang mendengar itu hanya menatap ke arah jeongwoo dan tersenyum singkat kearahnya

ctak/

Jae tiba tiba menyentil jidat park jeongwoo yang membuat teman kelas disamping mereka jadi salfok menatap ke arah mereka termasuk jeongwoo yang menatap kesal kearah jae

"Enggak sesuai" ucap jae dengan nada malas

"Ck, jadi udah berapa?" Tanya jeongwoo

"Lima"

"Lima dari mananya?" Jeongwoo bertanya lagi heran dengan kesal?

"Yaa siapa suruh ngk sesuai" jawab jae santai

Jeongwoo hanya menatap ke arah jae dan mulai melanjutkan push upnya lagi

"Lima, enam, tujuh, delapan, sembilan, sepuluh" hitung jae selesai setelahnya mereka langsung berdiri dan jeongwoo mendekatkan dirinya ke jae

"Mau ngapain kamu?!" Ucap jae sembari memundurkan badannya

ctak/

Jeongwoo menyentil jidat jae dan berlalu pergi meninggalkannya

"Ukh dasar" ucap jae sembari menatap kesal kearah jeongwoo yang sudah berjalan meninggalkannya, dan jae menyusul dibelakangnya sembari mengusap usap jidatnya dan ikut berkumpul dengan yang lain

~waktu pulang sekolah

Setelah kembali dari pelajaran olah raga, jae pun membereskan barang barangnya tanpa berganti pakaian dan bersiap untuk mendatangi asahi

Saat jae akan beranjak dari kursinya tiba tiba jeongwoo menarik tas jae yang membuatnya berhenti melangkah

"Jangan kabur!" Ucapnya dengan agak dingin

"Ish siapa juga sih yang mau kabur, orang aku mau ke asahi" ucapnya sambil berusaha pergi dari sana tapi nihil

"Ngk perlu, kamu ikut aku sekarang" ucap jeongwoo sembari menarik tas gendong jae, karena nya jae jadi berjalan mundur dan sukses menarik perhatian seluruh anak anak baik itu yang dilorong maupun didalam kelas

"Issh lepas dlu kenapa sih! Repot ini jalannya" ucap jae agak ketus

Mendengar itu jeongwoo pun melepaskan pegangannya pada tas jae dan saat itu juga jae mencoba kabur untuk masuk ke kelas asahi tapi

"Mau kemana?! Dibilang jangan kabur!!" Ucap jeongwoo yang berhasil menarik kembali tas jae
"Mau aku seret gini terus jalannya atau nurut ikut?!!" Ucapnya

"Ukh iyaa iyaa iyaaa, aku ikut aku ikut" ucap jae kesal sambil mempoutkan bibirnya

Akhirnya jae ikut jalan dengan anteng sampe pas dideket tangga jae coba lari lagi kearah kelas asahi dan berhasil ketemu asahi yang kebetulan ada diambang pintu karena merasa melihat jae melewati kelasnya

"Loh jae, tadi kenapa kamu ditarik begitu sama kapt?"

"Itu loh sa... YAAAA, kmu ngapain siiih!!!! Turunin aku iiissh!!!" Ucap jae kesal sembari berontak karena tiba tiba diangkut jeongwoo udah kaya bawa karung beras yang malah makin menjadi pusat perhatian semua siswa siswi disana dan asahi yang ada didepannya juga bingung tapi mau bantu juga ngk bisa ngapa ngapain

"Udah diem!!!" Ucap jeongwoo yang dinginnya smpe kerasa keseluruh siswa siswi disana yang masih keheranan

"Iiissh" keluh jae cuma bisa pasrah
"Jadi ribet nih urusannya gegara kamu!!" Ucap jae tiba tiba gegara dia ngk sengaja ngeliat wonyoung dengan muka kesal kearahnya

"Salah sendiri!!" Ucap jeongwoo masih ngangkut jae model karung beras

"Babai jae, semoga kamu selamat" ucap asahi sembari melambaikan tangannya kearah jae yang udah diangkut jeongwoo menjauh dari sana

"Itu si jeongwoo ngapain ngangkat anak baru model bgitu dah??" Tanya junghwan pada haruto

"Mana gue tau hwan, gue kan bru keluar kelas juga bareng elo gimana si"

"Oh iyaa hehehe sorry"

"Yaudah ah ayok, kita ke tempat latihan sekarang aja sekalian" ajak haruto

"Lu duluan aja deh, gue mau beli donat dulu laper" ucap junghwan sembari nyengir nyengir dan elus elus perutnya

"Iyaa dah sono" ucap haruto dan mereka berdua berlalu pergi

Wrong Person || JeongjaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang