Selama perjalanan mereka ketempat latihan, mereka berdua menjadi pusat perhatian siswa siswi lain yang mereka lewati, dan selama itu pula jae masih terus berusaha meminta untuk diturunkan, tapi jeongwoo tidak mau mendengarkan
"Iish ini kan udah jauh, bisa turunin ngk sih?! aku mual nih" ucap jae sembari mengegeplak geplak punggung jeongwoo
"Ngk bisa"
"Janji deh ngk kabur beneran suer, turunin ih udah ngk kuat ini mual, nanti malah ngk bisa latihan"
Akhirnya jeongwoo pun menurunkan jae dari pangkuannya barusan, pangkuan? Kayanya bukan deh
"Ukh, pusing banget sekarang aku jadinya kan!!" Ucap jae sedikit kesal
"Siapa suruh!" Ucap jeongwoo sembari berjalan memegang tas jae
"Ish terserahlah"
Jae hanya bisa pasrah dan dengan anteng mengikuti jeongwoo ketempat latihan, setelahnya jeongwoo memberikan beberapa arahan tentang apa yang harus jae siapin dan ambil dri ruang penyimpanan dan yaah jae hanya bisa menurut
Saat jae sedang mempersiapkan hal hal yang dibutuhkan untuk latihan kali ini seperti yang udah jeongwoo kasih tau ke dia, tetiba botol dingin menyentuh pipi jae yang membuatnya kaget
"Oh" ucap jae agak kaget sembari berbalik untuk melihat siapa yang melakukan hal itu
"Loh haruto? Kok udah dateng aja? Bukannya latihan masih 30 menit lagi?" Tanya nya tiba tiba"Enggak apa apa, gak ada giat juga makanya kesini langsung, pasti pusing yah barusan" ucap haruto
"He he he tadi liat yah? Malu bgt" kata jae sembari memalingkan wajah karena malu
"Yaah gimana ngk liat, orang heboh gitu seluruh lorong hahaha" jelas haruto sembari tertawa kecil yang membuat jae semakin malu karenanya
"Maaf maaf, aku beli ini barusan, pasti jadi pusing diangkut kaya tadi" sembari memberikan sebotol dingin teh ocha yang sebelumnya udah dia bukain dulu pada jae"Aah jadi ngeropotin, tapi terima kasih" ucapnya
"Yaudah sini aku bantuin" ucapnya langsung mengambil barang barang dan berlalu pergi yang menbuat jae jadi tidak bisa menolak
Akhirnya setelah mengambil semua hal yang diperlukan mereka berduapun bersiap untuk latihan, sementara haruto berganti baju jae duduk di pinggir lapangan menunggu kedatangan yang lain
"Kamu kesini" panggil jeongwoo sembari menunjuk ke arah jae
Jae yang menyadari itu langsung mendekat kearah jeongwoo yang sepertinya sedang berdiskusi dengan seseorang
"Loh coach gorge?" Tanya jae tiba tiba saat menghampiri jeongwoo
"Jaehyuk?" Tanya balik orang itu
"Coach kok bisa disini, bukannya kmrn masih ngelatih disana?"
"Maaf menyela, tapi sepertinya coach dengan dia sudah saling kenal ya" ucap jeongwoo tiba tiba menyela obrolan mereka
"Oh iyaa, dia anak didik saya waktu saya menjadi pelatih di smp waktu di amrik lalu"
"Tapi kenapa coach bisa disini?"
"Kebetulan saya kenal dengan jeongwoo, dia menghubungi saya dan meminta untuk menjadi pelatih disini awal semester lalu" jelasnya
"Begitu rupayanya"
"Sekarang kamu sudah bermain basket lagi?"
"Aaah itu... Iyaa coach aku mencoba lagi hehe"
"Syukurlah kalau begitu, sayang kalau kamu ngk main lagi kaya kemarinkan"
Jeongwoo yang sedari tadi disitu hanya menyimak obrolan mereka berdua dan melihat bergantian kearah pelatih dan jaehyuk
"Woo" panggil haruto
"Oh coach, cepet banget cutinya udah selesai lagi aja?""Iyaa, ini sudah terlalu mepet dengan pertandingan jadi saya putusin selesai aja cutinya"
Mereka semua pun melanjutkan obrolan mereka seputar latihan dan pertandingan nanti, sampai akhirnya semua anggota basket dan asahi juga hadir. Setelah pemanasan mereka semua mulai melakukan latihan dan melakukan penyesuaian tim untuk starter pertandingan nanti. Untungnya jae tidak bermain menjadi starter karena coach sudah hafal betul perihal bagaimana jae bermain
Selesai latihan semuanya bersiap untuk pulang dan seperti omongan jeongwoo jae membereskan dan merapikan semua peralatan selesai latihan ini tanpa drama babibu
Keesokan harinya disekolah
"Hei, lo anak baru ikut gue" ajak wonyoung dengan genknya yang tiba tiba mencegat jae dideket gerbang sekolah
"Ngk, males. Mau kekelas" ucap jae sambil mencoba pergi dari mereka tapi kembali dicegat
"Gue peringatin elo ya! Jangan sok cantik dan keganjenan deket deketin wolfie gue. Inget itu!!" Ucapnya memperingati sembari agak mendekatkan wajahnya ke jae dan menunjuk nunjuk bahu jae
"Ngomong apa sih ini cewek? Siapa juga lagi itu wolfie wolfie, tau juga enggak, tetiba malah dikatain"
"Bukan cuma dijauhin anak kelas, tapi lo liat aja akibat lain kalo berani deketin wolfie gue" ucapnya lagi sembari menyilangkan tangan didepan dadanya
"Ooooh jadi kamu biangnya, yang buat anak kelas pada ngejauhin"
"Iyaaa, gue! Kenapa mau protes? Suruh siapa lo main duduk duduk deket wolfie gue, itu cuma awal aja yah"
"Ouuh wolfie dia tuh maksudnya kapt, ngakak lah hahaha"
"Gue ngk peduli, wolfa wolfie apalah itu terserah, ambil aja!! Sekarang gue mau kekelas, minggir!!" ucap jae sembari berjalan menabrakan bahu mereka agak kencang untuk ke kelas
"Ukh awas lo yaa" teriak gadis itu yang terdengar samar oleh jae
"Aneh juga aku ngomong gue gitu, gpplah sesekali ke yang bgitu gpp, apa katanya tadi wolfie hahaha"
"Hahahaha" jae tertawa karena tidak bisa menahannya lagi
Jae pun terus berjalan kekelasnya sembari menahan tawanya mendengar sebutan barusan sampai akhirnya jae sampai dikelas dan duduk dibangkunya menengok sedikit kearah jeongwoo dan menahan tawanya teringat sebutan nya itu
"Gak ada yang lucu kayanya" celetuk jeongwoo yang menyadari jae seperti tertawa padanya
Mendengar jeongwoo bicara padanya, jae hanya melirik sekilas dan mengacuhkannya begitu saja tak ingin menanggapi