Karena pelajaran terakhir hari ini guru tidak bisa hadir, jadi kelas jae hanya mendapat perintah belajar mandiri, tapi bukannya belajar, jae malah asik membuat sketsa sketsa termasuk scraf kesayangannya yang sudah hilang itu
Tidak hanya kemarin, bahkan hari ini pun jae mencoba untuk terus mengabaikan jeongwoo yang duduk disampingnya itu
Entah kenapa, selain menyebalkan berhati batu es, cowok yang duduk disampinganya ini juga entah kenapa selalu mengomentari apapun yang jae lakukan dan juga mengganggunya
"Kamu ngapain siiih?!! Singkirin tangan kamu bisa? Gambar aku jadi rusak ini!!!" Ucap jae sembari agak kesal karena jeongwoo yang tiba tiba meletakan tangannya diatas sketsa jae
"Kenapa ngk kamu aja yang singkirin??" Ucap jeongwoo masih dengan tangan diatas gambar jae dan sebelah tangannya lagi menopang kepalanya dimeja sembari menatap kearah jae
"Ngk! Ngk mau, aku ngk mau pegang! Jadi tolong dengan sangat singkirin tangan kamu sekarang!" Ucap jae sembari mengetuk ngetuk tangang jeongwoo dengan pensilnya
"Hmm, kenapa? Kenapa ngk mau pegang? Waktu itu kamu pernah main pegang pegang tangan aku tanpa permisi tuh"
"Ini orang kenapa sih? Heran banget, ada aja gitu loh ulahnya tuh! Ngk bisa gitu sehari aja ngk gangguin orang"
~Teng tong teng
Bel pulang sekolah pun berbunyi dan mereka langsung membereskan barang - barang termasuk jeongwoo yang sudah mengangkat tangannya dari gambar jae
Setelah selesai membereskan barang - barangnya, jae langsung berlari keluar tanpa berkata apapun pada teman sebangkunya itu
♧ tempat latihan basket
"Hei manajer" panggil jeongwoo pada asahi
"Iyaa kapt, ada apa?"
"Kemana si anak baru? Kenapa ngk latihan hari ini?"
"Aah itu, dia ada janji dengan kakeknya hari ini makanya dia ngk bisa datang latihan"
"Berikan nomernya padaku"
"Hah? Apa kapt?"
"Berikan nomer si anak baru"
"Untuk apa kapt? Dia sudah izin kemarin pada coach kok kapt"
"Sshhh banyak tanya ya kamu"
"Maaf kapt aku akan mengirimkannya" ucap asahi yang langsung mengirim nomor jae pada jeongwoo yang setelahnya langsung pergi dari sana
"Maafkan aku jae, aku sudah berusaha" gumam asahi menghela nafas panjang setelahnya
♧ Di sisi lain
Jae yang sedang menemani kakeknya untuk datang ke acara pertemuan sore itu terus mendapatkan panggilan dari nomer yang tidak dikenal
"Ish siapa sih ini, udah direject masih aja" gumam jae sembari melihat ke hpnya
~Drrt drrt
"Ukh" keluhnya karena masih terus ditelepon nomer itu
"Ada apa hyukie? Kenapa telpon nya ngk diangkat?" Tanya kakeknya agak berbisik
"Itu nomornya ngk dikenal kek"
"Coba kamu angkat dulu aja, siapa tau itu penting"
"Tapi kek..."
"Udah gpp sana angkat dulu"
"Maaf yaa kek, aku keluar dulu" ucap jae yang diangguki oleh kakeknya
Setelah mendapat izin kakek nya jae pun berjalan keluar dari ruangan itu untuk mengangkat telpon dari nomer tak dikenal itu