Entah kenapa, tapi hari ini tuh setiap jae jalan kesana kemari semua siswa siswi terus memperhatikannya dan berbisik entah apa yang dibicarakan mereka bahkan semenjak dia sampai disekolah pagi ini, bahkan anak anak dikelasnya juga sama saja
Jae merasa mungkin ini karena kejadian dilapangan kemarin, makanya dia jadi bahan perbincangan orang orang. Sebenernya jae juga yaudah aja gitu, cuma lama lama jae ngerasanya jadi risih, karena itu jae lebih memilih untuk ngk keluar kelas
"Sa, kayanya aku ngk mau ke kantin dulu deh sekarang"
"Yaudah, nanti aku beliin makanan aja ya buat kamu" ucap asahi yang mengerti situasi
Enggak lama dari semenjak asahi pergi dari kelas jae, tiba tiba haruto datang ke kelas dan mendekat kearah mejanya yang sukses membuat keributan disekitar kelas jae
Setibanya di kelas jae, haruto melihat jae sedang menundukan kepalanya bersandar di meja sambil ditutupi jaket dikepalanya
~tuk tuk
Haruto mengetuk pelan meja jae untuk memberi tanda
"Ini titiapan dari asahi, dia tadi dipanggil guru" ucap haruto sembari duduk dibangku depan jae dan memberikan bungkusan yang berisi makanan untuk jae
"Oh haruto? Ah iyaa terima kasih, maaf jadi merepotkan" ucapnya yang langsung menegakan badannya
"Tidak, tidak apa. Aku memang mau sekalian ketemu kamu juga kok" jelasnya lagi
"Ada apa memangnya?"
"Ooh, ngk ngk ada apa apa, cuma mau memastikan keadaan kamu aja"
Selama mereka berdua berbincang, jae benar benar menjadi perbincangan di antara siswa siswi disana bahkan dikelas jae sekalipun
"Jae"
"Hmm?"
"Kenapa disini berisik banget yah? Banyak suara lalat" ucapnya sembari menggerakan tangannya disamping telinga
"Maksudnya?" Tanya jae tidak mengerti
"Ooh pantes aja, banyak sampah disini" ucap haruto agak keras yang bisa didengar seisi kelas yang dalam sekejap langsung membuat semuanya terdiam tak ada yang berbicara
Jae yang mendengar itu kaget, karena ngk menyangka bahwa haruto akan berbicara seperti itu
"Hei, ngk apa apa, aku juga biasa aja kok, gak ada masalah"
"Ngk ada apa apa tapi kenapa kamu kaya tadi, nutupin kepala pake jaket segala?"
"Aah itu, aku hanya agak mengantuk makanya aku seperti itu"
Haruto yang mendengar jawaban jae, hanya bisa mengikuti maksud arahnya
"Yaudah kalau gitu, kalau ada apa apa bilang ya, aku ada dikelas sebelah" ucapnya sembari mengusap kepala jae dan berlalu pergi dari sana
"Kenapa dia hobi banget megang kepala orang yah"
~ Pulang Sekolah
Hari ini anak basket ngadain pertemuan, tapi sebelum itu jae dan asahi memilih untuk bersantai sejenak menikmati ketenangan dibawah pohon yang ada di taman belakang dekat tempat ruang latihan yang jarang di datangi orang
Jae bercerita pada asahi, tentang jeongwoo yang tidak menyuruhnya hari ini kecuali pagi tadi saat membawakan tas nya bahkan jae juga bercerita mengenai jeongwoo yang memberikannya kue
"Sa, aneh banget kan itu kapt tiba tiba ngasih kue pagi pagi, yaa meski katanya itu dia dikasih orang, tapi ya tetep aja kan, mana udah gitu kue nya kesukaan aku lagi, kan sayang kalau ngk dimakan"
"Mungkin kebetulan aja jae" timpal asahi
"Iyaa sih, tapi jawaban kamu keknya ngk nyambung banget deh sa" jawab jae
"Ngk nyambung sebelah mananya coba" timpal asahi
Sebenernya asahi udah tau soal kue itu sebelum jae cerita ke dia juga, karena emang malam sebelumnya, jeongwoo sempat menghubungi asahi untuk menanyakan apa kesukaan jae padanya.
Tapi asahi juga agak kaget sebenernya pas denger cerita jae kalau ternyata itu beneran dikasihin buat jae dan karena dirasa ini rahasia jadi asahi tidak bisa menceritakannya ke jae
"Sa, serius nanya"
"Kenapa?"
"Itu kapt emg cerewet banget yah? Banyak ngomong dan suka banget gangguin orang?"
"Hah?? Ngk ah, gk bakalan dia dapet julukan wolfe ice kalo dia cerewet"
"Tapi kenapa dia ribut banget sih heran, segala apa aja diributin"
"Ngk mungkin dia bgitu jae, jangan ngomong yang mustahil"
"Bener sa, dia tuh bgitu smpe kesel sendiri aku kadang ladeninnya, ngk diladenin aku juga yang repot" jelasnya
"Ha ha ha ha ha" asahi hanya bisa tertawa terpatah patah tidak percaya
"Udah ah, ngk usah bahas itu, sekarang mending kita ke tempat latihan ini udah waktunya" ajak asahi pada jae yang langsung menuju tempat latihanSesampainya di tempat latihan, tim basket mendiskusikan mengenai kamp pelatihan untuk winter cup nanti selama 3 hari akhir pekan ini karena kebetulan sekolah juga libur, jadi mereka berencana berangkat bersama selesai kelas besok ke villa pribadi jeongwoo
"Oke jadi nanti format latihan kita seperti sebelumnya, pagi fisik bareng gue dan sorenya latihan basket sama coach" jelas jeogwoo
"Kalau udah ngk ada yang mau ditanyain lagi, diskusi kita hari ini kita cukupkan sampai disini saja, jangan lupa kita berangkat bersama besok dari sini" sambung asahi sambil menatap ke arah jae
Setelah selesai, mereka semua pun akhirnya bubar dan kembali ke rumah masing masing kecuali jae dan jeongwoo yang masih disitu
"Kapt" panggil jae pada jeongwoo yang sedang bermain basket
"Hmm" jawabnya masih sambil bermain basket
"Apa aku sudah bisa pulang?" Tanya jae sedikit berteriak
"...." tidak ada jawaban dari jeongwoo yang masih bermain
Jae yang tidak mendapat jawaban mau tidak mau dia duduk dipinggir lapangan untuk menunggu jeongwoo selesai bermain
"Tapi tumben banget hari ini dia tenang?" Gumam jae sembari melihat kearah jeongwoo
Sebenernya jae mau pulang, cuma karena masih dalam masa kalah taruhan jadi dia masih harus menunggu izin dari jeongwoo untuk pulang
Karena agak lapar akhirnya jae memakan kue yang jeongwoo berikan tadi pagi untuknya, yang untung saja masih bagus
Disisi lain, sebenernya jeongwoo sedikit sedikit curi curi pandang gitu sembari main basket merhatiin jae yang lagi makan kue pemberiannya itu, hanya untuk memastikan aja kalau kuenya cocok untuk jae, itu juga sebenernya alasan kenapa jeongwoo belum kasih jae pulang karena yaitu dia belum liat jae makan kue darinya
Selang beberapa waktu, akhirnya jeongwoo selesai
"Ayo" ajak jeongwoo
"Akhirnya pulang" gumam jae
Mereka pun berjalan bersama ke parkiran
"Kapt, aku sudah bebaskan sekarang?" Tanya jae sebelum ke mobilnya
"Iyaa" jawab jeongwoo singkat
"Yeey, kalau begitu aku pulang dulu yaa kapt, terima kasih kue nya enak dan hati hati dijalan" ucap jae yang berjalan sembari melambaikan tangannya yang tentu saja diabaikan jeongwoo