Bagian 04

142 6 0
                                    

Haii, assalammualaikum hihi
Selamat pagi wahai kaum rebahan, nggak banyak yang aku minta di pagi ini cukup voting ya?

Kalo nggak komen minimal voting lah

Hargai, oke? Jangan jadi pembaca gelap, wallahi aku ngga ridho🙂

Min 100 Vote boleh?

Min 100 Vote boleh?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading 🎉

Jodohku Teman Sekolahku
Bab 04. Realita Sesungguhnya

Sekilas kuingat masa lalu ku pada saat masih duduk di bangku Mts, dimana aku sangat mencintai lelaki setelah ayahku. Razeidan Al-Zayyan, lelaki yang waktu itu sempat mengatakan bahwa ingin menikahi ku.

Sekarang aku masih duduk di perguruan tinggi alias masih kuliah. Tinggal beberapa bulan lagi aku akan wisuda dan merajut masa depan.

Zayyan memutuskan untuk berkuliah juga namun berbeda kampus denganku. Aku mengambil fakultas kebidanan.

Usiaku sekarang sudah 24 tahun, dan seperti yang kalian ketahui aku masih melajang. Menunggu Zayyan memenuhi perkataan dengan menuntut ilmu.

"Zay, kau tau? Aku masih menjaga hati disini untuk menyiapkan yang terbaik untukmu" gumam ku.

Aku menatap tasbih yang sama seperti Zayyan, aku memang sengaja membeli dua tasbih yang sama.

"Hai Haura!"

Aku menoleh kearah suara yang menyapa diriku, aku mendengus kesal pada lelaki yang ada di sampingku. Kurang cuek apa aku dengan lelaki lain? Sampai-sampai masih ada yang mendekatiku.

"Waalaikumussalam" jawabku.

"Eh sorry Ra, assalammualaikum" ucapnya lagi.

"Ada apa?" Tanyaku dingin.

"Ga ada sih sebenarnya" ucapnya.

Dengan malas aku meninggalkan dirinya sendiri dan aku pergi ke taman dekat kampus.

Untung saja jam kuliahku sudah selesai jadi aku bisa sedikit rileks.

"Haura..." Panggil seseorang.

Nama yang sangat aku kenal, suara yang lama aku ingin dengar ternyata bisa kudengar sekarang.

Aku tersenyum dibalik cadar dan menoleh ke sumber suara.

Sudah ku duga pasti itu adalah Zayyan. Zayyan tersenyum dengan manis membuatku semakin jatuh cinta.

"Zayyan? Tumben kamu kesini" ucapku.

"Iya, lagi break aja jadinya aku jalan-jalan di taman dan ternyata aku ketemu sama calon istriku" ucapnya.

"Zay jangan buat aku tersenyum sendiri ya?" Ucapku terkekeh.

"Maaf ya Ra. Eh gimana kuliah kamu?" Tanyanya.

"Alhamdulillah lancar  Zay" jawabku.

***

Dengan gamis brokat berwarna biru muda, cadar hitam, menggunakan toga wisuda dan selempang di samping.

Hari ini adalah hari wisudaku dan juga resmi aku menjadi seorang bidan. Dan juga Naura, teman Mts ku dulu juga kuliah bersamaku beda fakultas.

"Haura anak bunda, selamat ya? Semoga segala ilmu yang kamu dapat bisa berguna untuk masyarakat" ucap bundaku memelukku.

"Aamiin bunda" ucapku tersenyum.

"Anak ayah memang yang terbaik" ucap ayah merengkuh aku dan bunda.

Kami bertiga berpelukan seperti Teletubbies.

Bahagia rasanya bisa membuat kedua malaikatku bangga terhadapku. Dan tentu itu semua adalah kerja keras mereka dan doa mereka berdua sehingga aku mampu sampai detik ini.

Setelah kami semua berfoto aku, bunda dan ayah langsung on the way pulang ke rumah.

•••

Yukk votmen>>

Hargai penulis dan kasih semangat!!

[✓] HAZA || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang