Bagian 22

129 5 0
                                    

Assalammualaikum everyone!!!

Aku sempetin update sekarang karena memang belum otw sama sekalii, mungkin aku update nanti malam kalo sempettt wkwk

Soalnya masih mau buat beberapa bab buat namatin cerita inii

***

Happy Reading 🎉

Jodohku Teman Sekolahku
Bab 22. Pindah

Pukul 04.30 pagi Haura terbangun dari tidurnya awalnya ia sempat kaget melihat seseorang didepannya. Namun ia tersenyum kala mengingat lelaki didepannya adalah suaminya.

Haura mengamati wajah suaminya yang terpahat indah sehingga nyaris sempurna bagi dirinya.

Biasanya Haura sholat tahajjud tetapi waktu tahajjud sudah hampir habis jadi Haura memutuskan untuk menatap ciptaan Allah yang luar biasa tampannya.

Hingga ketika lelaki didepannya membuka mata, lelaki itu sempat tersenyum tipis tetapi Haura bisa melihatnya dengan jelas.

"Pagi by" sapa Haura.

"Pagi honey" sapa Zayyan tersenyum.

"Sebentar lagi subuh, ayo kita bangun" ucap Haura mulai bangkit.

"Hey, bukannya kamu sedang dapet, hm?" ucap Zayyan mengangkat sebelah alisnya.

"Ya Allah! Aku lupa by, ini gara-gara bangun langsung liat wajahmu seketika aku lupa. Hehe" ucap Haura terkekeh.

"Gemesin tau!" ucap Zayyan mencubit hidung mancung Haura.

"Udah sana persiapan sholat! Dah mau azan" ucap Haura.

"Iya-iya, tapi dengan syarat?!"

"Syarat apa sih, by?"

"Cium dulu!"

"Ish, ntar malah ga bangun-bangun"

"Kalau kamu ga cium, aku bakalan lama bangunnya"

"Iya deh iya"

Cup

"Makasih sayang!" ucap Zayyan bangkit dari tidurnya.

"Sama-sama!" Pekik Haura.

***

Hari ini mereka berniat untuk langsung pindah ke rumah yang diberikan oleh Zayyan untuk Haura. Haura berjanji pada dirinya sendiri untuk terus berkunjung ke rumah ayah dan bunda.

"Wah kalian udah siap-siap aja, memangnya mau langsung pindah?" Tanya ayah.

"Iya yah, in sya Allah kami akan pindah" Jawab Zayyan.

"Ya sudah, Haura sekarang sudah menjadi tanggung jawab kamu Zay. Bagaimanapun nantinya kalau kau sudah bosan dengan anak ayah kau kembalikan dia ke sini ya? Jangan kau sakiti dia, jangan kau siksa dia, dan jangan sampai kau buat dia menangis"

"Ingat ayah tidak pernah kasar padanya!" Jelas ayah panjang kali lebar.

"Ayah aku akan selalu menjaga Haura bagaimana pun nantinya hanya Haura yang menjadi seorang penyejuk jiwa dan hatiku. Mana mungkin aku bosan padanya? Sedangkan dia mampu meluluhkan dinding es dihati ku? Wallahi aku mencintainya karena Allah" ucap Zayyan meyakinkan ayah.

"Hm baiklah, ayah akan memegang ucapan mu Zayyan" ucap ayah.

Setelah sarapan pagi, Haura dan Zayyan langsung ke kamar mereka untuk membereskan barang-barang yang akan mereka bawa ke rumah baru mereka. Rumah yang Zayyan jadikan mahar untuk menikahi kekasih hatinya, Haura.

Setelah siap dengan dua koper mereka berdua turun dari tangga bersamaan. Kemudian mereka pun menyalami keduanya.

"Kalian hati-hati ya?" Pesan bunda.

"Iya bunda" ucap Haura dan Zayyan bersamaan.

***

30 menit perjalanan akhirnya mereka sampai di rumah lantai dua yang terlihat elegan dari bawah serta nuansa Eropa yang memang sangat indah. Perlahan Zayyan memarkirkan mobilnya ke garasi besar rumahnya.

"Yuk!" Ajak Zayyan membuka pintu mobil yang berada ditempat Haura

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Yuk!" Ajak Zayyan membuka pintu mobil yang berada ditempat Haura.

Haura tersenyum dibalik cadar dan menerima uluran tangan dari suaminya dengan lembut. Mereka bergandengan bersama hingga depan pintu rumah mereka.

"Rumah ini adalah rumah masa depan kita bersama anak-anak kita nanti, sayang!" Ucap Zayyan sembari membuka pintu rumah.

"By, kita pun belum mencetak bayi loh" ucap Haura masih menggandeng tangan Zayyan.

"Kamu udah ngga sabar hm?" Tanya Zayyan menggoda.

"Ish, kamu mungkin yang ga sabar!" Ucap Haura.

"Aku sabar kok sayang! Nyatanya tadi malam saat kita hendak mencetak zuriyat malahan kamu kedatangan tamu dan pada akhirnya aku sabar untuk menunggu masa bersih mu" jelas Zayyan.

"Iya deh si paling sabar!" Cibir Haura.

Cup

Sesaat kemudian Haura terdiam di tempat karena mendapatkan ciuman yang sangat mendadak dari sang suami. Entahlah, Zayyan benar-benar kelewat mesum! Pikir Haura.

"By!" Pekik Haura.

"Hehe" kekeh Zayyan.

***

Spam emoticon 🐼🐼🐼

Selalu setia sama akuu, oke itu aja

Pay pay pay

[✓] HAZA || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang